Latest Post

Maklumattnews.net, Padang, - Pilkada 2020 adalah momentum penting untuk melanjutkan pemerintahan, walau ada tekanan baik secara ekonomi maupun kesehatan dari pandemi Covid-19.  Pilkada tahun ini tidak akan sama dengan pilkada sebelumnya karena berbagai keterbatasan berkomunikasi akibat virus Corona

Sampai kemarin, Rabu (16/9), Partai Gelora telah berpartisipasi dalam 8 dari 9 pemilihan gubernur, 25 dari 37 pemilihan wali kota, dan 117 dari 224 pemilihan bupati. Jika dihitung rata-rata, angka partisipasi Partai Gelora di pilkada 2020 mencapai sekitar 56%. Angka ini masih bisa bertambah karena ada daerah yang masih dalam perundingan.  

Alhamdulillah, saya bisa sampaikan bahwa partisipasi Gelora di sejumlah pilkada adalah undangan dari para kontestan. Sebagiannya kami yang berinisiatif membuka komunikasi dengan peserta pilkada. Kami melihat, pilkada ini merupakan momentum Partai Gelora berpartisipasi secara politik dan memperkuat kolaborasi dengan banyak pihak dalam memperkuat demokrasi Indonesia. 

Bagi partai yang belum punya kursi, ini adalah angka yang membanggakan. Saya mengapresiasi kerja keras teman-teman di daerah yang berhasil membangun penerimaan politik yang baik. Saya juga berterima kasih kepada para kandidat, tim sukses, dan partai-partai politik yang menerima Gelora sebagai mitra koalisi dalam pilkada 2020 ini. 

Mungkin kehadiran Gelora belum signifikan untuk menebus “tiket” syarat pencalonan, tapi kami bisa mengontribusikan gagasan dan jejaring yang telah dibangun selama ini, yang lebih luas dari jejaring formal keanggotaan partai. 

Sebagai partai digital, kami juga akan berbagi kemampuan kami di bidang komunikasi digital, merespons pergeseran cara berkomunikasi yang terjadi di masyarakat, serta keterbatasan ruang akibat pandemi. 

Apakah partisipasi kami akan memberi kontribusi yang signifikan di lapangan? Kami tidak akan mengklaim apa-apa. Tidak pernah ada faktor tunggal yang menyebabkan realitas politik di lapangan. Hasil politik merupakan hasil dari kombinasi berbagai faktor yang kompleks. Namun, kelebihan dalam persiapan, sumber daya, kemampuan komunikasi dan jejaring yang lebih baik tentu menguntungkan bagi kontestan. 

Partai Gelora akan memperkuat Pilkada 2020 dengan tawaran-tawaran gagasan agar pilkada ini menjadi ajang kontestasi gagasan. Apalagi ketika bangsa ini sedang membutuhkan banyak “otak besar” untuk bersama-sama keluar dari krisis. Kehadiran kami di pilkada tahun ini adalah tawaran kolaborasi untuk Indonesia yang lebih baik.
Bersama Lili Syukri. (Rilis)

#NA_IC
#SumbarUnggulUntukSemua
#KitoPasamoan

Maklumattnews.net, Balikpapan - Di hari kedua kunjungan kerjanya ke Kalimantan Timur, Jumat, 18 September 2020, Kabaharkam Polri, Komjen Pol Agus Andrianto, menyempatkan mengunjungi obyek vital nasional (Obvitnas) PT Pertamina Refinery Unit V di Balikpapan.

Dalam kesempatan ini Kabaharkam Polri didampingi oleh Kakorpolairud Baharkam Polri, Dirsamapta Korsabhara Baharkam Polri, Dirpamobvit Korsabhara Baharkam Polri, Dirbintibmas Korbinmas Baharkam Polri, Kaden Perintis Ditsamapta Korsabhara Baharkam Polri, Kabag Farmapol Pusdokkes Polri, dan Kadomat Slog Polri.

Turut hadir Pangdam VI/Mulawarman dan Kapolda Kaltim. Sementara dari PT Pertamina RU V hadir Eko Sunarno (GM Pertamina RU V), M Daud (Vice Presiden PC & QA), dan Iskandar (SMOM RU V).

Komjen Pol Agus Andrianto menjelaskan, kedatangannya ke PT Pertamina RU V ini dalam rangka supervisi Obvitnas. Sebagai Kaopspus Aman Nusa II-Penanganan COVID-19, ia berharap proses produksi di kilang-kilang milik Pertamina tidak terganggu selama pandemi mengingat peran strategis Pertamina untuk percepatan pemulihan ekonomi nasional.

"Jangan sampai proses produksi di kilang-kilang Pertamina ini berhenti produksi, walaupun mungkin penurunan demand itu terjadi, tapi tidak boleh sampai terjadi penurunan proses produksi," kata Komjen Pol Agus Andrianto.

