Prosesi Ma'anta Syarat Ka Guru, Tradisi Silat Yang Tetap Dilestarikan

Prosesi Ma'anta Syarat Ka Guru, Tradisi Silat Yang Tetap Dilestarikan
Maklumatnews, (TD) "Saya mewakili seluruh masyarakat Tanah Datar menyampaikan apresiasi dan terima kasih karena tradisi maanta syarat ka guru bagi anak-anak yang akan belajar silat disini masih tetap dijalankan".

Hal itu disampaikan bupati Tanah Datar Eka Putra saat menghadiri prosesi Ma'anta Syarat ka Guru anak nagari baraja Silek Harimau di Medan Bapaneh Mahakarya Kapalo Koto jorong Gurun nagari Gurun kecamatan Sungai Tarab, Minggu (2/2). 

"Hal ini membuktikan bahwa pak Datuak Febby begitu sangat mencintai budaya kita dan kegiatan ini juga sejalan dengan program Satu Nagari Satu Event yang mana bertujuan untuk melestarikan adat dan budaya masyarakat dan salah satunya adalah silat," kata bupati Eka Putra.

"Untuk itu, atas nama Pemerintahan Daerah kami menyampaikan apresiasi dan terima kasih khususnya kepada pimpinan FDB Institut yang masih mempertahankan dan menjalankan tradisi masyarakat yang sudah ada dari dulunya". 

"Tradisi ini juga bisa menjadi salah satu paket wisata dimana para wisatawan yang datang kita suguhkan permainan silek harimau sekaligus makan bajamba, yang tentu akan mendukung dan memajukan ekonomi masyarakat sekitar melalui UMKM yang ada, karena paket wisata seperti ini tentu ada sejumlah biaya yang harus dibayarkan oleh para wisatawan yang datang," urainya lagi.

Sebelumnya pimpinan FDB Institut Febby Dt. Bangso menyampaikan bahwa kegiatan silek seperti yang dilaksanakan di Medan nan Bapaneh Mahakarya Kapalo Koto ini sangat diminati terutama oleh anak-anak yang masih di usia sekolah. 

"Alhamdulillah, kegiatan silek dan kesenian seperti ini sangat diminati anak-anak, artinya anak-anak kita butuh panggung dan juga tempat untuk mereka menyalurkan bakatnya dan kami disini mencoba untuk memfasilitasinya dengan mengajarkan kepada mereka silek, alua pasambahan dan juga kesenian tradisional lainnya," sampai Febby Dt. Bangso. 

"Ini adalah bagian dari ikhtiar kita sebagai masyarakat agar anak-anak generasi muda yang ada di kampung bisa mempelai adat dan budaya kita sebagai orang Minangkabau. Mudah-mudahan ke depannya apa yang kami lakukan disini bisa menjadi gerakan bersama, tentunya partisipatif masyarakat menjadi sangat penting," ujarnya. 

Febby Dt. Bangso juga mengatakan bahwasanya menurut tradisi lama, anak-anak yang akan belajar silek maupun mengaji adalah tanggungjawab Mamaknya (paman) untuk mencarikan guru dan sekaligus menyediakan syaratnya. 

Lebih jauh Febby Dt. Bangso juga menjelaskan bahwa dalam satu hari anak-anak latihan di medan nan Bapaneh Mahakarya Kapalo Koto menghabiskan waktu setidaknya selama 3 sampai 4 jam. Dan selama itu anak-anak tidak memegang handphone. 

Dalam satu minggu anak-anak latihan disini sebanyak 3 hari, jadi kalau dihitung-hitung satu minggu bisa mengurangi anak-anak memegang handphone selama 10 sampai 12 jam, tentunya hal semacam ini sangat bagus untuk perkembangan mereka," pungkasnya.

Pada kesempatan itu juga hadir Guru Gadang Silek Harimau Edwel Yusri Dt. Gampo Alam, Camat Sungai Tarab beserta forkopimca, anggota DPRD Dharmasraya, orang tua murid dan undangan lainnya. (Pinos/rls)

Post a Comment

Post a Comment

Emoticon
:) :)) ;(( :-) =)) ;( ;-( :d :-d @-) :p :o :>) (o) [-( :-? (p) :-s (m) 8-) :-t :-b b-( :-# =p~ $-) (b) (f) x-) (k) (h) (c) cheer
Click to see the code!
To insert emoticon you must added at least one space before the code.

Author Name

Contact Form

Name

Email *

Message *

Powered by Blogger.