Latest Post


Oleh: Zera Permana


WISATASUMBAR-Minangkabau merupakan suku bangsa yang mewarisi adat, sistem matrilineal yang terluas terbesar di Indonesia dan mancanegara, membuat Minangkabau lain dengan suku bangasa yang lainnya.  Lebih mengutamakan sistem patrilineal. 

Hal yang mencok itu! tidak membuat Minangkabau tertinggal dan terpinggirkan. Karena Minangkabau menganut paham pemelajaran “Alam Takambang Jadi Guru”. Menjadikan mereka suku bangsa Minangkabau banyak melahirkan para pemikir-pemikir hebat dan pendakwah-pendakwah ulung dalam keilslaman, baik di Nusantara maupun mancanegara. Yang berlandasakan Sitem Demokrasi awal” Kelarasan Bodi Caniago”.

Sering perkembangan zaman dari dinasti kedinasti Minangkabau terus memakai, mengamalkan, dan mempertahankan pituah adat “Alam Takambang Jadi Guru”. Pituah ini yang menjadi inspirasi oleh Ridwan Tulus , Sang Kreator Wisata yang mengiternasional regius. Dengan ungkapan” Alam Takambang Jadi Kantua”. Pituah yang disadurnya dari Pituah Minangkabau “Alam Takambang Jadi Guru”. 

Sang Kreator itu kembali dipertemukan dengan saya. Pada tanggal 25 juni 2021 yang awalnya saya yang fakir ilmu ini menchatt beliau di WA untuk ingin bertemu dan bertukar pikiran (berguru) dengan beliau mengenai kampuang halaman Negeri Sungai Pinang. 

Chat saya ketika itu langsung dibalas oleh beliau pada Pukul 17:30 WIB. Tanggal 24 juli 2021. Wah.. tanggapan balasan chat beliau sangat hangat, kemudian beliau langsung menentukan jadwal pertemuan, jadwal pertemuan itu jam 07:00 WIB tanggal 25 juni 2021 di Restoran IV Koto Silungkang. Malam berlalu pagi pun menjelang pas pada jam ½  07 WIB Pagi saya berjalan dengan mengendrai motor, ternyata di perjalan menuju tempat yang dijanjikan, ban motor saya kekurangan angin, membuat perjalan agak kurang menyenangkan, saya pun mampir ketempat bengkel sepeda motor di jalan Sutan Syahrir. Tetapi bapak yang punya bengkel sedang mandi  terpaksa untuk menunggu sebentar. 

Membuat menit demi menit berjalan, setelah ban saya di tambah angin, saya kembali melanjukan perjalanan menuju Retoran IV Koto Silungkang. Sesampai restoran itu seorang  Kreator Wisata yang mengiternasional regius itu telah menunggu kedatangan kami. Tapi, di depan beliau dengan gaya beliau senyum dan mengrangkul bersalaman menujukan sikap keakrabpan yang sangat mendalam. Disaat itupun saya disuruh untuk memesan minum dan serapan pagi sambil ngobrol dan canda beliau menasehati dan mengingatkan bahwa saya sudah telat dari waktu yang disepakati jam sudah menujukan Pukul 07 :08 WIB ternyata saya sudah telat delapan menit sesuai jadwal yang ditentukan. Beliau Sang Kreator Wisata yang mengiternasional regius ini sangat disiplin waktu dan mengutamakan lebih awal datang dari pada ditunggu orang. Waduh… saya pun tersimpuh malu kembali teringat dengan  pesan dan pemelajaran dari Guru (ayah) saya Almarhum Emral Djamal Dt Rajo Mudo yang sangat menepati janji dan disiplin waktu. 

Ternyata pemahan ini telah tertanam oleh para-para cendikiawan Minangkabau. Termasuk sang Kreator Wisata yang mengiternasional regius. sebagaimana pituah adat mengatakan “ janji ditapati ikrar ditaguhi”  nafas pituah ini bernuasakan roh Islam yang ditekuni oleh para intelektual dan orang-orang yang piawai dalam sub-sub bidang di Ranah Minangkabau. Minum dan serapan pagi saya telah datang kemudian saya disuruh makan dulu karena “barudiang sasudah makan, batanyo salapeh arak “ di saaat saya makan kemudian datang teman beliau(senior) bapak Rafles Nur membuat cerita semangin hangat, sesudah saya siap makan beliau Ridwan Tulus bercerita dan canda dengan babapak Rafles Nur mengungkapkan istilah ala Ridwan Tulus dengan kata “Sasami (Sarapan Sambil Silaturahmi)” membuat saya tertawa dan menghayati perkataan itu ternyata emang betul juga ya. Hehehe.. ditempat itu beliau bisa sarapan sambil bersilaturahmi dengan semua orang.