Untuk itu, Kabaharkam Polri menekankan, jajaran Polri bersama TNI dan stakeholder lainnya terus berupaya fokus menjamin stabilitas keamanan. Karena kalau tidak aman, menurut Komjen Pol Agus Andrianto, apa pun tidak bisa dilakukan, termasuk pemulihan ekonomi. "Jadi semua butuh aman," tegasnya.

Selain itu, Komjen Pol Agus Andrianto juga menyampaikan apresiasi atas upaya pencegahan dan penanganan COVID-19 di jajaran Pertamina yang berlangsung baik. Ia berharap upaya tersebut dapat mencegah munculnya klaster persebaran COVID-19 di lingkungan Pertamina yang dapat mengganggu proses produksi.

Terakhir, Komjen Pol Agus Andrianto mengajak semua pihak yang hadir untuk sama-sama bergandengan tangan bersinergi memecahkan persoalan yang ada dan menjalankan amanat yang telah dititipkan oleh Tuhan Yang Maha Kuasa.

"Seluruh amanah yang diberikan, mari sama-sama kita jaga. Mumpung kita dikasih amanah. Kalau saya boleh sedikit mengungkapkan, saya bukan polisi yang baik, tapi berusaha, artinya selagi ada amanah kekuatan dan jabatan yang dititipkan Yang Maha Kuasa kepada kita, kapan lagi," ungkap Komjen Pol Agus Andrianto.(rilis)

Aceh Singkil-MN-Dalam rangka  pencegah penyebaran Covid-19 terhadap dunia Pendidikan, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Aceh Singkil himbau seluruh Sekolah dalam wilayahnya untuk membentuk Tim Gugus Tugas. 

Untuk perlu diketahui Tim Gugus Tugas sudah  mensosialisasikan ke sekolah-sekolah, mulai dari Tingkat PAUD, SD/Sederajat dan SMP. Selain itu  Disdikbud juga telah memerintahkan seluruh sekolah untuk membentuk Tim di satuan pendidikan masing-masing, ucap Khalilullah, S.Pd Kepala Disdikbud Aceh Singkil saat ditemui wartawan diruang kerjanya, Jumat, 18/09/2020.

Khalilullah juga menerangkan apabila Tim Gugus Tugas sudah dibentuk, maka akan tertatanya managemen yang baik.  Tim bertugas untuk mengkoordinir apabila akan dilaksanakan Sistem Belajar Tatap Muka.

Oleh Karena itu, kita juga sudah perintahkan sekolah agar membentuk Tim Gugus Tugas di satuan pada  pendidikan masing-masing,” terang Khalilullah.

“Mereka ya diberi tugas untuk hal-hal yang terkait dengan kesiapan sekolah untuk bisa belajar tatap muka. Memang harus dikoordinir dalam sebuah managemen, terang Khalilullah.

Ditambahkannya lagi, dalam pembentukan Tim Gugus Tugas Sekolah bertujuan untuk memperlihatkan kepada Tim Gugus Tugas Kabupaten Aceh Singkil bahwa sekolah di Aceh Singkil sudah siap melaksanakan belajar tatap muka, terangnya.

“Itu bahan kami untuk rapat-rapat dengan Tim Gugus Tugas. Meyakinkan Tim bahwa kami sudah siap. Malah kami berani tunjuk.  Silahkan saja mana sekolah yang akan dilihat kami akan tunjukkan, tuturnya.

 Untuk itu, kita juga  berusaha sekeras mungkin, agar sarana  belajar mengajar dipersiapkan.  Seperti jarak kursi  siswa yang belajar dalam satu kelas. 

Khalilullah juga  mengatakan, dengan adanya Tim Gugus Tugas Sekolah maka kesiapan protokol kesehatan di sekolah juga akan dilakukan dengan baik.  Serta akan mempersiapkan peserta didik agar tetap menjaga protokol kesehatan ketika akan mengikuti proses belajar mengajar tatap muka, tutupnya. (R)

Maklumatnews.net, Pasbar -- Wakil Gubernur Provinsi Sumatera Barat Nasrul Abit Datuak Malintang Panai bersama rombongan mengunjungi langsung nagari yang terkena bencana alam banjir di Ujuang Gading Kecamatan Lembah Melintang Kabupaten Pasaman Barat, Kamis (17/9/2020).

Hujan lebat yang mengguyur wilayah Kabupaten Pasaman Barat (Pasbar) hari Jumat (4/9/2020) yang lalu menyebabkan puluhan rumah penduduk Jorong Irian dan Jorong Teluk Embun, Nagari Ujung Gading, Kecamatan Lembah Melintang direndam banjir dengan ketinggian mencapai atap rumah warga.

