Diana Romlah
Aktivis Dakwah, Member Akademi
Menulis Kreatif
Ketika memasuki kota sebagai pemenang, al-Fatih turun dari kudanya, berjalan kaki dan bersujud kepada Allah Swt. sebagai ungkapan syukur atas kemenangan dan keberhasilan ini. Kemudian al-Fatih menuju gereja Aya Shofia. Di situ rakyat Bizantiy dan para rahibnya berkumpul. Al-Fatih memberikan jaminan keamanan kepada mereka. Al-Fatih memerintahkan untuk mengubah gereja Aya Shofia menjadi masjid. Ia memerintahkan agar didirikan masjid di tempat makam shahabiy yang agung Abu Ayyub al-Anshari yang termasuk dalam barisan gelombang pertama yang menyerang Konstantinopel dan wafat di sana rahimahullahu wa radhiya ‘anhu.
Begitulah, realisasi bisyarah nubuwwah atau kabar gembira Rasulullah saw. yang ada di dalam hadis beliau dari Abdullah bin Amru bin al-‘Ash berkata: “Sementara kami ada di sekitar Rasulullah saw. kami sedang menulis, ketika Rasulullah saw. ditanya, “Kota manakah dari dua kota yang ditaklukkan lebih dahulu, Konstantinopel atau Roma?” Maka Rasulullah saw. bersabda,
“Kotanya Heraklius ditaklukkan lebih dahulu, yakni Konstantinopel.”
“Sungguh Konstantinopel pasti ditaklukkan, maka sebaik-baik pemimpin adalah pemimpin penaklukkan itu dan sebaik-baik pasukan adalah pasukan itu”.
Salah seorang guru al-Fatih, syaikh ‘Aq Syamsuddin Sanqar, dialah orang pertama yang menanamkan di benak Muhammad al-Fatih sejak kecil hadis Rasulullah saw. tentang penaklukan Konstantinopel. Pemuda itu pun tumbuh besar memusatkan perhatian agar penaklukan itu terealisasi melalui tangannya. Syaikh ‘Aq Syamsuddin mengajarkan kepada Muhammad al-Fatih ilmu-ilmu mendasar berupa Al-Qur’an, hadis, sunah nabawiyah, dan fiqih. Demikian juga Bahasa Arab, Persia, dan Turki. Sebagaimana beliau mengajarkan sebagian ilmu kehidupan seperti matematika, al-falak (astronomi), dan sejarah. Ini ditambah lagi keberaniannya dalam berburu dan seni berperang.
Al-Fatih tajam pandangannya dan tepat penglihatannya. Setiap kali ia melihat adanya celah maka ia selesaikan dengan benar dengan izin Allah. Setiap kali tampak ada halangan, ia hilangkan dengan pertolongan Allah.
Berbagai rintangan dapat ia selesaikan dengan cerdas dan pandai. Seperti membangun benteng di sekitar Konstantinopel untuk berlindung bila diperlukan. Membuat persenjataan canggih yaitu meriam dengan kekuatan khusus yang dapat membongkar tembok yang dibuat oleh insinyur dari Hongaria. Sampai pada strategi perang yang sangat menakjubkan, yaitu ketika al-Fatih memutuskan untuk meluncurkan kapal melewati bukit Galata yang berseberangan dengan dinding dari sisi teluk Golden Horn. Hal ini membuat kaget musuh ketika pagi menjelang mereka melihat kapal-kapal kaum muslim berada di teluk, hati mereka pun penuh dengan rasa ngeri dan terjadilah kemenangan itu.
Pesan menggugah dari Syaikh Atha ‘Abu ar Rasytah (Amir Hizbut Tahrir) pada peringatan penaklukan Konstantinopel. Dilansir dari Muslimah News.com, 15 Januari 2020. Beliau berpesan, hal yang bisa diambil dari peristiwa itu adalah¥ mengembalikan ingatan agar setiap orang melihat keagungan Islam dan kaum muslim ketika Islam mereka terapkan. Ketika itu kekufuran tidak lagi bisa berdiri. Bahkan kebenaran menjulang tinggi dan meninggi layaknya kumandang azan.
Syaikh juga berpesan agar umat yakin akan terealisasi pula tiga kabar gembira Rasulullah saw. lainnya, sebagaimana telah terealisasinya bisyarah nubuwwah atau kabar gembira pertama. Rasulullah saw. telah memberikan kabar gembira dengan penaklukan Konstantinopel, penaklukan Roma, juga bisyarah lain tentang kembalinya al-Khilafah ‘ala minhaj an-nubuwwah.
Sayangnya, kafir Barat bersama dengan para pengkhianat Arab dan Turki telah berhasil menghancurkan al-khilafah pada tahun 1342 H (1924 M). Penghancuran itu dianggap setara dengan penaklukan Konstantinopel dan mengembalikan kekuatan dan kekuasaan kafir Barat yang pernah hilang. Kafir Barat mengerahkan segenap daya upaya agar al-khilafah tidak kembali lagi, dan bisa terus menjajah negeri-negeri kaum Muslim.
Sebagai pembenaran terhadap hadist-hadist Rasulullah saw., marilah kita memohon kepada Allah Swt. agar memberi kita pertolongan-Nya sehingga kita bisa menyempurnakan ibadah kita. Dan kita layak untuk mendapat pertolongan Allah Yang Maha Perkasa lagi Maha Penyayang.
“Pada hari itu bergembiralah orang-orang yang beriman karena pertolongan Allah. Dia menolong siapa yang dikehendaki-Nya. Dan Dialah Maha Perkasa lagi Penyayang.” (TQS ar-Rum [30]: 4-5)
Perjuangan untuk mengembalikan kejayaan Islam kembali dan menerapkan hukum- hukum Allah secara sempurna tidaklah mudah. Sebagaimana kegigihan dan tekad yang kuat dari al-Fatih, kita pun patut mencontoh dengan kekuatan keimanan kita dalam menolong agama Allah, sehingga kita layak mendapat pertolongan dari Allah untuk merealisasikan bisyarah nubuwwah atau kabar gembira berikutnya.
_Wallahu a’lam bish shawab_
Post a Comment