Anggota DPC KWRI Tanah Datar Ikuti Bimtek Di DPP
Jakarta, Maklumatnews - "Untuk mewujudkan tata kelola Organisasi yang baik diperlukan manajemen terukur, terarah dan kerangka yang jelas dengan orientasi jauh kedepan serta tatanan berjenjang sehingga mempermudah dalam menyusun perencanaan".Hal itu disampaikan Suwandi Tanjung, kepala Departemen Penelitian dan Pengembangan (Litbang) Dewan Pimpinan Pusat Komite Wartawan Reformasi Indonesia (KWRI) dalam materi bimbingan teknis (Bimtek) pengelolaan organisasi dan media di Kantor DPP KWRI Jakarta, Senen (26/10).
"Untuk itu, diperlukan teamwork yang solid, saling mensupport dan saling melengkapi satu sama lainnya serta jajaran pengurus yang mau dan mampu serta punya waktu mengurus organisasi serta perlunya pimpinan atau ketua yang punya leadership mumpuni", Ujar Suwandi.
Ditambahkan Suwandi, "Jalanya sebuah Organisasi juga tak terlepas dari dukungan anggota, loyalitas serta kerjasama antara pengurus dan anggota dalam merealisasikan suatu program atau planing yang dirancang secara bersama-sama lewat musyawarah dan rapat-rapat".
Dalam kesempatan yang sama, Reyno. AR kepala Departemen bank Data DPP KWRI yang tampil sebagai narasumber kedua dalam materi disampaikannya lebih menitik beratkan dalam pengelolaan administrasi serta arsip dalam sebuah organisasi. "
Bank data merupakan keharusan dalam sebuah organisasi sehingga apapun bentuknya data organisasi sudah diarsipkan baik data anggota, legalisasi, administrasi serta semua perencanaan, program-program dapat dilaksanakan secara berkelanjutan", urainya.
"KWRI merupakan salah satu organisasi Wartawan penggagas berdirinya Dewan Pers dimasa Reformasi, namun seiring waktu berjalan secara prinsipil dan arah perjuangannya tidak lagi sesuai harapan, KWRI menyatakan sikap berada diluar Dewan Pers".
"Dengan demikian, KWRI bukanlah organisasi kaleng-kaleng dan abal-abal karena keberadaanya dalam membidani lahirnya Dewan Pers jelas dan secara legalitas pun legal namun KWRI dalam perjalannya berusaha secara mandiri dan profesional", ungkap pengacara yang terkenal dengan inisial DHL tersebut.
Ketua DPC KWRI Tanah Datar Bonar Surya Winata didampingi pengurus dan anggota sampaikan ucapan Terima kasih kepada Ketum DPP KWRI beserta pengurus dan Narasumber atas pelaksanan Bimtek ini yang dirasa sangat bermanfaat dalam menjalankan Organisasi KWRI di daerah.
"Materi-materi Bimtek hari ini dirasa sangat bermanfaat sekali bagi kami di daerah, karena materi yang disampaikan lebih mengarah pada bagaimana mengelola sebuah organisasi dengan baik tanpa mengesampingkan aspek-aspek hukum yang harus ditaati".
"Terima kasih banyak kepada Ketum dan pengurus serta narasumber yang telah mengundang DPC KWRI Tanah Datar serta berbagi ilmu dalam. Bimtek kali ini, semoga kedepan kesempatan yang sama dapat kami peroleh lagi", pungkas Bonar sekaligus menyerahkan tanda mata berupa kain Tenunan Lintau asli Tanah Datar. (Pinos)
Tanah Datar --- Manfaat Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) sudah dirasakan oleh seluruh masyarakat, salah satunya Siti Rahmah (39) Warga Salimpaung Kabupaten Tanah Datar. Ia mengaku sudah beberapa kali menggunakan Program JKN untuk berobat ketika ia dan keluarga sakit. Wanita yang disapa Siti ini beberapa waktu lalu datang ke kantor BPJS Kesehatan untuk mengubah alamat tempat tinggalnya agar data kepesertaannya valid.