Dalam kunjungan itu, Wagub Sumbar dan rombongan juga mendatangi beberapa rumah korban banjir dan juga meninjau kondisi jembatan putus akibat banjir tersebut.

Disambut ratusan warga Jorong Irian, Nasrul Abit sangat prihatin dengan musibah yang terjadi. Banyak keluhan yang mereka sampaikan pada Wagub Sumbar.

"Semua apa yang disampaikan warga disini, Insya Allah menjadi perhatian pemerintah. Mudah-mudahan akan kita sikapi bersama Pemerintah Kabupaten Pasaman Barat," ucap Nasrul Abit.

Tujuan utama Pemprov Sumbar dan rombongan menyaksikan langsung dampak musibah bencana alam untuk mengindentifikasi dampak kerusakannya dan memastikan langsung apa yang menjadi kebutuhan utama warga.

"Yang terpenting warga disini aman dulu dari banjir, nanti Pemprov Sumbar akan bantu 100 bronjong untuk menahan arus air," ujar Nasrul Abit.

Nasrul Abit mengatakan pemerintah provinsi juga akan terus berupaya mencari bantuan dana dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) atau Kementerian PU untuk memperbaiki sarana dan prasarana yang rusak akibat banjir, termasuk jembatan. 

Pada kesempatan itu, Nasrul Abit bersama Kabid Kedaruratan dan Logistik Daerah BPBD Sumbar Rumainur menyerahkan bantuan siap pakai dari pusat sejumlah Rp150 juta kepada kepala pelaksana BPBD Pasaman Barat Edi Busti.

"Untuk pembangunan jembatan akan dibiayai Belanja Tak Terduga (BTT) Kab Pasbar dan sementara hari ini kita bantu berupa sembako untuk 100 kepala keluarga yang terkena bencana banjir," tukasnya.

Selain itu Kalaksa BPBD Pasaman Barat Edi Busti mengucapkan terima kasih pada Pemrov Sumbar dan semua pihak yang telah memberikan bantuan. "Alhamdulillah, bantuan ini segera kami serahkan sesuai data kebutuhan korban banjir," sebutnya.

"Mudah-mudahan dengan hadirnya Wagub Sumbar beserta rombongan ini menjadi sitawa sidingin bagi warga disini," tambahnya.

BIRO HUMAS SETDA SUMBAR

Maklumattnews.net, Pasbar -- Penanganan Pandemi Covid 19 di Sumatera Barat makin dilakukan secara serius dan maksimal. Hampir seluruh kabupaten/kota di Sumatra Barat (Sumbar) terpapar Covid-19 yang terus meningkat. Hal ini membuat Wakil Gubernur Sumatera Barat Nasrul Abit Datuak Malintang Panai harus turun ke daerah untuk memberikan bantuan Alat Pelindung Diri (APD).

Kepedulian Wakil Gubernur Sumatera Barat Nasrul Abit Datuak Malintang Panai terhadap masyarakat tidak diragukan lagi. Buktinya hari ini, Kamis (17/9/2020) Nasrul Abit bersama rombongan pimpinan SKPD pemprov Sumbar ikut terlibat dan membantu upaya pencegahan dan penanggulangan penyebaran Covid-19.

Sebanyak 50 pcs APD, 50 buah masker kesehatan, 2 buah thermogun dan 50 botol hand sanitizer, untuk memutus mata rantai penyebaran virus corona di Kecamatan Talamau Kabupaten Pasaman Barat. Selain itu juga sembako dan kartu BPJS ketenagakerjaan yang diserahkan langsung bersama Wakil Gubernur Sumbar Nasrul Abit.

Pendistribusian tersebut dihadiri, Kepala Dinas Sosial Sumbar, Jumaidi, S.Pd, M.Pd, Kepala Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP), Ir. Yosmeri, Kepala Biro Humas Setda Sumbar Hefdi, SH, M.Si, Kepala Biro Pemerintahan Drs. Iqbal Ramadi Payana, Kepala Biro Kerjasama Pembangunan dan Rantau, Drs. Luhur Budianda SY, M.Si, dan Forkopicam Talamau Pasaman Barat.

Wagub Sumbar Nasrul Abit mengatakan, untuk tananan kehidupan baru produktif aman COVID-19 dari WHO, Menkes, Mendagri, BNPB semuanya meminta pemerintah menyiapkan sistem kesehatan, untuk menekan munculnya gelombang baru penyebaran Covid-19 dan munculnya pasien-pasien positif baru.

"Sebelum hal itu terjadi kita harus antisipasi dini,  untuk itu Pemprov menyiapkan semaksimal mungkin sistem kesehatan dan yang terpenting kedisiplinan masyarakat terhadap protokol kesehatan," imbau Nasrul Abit.

