Oleh : Hawilawati
(Member WCWH & Revowriter)
---
Dapat kabar dari seorang ibu, bahwa gadis kecilnya kini sudah memasuki fase baligh, dan ini adalah hari ke-4 ia tidak melakukan sholat dhuha dan zuhur berjamaah di sekolah.
Awal masa special fase baligh dirinya tak membuat para guru ataupun teman-teman dan adik-adik kelas yang biasa bermain bersamanya menjadi sesuatu yang asing. Tersebab fase itu sudah sering kali kami bahas dalam mapel Tsaqofah Islam, Apa itu baligh dan bagaimana anak perempuan harus menghadapinya.
Tak hanya itu saja, pembahasan baligh dan seputar pernak perniknya beserta konsekuensinya rutin dibahas pada saat halqoh kids yang diadakan untuk mereka.
Hari itu seperti biasa kami melakukan KBM di gazebo kecil. Ya kedekatan kami bagaikan seorang ibu dan anak kandung, tiada dinding untuk mendiskusikan apapun yang menarik hati.
Pembicaraan diawali dengan nasihat terhadap gadis kecil itu bahwa jika seorang anak perempuan jika sudah baligh harus senantiasa menjaga sikapnya, karena setiap amalannya sudah mulai dihisab oleh Allah SWT.
Masa baligh bukan lagi masa
anak kecil yang terkadang masih sesuka hati melakukan sesuatu dan Allah tidak akan menghisabnya.
Sebagaimana hadits Rosulullah SAW bahwa :
_Diangkat pena dari tiga (golongan), orang gila yang hilang akalnya hingga sadar, dari orang yang tidur hingga terjaga dan dari anak kecil hingga bermimpi (dewasa)”_ (HR Abu Dawud 4/140 (dan ini adalah lafal dari Abu Dawud), Ibnu Majah 1/658, Ibnu Hibban 1/356, Ibnu Khuzaimah 4/348)
Lalu gadis kecil itu berkata " Ustadzah, seandainya aku boleh meminta sesuatu kepada Allah, untuk saat ini aku ingin meminta kepada Allah, agar selamanya menjadi anak-anak, karena menjadi orang dewasa itu sepertinya ribet, banyak sekali aturan yang harus ditaati. Banyak sekali hal yang harus ia lakukan, untuk saat ini sepertinya aku belum siap, aku masih ingin bermain bebas seperti teman-temanku yang belum baligh"
Mendengar tutur katanya, akupun merespon dengan menenangkan dirinya "Masya Allah jadi belum siap neh jadi mukallaf" padahal mukallaf itu banyak keistimewaannya loh..." Ujarku
"Hemm, apa keistimewaan mukallaf itu Ustadzah"? Tanyanya penasaran
"Mukallaf istimewa dimata Allah, dia akan mendapatkan taklif hukum layaknya manusia dewasa dan yang luar biasanya segala pahala akan ia dapatkan secara sempurna, full pahala, bukankah ini istimewa?"
"Iya Ustadzah, tapi aku takut jika aku masih suka main-main kemudian melanggar syariat Allah dan mendapat dosa, ini yang aku belum siap" Jelasnya kepadaku.
Alhasil akupun menyemangatinya, "setiap manusia baik laki-laki maupun perempuan, cepat atau lambat, mau tidak mau, akan memasuki fase ini. Ini adalah fitrah manusia.Tidak ada manusia satupun di muka bumi ini yang selamanya menjadi anak-anak.
Tugas kita adalah menyambut fase itu dengan sikap yang tepat dan tidak perlu takut. Kamu harus bersyukur karena ayah bundamu, para gurumu telah mempersiapkan dengan ilmu menghadapi masa baligh yang cukup.
Di sekolah memiliki seragam jilbab (gamis), kemudian di rumah ayah bunda juga faham berpakaian syar'i dan mendukung anaknya berhijab sempurna, kamu juga memiliki komunitas bermain yang juga senang berpakaian syar'i. Ini adalah nikmat yang harus disyukuri karena memudahkan untuk terikat dengan syariat Allah".
"Iya Ustadzah aku faham itu, namun yang aku belum siap jika keluar rumah harus terus berpakaian syar'i memakai kaos kaki, dan jika berkumpul dengan saudara sepupu laki-laki yang biasanya kita akrab kemana-mana, ini harus tetap memakai pakaian syar'i.
"Seperti itulah syariat Islam nak, dibalik pengaturannya ada maslahat bagi manusia.karenanya kita harus tetap Istiqomah dan ikhlas mentaati walau seakan-akan terasa asing. Semoga kamu bisa ikhlas menerima fase ini, dan Allah maha tahu yang terbaik bagi hambaNya".
---
Itu hanya sebagian kecil kisah gadis kecil yang kini bukan lagi anak kecil lagi karena ia telah memasuki fase baligh. Kehadiran orangtua ataupun guru yang faham tentang fase itu sangatlah dibutuhkan. Agar ananda bisa menjalankan fase ini dengan penuh keikhlasan dan senang hati.
_*Adapun tips agar anak percaya diri menjadi mukallaf:*_
1.Berikan maklumat sabiqoh sebanyak-banyaknya tentang keistimewaan hukum syara bagi mukallaf.
2.Kisahkan para shabiyyah Rosulullah tatkala memasuki usia baligh.
3. Ikut sertakan ananda dalam komunitas taqwa yang disana akan menemukan teman-teman selevelnya dan ia merasa tak sendiri dalam masa balighnya
4.Ikutkan kajian intensif setiap sepekan sekali (halqoh) untuk memperkaya Tsaqofah Islamiyyahnya dan pemahaman hukum syara.
5.Jangan pernah putus doa ayah bunda untuk anandanya agar ia semakin percaya diri, ikhlas dan menyenangkan menjalankan segala perintah Allah dan menjauhi segala larangannya.
Semoga bermanfaat
Post a Comment