Lima Puluh Kota — Cakap digital merupakan modal utama untuk tidak terjebak pada prilaku destruktif di dunia internet. Cakap digital dengan instrumen etika digital berperan mencegah prilaku destruktif seperti perundungan (cyberbulliying), ujaran kebencian (hate speech) dan penyebaran konten negatif takkala berinteraksi di jagad maya. Makanya, literasi cakap digital perlu ditanamkan kepada setiap pengguna gawai (gadget), terutama pelajar dan siswa yang di masa depan diproyeksikan sebagai talenta-talenta digital dalam pemanfataan teknologi digital untuk kemajuan bangsa.
Demikian pokok-pokok pikiran Bupati Lima Puluh Kota Safaruddin Dt Bandaro Rajo ketika bertindak selaku narasumber pada Webinar “Indonesia Makin Cakap Digital” Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia kerja sama dengan PT Imagi Altermedia Creative.
“Etika digital ditawarkan sebagai pedoman menggunakan berbagai platform digital secara sadar, tanggung jawab, berintegritas, dan menjunjung nilai-nilai kebajikan antar insan dalam menghadirkan diri, kemudian berinteraksi, berpartisipasi, bertransaksi, dan berkolaborasi dengan menggunakan media digital,” simpul Bupati Safaruddin dengan makalah berjudul “Etis Bermedia Sosial”.
Webinar yang dipusatkan di Ruang Rapat Bupati Lima Puluh Kota, Sarilamak, Rabu (10/08/22) diikuti 2.000 lebih guru, pelajar/ siswa Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah Pertama se Kabupaten Lima Puluh Kota.
Turut mendamping Bupati Safaruddin pada webinar turut dihadiri Kepal Dinas Kominfo Eki Hari Purnama, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Indrawati dan Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Radimas serta para pejabat teknis di ketiga perangkat daerah.
Catatan KemenKominfo menunjukkan sejak diluncurkan 2017 lalu, program Literasi Digital telah menjangkau 12,6 Juta masyarakat dan pada tahun 2022, program literasi digital yang digelorakan Kementerian Kominfo diantaranya melalui Webinar dengan tagline “Indonesia Makin Cakap Digital” ditargetkan edukasi 5,5 Juta masyarakat di Tahun 2022.
Webinar untuk Kabupten Lima Puluh Kota dibuka oleh Menteri Kominfo Johnny G Plate dengan keynote speaker Wakil Gubenur Audy Joinaldi dipandu oleh Yudha Hasta. Selain Bupati Safaruddin, dua pemateri lainnya Penulis dan Penggiat Literasi Sarah Monica, dan Content Creator sekaligus Selebgram Rania Salsabila.
Sementara itu, Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Johnny G Plate dalam sambutannya mengatakan memasuki era digital yang serba cepat membuat dunia pendidikan butuh talenta digital yang mumpuni.
“Selama Pandemi Covid-19, Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) mencatat selama Pandemi Covid-19, seluruh responden menyelenggarakan pembelajaran secara jarak jauh,” jelas Menteri Jhonny.
Seterusnya ia mengatakan selain memastikan ketersediaan jaringan internet bagi masyarakat, Kemenkominfo juga turut menyiapkan SDM dalam meningkatkan kualitas literasi digital bagi siswa kelas 5-6 SD hingga siswa SMA, mahasiswa, serta tenaga kependidikan.
“Para peserta akan diberikan pelatihan literasi digital berdasarkan empat pilar yaitu Digital Skills (Kemampuan Digital), Digital Culture (Budaya Digital), Digital Ethics (Etika Digital), dan Digital Savvy (melek digital),” jelas Menteri Jhonny.
Ia berharap, segenap komponen masyarakat turut serta mensukseskan program ini, sehingga dapat menjangkau seluruh masyarakat Indonesia yang pada akhirnya dapat mewujudkan Indonesia terkoneksi yang makin digital makin maju.
Di bagian lain, Safaruddin menjelaskan jika para pelajar harus menyadari bahwa berinteraksi dengan manusia melalui media komunikasi digital akan diketemukan berbagai perbedaan kultural yang akan menciptakan standar baru tentang etika. Lebih lanjut dikatakannya segala aktivitas di ruang digital maupun menggunakan media digital dibutuhkan etika digital dengan ruang lingkup kesadaran, integritas, tanggung jawab dan kebajikan.
Pada kesempatan itu Safaruddin turut menghimbau kepada para peserta untuk melawan segala tindakan yang terkait dengan Cyber Bullying baik itu Doxing (penyebaran data pribadi), cyber stalking (Memata-matai seseorang) maupun Non-consentual intimate image (penyebaran foto/video vulgar). Seterusnya Safaruddin turut mengajak para peserta untuk merayakan perkembangan teknologi, menghormati ilmu pengetahuan, serta mendukung semua bentuk kemajuan dengan etika berdigital.
“Mari kita tingkatkan kecerdasan dalam berdunia digital serta kepada para orang tua dan guru dapat memberikan perhatian, pengawasan dan bimbingan kepada siswa dalam dunia digital”, pinta Safarudin. (FS)
Post a Comment