"Saat ini Sumatera Barat sudah memiliki Perda Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) Dalam Pencegahan Dan Pengendalian Corona Virus Disease 2019 (Covid-19), kita langsung bergerak cepat melakukan sosialisasi aturan Perda itu kepada masyarakat," ucap Nasrul Abit (17/9).

Sesuai dengan Perda tersebut bahwa aktivitas seluruh masyarakat kembali berjalan seperti sedia kala, begitu juga di ruang-ruang publik di tengah kondisi pandemi Covid-19, namun tetap mengikuti protokol kesehatan.

Untuk itu perlu disosialisasikan penerapan protokol kesehatan dengan tatanan hidup baru agar semua berjalan dengan aman, kondisi ini didorong oleh kebutuhan masyarakat dalam memenuhi kebutuhan ekonominya.

"Dalam aturan Perda ini akan dimuat sanksi bagi yang tidak menjalankannya," ungkapnya.

Adanya Perda ini dapat menjadi referensi bahwa dengan pelaksanaan disiplin protokol kesehatan, masyarakat dapat selamat dari bahaya penyebaran Covid-19. 

Perlunya peningkatan dari sanksi administratif menjadi sanksi denda dan pidana, dengan harapan adanya efek jera bagi yang melanggarnya. Untuk itu Perda AKB ini merupakan instrumen mengendalikan Covid-19. 

Nasrul Abit menjelaskan, sanksi administratif dan pidana dibagi dua, ada untuk perorangan dan juga ada untuk kelompok. Sanksi administratif perorangan seperti tidak memakai masker, yaitu sanksi membersihkan fasilitas umum, denda Rp 100.000.
Kemudian bagi yang melanggar aturan tersebut dan tidak bersedia untuk dikarantina, akan dijemput paksa oleh petugas dan dikenakan denda Rp 500.000.

"Sanksi administratif penanggungjawab seperti restoran, penginapan, tempat wisata dan SKPD bagi yang tidak menggunakan masker, akan diberikan teguran lisan, tertulis, denda Rp 500.000, pembubaran kegiatan, penghentian sementara dan pencabutan izin," jelas Nasrul abit.

"Jadi kalau tidak ingin kena sanksi, masyarakat harus patuhi Perda ini dengan ikuti protokol kesehatan," imbuhnya.

Sanksi pidana perorangan yaitu kurungan paling lama 2 hari dan denda 250.000.
Sanksi pidana bisa dilakukan jika sanksi administratif tidak dipenuhi, atau pelanggaran lebih dari satu kali. 

"Disiplin protokol kesehatan adalah kunci memutus mata rantai pandemi COVID-19. Saya mengimbau agar semua pihak bisa bekerjasama saling bahu-membahu basmi virus corona di Sumbar," tukasnya.

BIRO HUMAS SETDA SUMBAR

Aceh Singkil-MN-Pemerintah Kabupaten Aceh Singkil melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Aceh Singkil gelar  pertemuan dengan seluruh tenaga honorer di gedung seni budaya, Desa Pulo Sarok Kecamatan Singkil.
Seminggu yang lalu.

Saat dikonfirmasi diruang kerjanya  Kadisdikbud Aceh Singkil Khalilullah, menyampaikan dilaksanakannya kegiatan  pertemuan ini bertujuan untuk  mensosialisasikan Undang- Undang No. 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen, kepada seluruh peserta yang kami undang untuk membahasnya, ucapnya. Setelah dikonfirmasi diruang kerjanya, Jumat, 18/09/2020.

Digelarnya pertemuan guru honorer yang ada di Kabupaten Aceh Singkil dari tingkat PAUD, SD dan SMP Sederajat berjumlah 600 orang. Kebanyakan  dari guru honorer tersebut tidak memenuhi kriteria  sesuai dengan Undang-Undang tersebut. Oleh karena  itu kita lakukan sosialisasi agar mereka pahami,” pungkasnya.

Berdasarkan aturan dijelaskan  bahwa, untuk tenaga pendidik wajib memiliki ijazah serjana, dari data yang kita terima sekitar 70 orang masih mengajar dengan tamatan SMA sederajat, jelasnya lagi.

Ditambahkannya lagi, untuk hari ini  saya sampaikan bahwa, mengikuti pada aturan tersebut,  bagi tenaga pendidik yang tidak memenuhi kualifikasi segera dilengkapi, pungkasnya.

Dalam acara  tersebut dihadiri oleh  Kadis Pendidikan dan Kebudayaan, Khalilullah, S.Pd, Sekretaris Poniman, Kabid Pembinaan GTK dan Data, Sugiarto serta seluruh  guru honorer. (R)

Author Name

Contact Form

Name

Email *

Message *

Powered by Blogger.