“Saya adalah pengguna Program JKN, ketika saya dan keluarga sakit saya selalu pakai ini. Saya sangat senang sekali dengan adanya Program JKN yang sangat membantu. Ketika saya ke puskesmas saya cukup tunjukkan KTP atau kartu keluarga saya langsung dilayani. Saya dan keluarga terdaftar di Puskesmas Salimpaung I. Di sana kami dilayani dengan sangat baik dan penuh keramahan," tutur Siti sembari menunjukkan KTP yang telah digunakannya kepada media, Kamis (19/10).
Bersama sang suami yang bekerja sebagai petani, Siti tentunya memiliki penghasilan yang tidak menentu. Menurut Siti bantuan pemerintah berupa Kepesertaan JKN yang ia peroleh sangat membantunya ketika butuh biaya untuk berobat.
“Saya dapat kepesertaan JKN dari pemerintah yang didaftarkan langsung oleh desa, saya dan keluarga semuanya sudah didaftarkan jadi peserta JKN dan ini sangat membantu sekali. Setiap berobat kami gratis tidak dipungut biaya. Kami sendiri tidak siap jika harus keluar biaya berobat apalagi penghasilan kami tidak menentu," tutur Siti.
Ia pun menceritakan ia sering sakit batuk, pilek dan demam sehingga membuatnya sering ke puskesmas. Bukan hanya Siti, suaminya yang sering mengalami sesak nafas juga mengandalkan Program JKN untuk mengakses layanan kesehatan di Puskesmas dan itu benar-benar terasa membantu bagi Siti dan keluarga.
“Bisa dibilang saya dan keluarga cukup sering mengakses layanan kesehatan dengan Program JKN ini. Biasanya sakit batuk, pilek, demam dan suami saya yang sering mengalami sesak nafas saat malam hari atau musim hujan, karena suami saya mengidap penyakit paru-paru”, tambah Siti.
Siti mengaku selama berobat ia selalu merasa puas karena menurutnya mudah sekali mengakses layanan kesehatan dengan Program JKN, ia cukup menunjukkan identitas diri. Siti tidak pernah diminta iur biaya dan semua ditanggung Program JKN. Pelayanan yang diperoleh pun sangat baik, dari informasi yang diberikan tenaga medis di puskemas maupun obat yang diperoleh.
Bukan hanya Siti dan keluarga, banyak warga desa yang telah menjadi peserta JKN. Siti mengatakan bahwa di desanya perangkat desa sudah mendata warga masyarakat yang berhak memperoleh bantuan pemerintah salah satunya menjadi Peserta JKN.
“Bukan saya sendiri tapi ada banyak warga lainnya yang sudah jadi peserta JKN. Yang mendapat adalah warga desa yang berhak karena sudah didata pemerintah. Banyak warga yang terbantu dengan adanya program ini. Semua pengobatan gratis tanpa ada iur biaya dan semua merasa sangat terbantu," ucap Siti.
Siti mengucapkan terima kasih kepada pemerintah yang telah mendaftarkan ia dan warga desa lainnya. Siti berharap ia dan keluarga bisa terus mendapatkan bantuan sehingga membantunya ketika berobat.
“Saya mengucapkan terima kasih kepada pemerintah yang telah memberikan bantuan kepada kami sehingga kami bisa jadi peserta JKN dan berobat secara gratis. Saya juga berharap program baik ini terus berlangsung karena sangat membantu apalagi bagi kami yang menengah ke bawah," tutup Siti.
Di akhir perbincangan , Siti tidak lupa berpesan kepada masyarakat yang menunggak agar segera melunasi tunggakannya, agar tidak mendapat permasalahan saat mendapatkan pelayanan. Hal ini sering didengar oleh Siti saat berobat di rumah sakit. (FS)