Payakumbuh – Beberapa waktu lalu, masyarakat dihebohkan oleh isu beredarnya beras sintetis berbahan plastik. Namun, setelah Badan Pangan Nasional memfasilitasi uji laboratorium di Kota Bogor, dengan nomor sertifikat pengujian SIG.LHP.X.2023.121649061 tertanggal 12 Oktober 2023.
Hasilnya membuktikan bahwa beras tersebut memenuhi standar kualitas dan tidak mengandung plastik sesuai dengan parameter pengujian.
Pj. Wali Kota Payakumbuh, Jasman, menyatakan, “Hasil uji laboratorium ini menegaskan bahwa berita mengenai beras plastik adalah tidak benar (hoax).” Beliau mengungkapkan hal ini dalam jumpa pers di Payakumbuh, Jumat 20 Oktober 2023.
Selain itu, Gubernur Sumatera Barat juga secara resmi mengonfirmasi fakta ini dalam acara peringatan Hari Pangan Sedunia tanggal 16 Oktober 2023 di halaman Kantor Gubernur Sumbar.
Jasman mengajak masyarakat untuk tenang dan percaya pada beras yang beredar di pasaran. Ia memastikan bahwa tidak ada beras sintetis yang dijual di Kota Payakumbuh.
“Alhamdulillah, di Payakumbuh tidak ada beredar beras sintetis. Seminggu lalu, kami sudah melakukan inspeksi di Pasar Tradisional Ibuh. Dan kami tidak menemukan adanya beras sintetis yang dijual oleh pedagang kami,” ungkapnya.
Untuk membedakan beras asli dan palsu, Badan Pangan Nasional (Bapanas) memberikan beberapa langkah sebagai berikut:
- Uji Hancur: Beras asli akan hancur ketika dikenai tekanan keras. Jika sulit dihancurkan, dapat mengindikasikan palsu.
- Uji Leleh: Beras palsu akan meleleh saat dibakar, sementara beras asli akan terbakar tanpa meleleh.
- Uji Terapung: Beras palsu akan mengapung di air, sedangkan beras asli akan tenggelam.
Pj. Wali Kota juga mengimbau instansi terkait untuk menyosialisasikan dan memberikan edukasi kepada masyarakat agar dapat bijak dalam menanggapi informasi yang tidak benar, yang dapat menimbulkan kekhawatiran dan kerugian.
Tak hanya itu, Pj. Wali Kota juga mengingatkan masyarakat untuk tetap waspada saat berbelanja di pasar. Ia berharap agar masyarakat tidak tergoda oleh harga murah yang mungkin ditawarkan oleh pedagang.
“Apapun produk yang kita beli, tetap berhati-hati dan jangan tergiur dengan harga murah karena belum tentu sehat dan sesuai dengan standar yang telah ditetapkan pemerintah,” pungkasnya. (FS)
Post a Comment