Percakapan dan ceritapun berlanjut dengan gurau tawa, pembicaraanpun sampai menyinggung dengan Demokrasi Minangkabau yang berlandaskan tiga ungkapan : Pertama Surau, Kedua Lapau, dan Ketiga Rantau. Pembahasan tiga ungkapan ini yang menjadikan generasi Minangkabau bisa “Menapiak Mata Padang”, orang dimana saja keberadaanya. 

Demokrasi yang dimulai dari surau yaitu berlandaskan pemikiran Roh Keislaman dalam hidup bermasyarakat hidup dalam kerukunan bimbingan para Angku-angku surau “saciok bak ayam sadanciang bak basi” nafas kehidupan bersama dengan gontong royong membangun korong kampuang bersama dengan hembusan “saasok sakumanyan”. Beranjak kepada demokrasi yang agak luas dalam lingkungan Lapau bermacam ide pemahaman, canda keharmonisan hidup dalam nagari dengan basilang kayu ditunggu disinan api mako kahiduik. Api yang hidup itu oleh demokrasi ala lapau di Minangkabau membuahkan hasil dengan bisa dipergunakan memasak makanan, dan minuman untuk keberlangungan hidup bersama. 

Bergitu juga dengan demokrasi rantau,  menuntut ilmu dengan bertukar pikiran di perantauan menjadikan genersi para perantau Minangkabau bisa disegani, dengan menghargai perbedaan dirantau ungkapan “dima bumi dipijak disitu langik dijunjuang” buah pemahaman yang toleran ini dikembalikan lagi oleh para-para perantau untuk menselaraskan dengan demokrasi awal dikampung halaman membangun dengan “tagang bajelo jelo kandua badantiang dantiang”. 

Disisi lain ketika pembicaraan demokrasi ala Minangkabau, beralih sedikit dengan singgungan pembicara dari bapak Rafles Nur kedermawanan seorang Ridwan Tulus yang rendah hati, membuat para orang-orang belomba-lomba untuk melakukannya yaitu, bersedekah di pagi hari kepada para pakir-pakir restoran dan tukang gojek, serta para penjual dijalanan(orang miskin). 

Beliau disela kekurangan ataupun di waktu dilebihkan rezeki, beliau selalu berbagi kepada orang-orang yang mersa membuhtukan baik dijalan maupun dimana keberadaanya. Di Restoran VI Koto Silungkang itu ketika beliau memberi seseorang menyuruh memesan makanan yang di maunya. Setelah dipesan orang itu menguncap terimakasih, pas, beliau mau bayar eh. ternyata udah dibayar dulu oleh orang lain, orang itu berkata kepada Kreator Wisata yang mengiternasional regius “ ambo cilok kebaikan apak yo pak” sambil ketawa. Beliaupun senyum bergitulah Sang Kreator ini menumbukan Sifat yang beliau amalkan dari ayat Al-Qur’an “Fastabiqul Khairat” (berlomba-lomba dalam kebaikan) membuat orang terpacu pula untuk melakukan. 

Dengan kerendahan hati dan ketulusan hati beliau yang juga beliau menamakan diri dengan seorang Gharin dengan dalil “Fabiayyi ala irobbikuma Tukadziban”. Motifasi dan pemikiran ini, mudah-mudahan dapat pula saya lakukan dan menjadi ladang-ladang amal buat beliau menuju Robbul izzati.(ZERA)



Padang–Salah satu Tokoh Muda dan juga merupakan ketua Pokdarkamtibmas Sumatera Barat berikan ucapan selamat dalam rangka Hari Bhayangkara yang ke-75 semoga menjadi Polri yang presisi dan dicintai masyarakat.

Dalam keterangannya Triski menyampaikan kiranya di usia Polri yang ke-75 tahun ini Polri akan lebih menjadi baik lagi dan apa yang menjadi tanggung jawab Negara dalam menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat dapat diemban dengan sebaik-baiknya, ucapnya.

" Di ulang tahun Bhayangkara yang ke-75 tahun ini jadilah Bhayangkara yang Presisi dan dicintai oleh masyarakat. Karena Insan Bhayangkara adalah garda terdepan pelindung masyarakat dari gangguan Kamtibmas", ungkapnya. 

Semoga dengan bertambahnya usia, Korps Bhayangkara semakin profesional, Kamtibmas kondusif, masyarakat semakin produktif serta selalu berada digaris terdepan dalam mengayomi masyarakat.

“Saya atas nama pribadi dan organisasi Pokdarkamtibmas Sumbar mengucapkan selamat Hut Bhayangkara Ke-75, semoga ke depan selalu menciptakan suasana yang kondusif dan selalu bersinergitas bersama masyarakat ,” jelasnya. 

Terima kasih untuk dedikasi dan pengabdian selama ini untuk bangsa dan Negara semoga didalam tugas sehari-hari, insan Bhayangkara selalu dalam lindungan sang pencipta, tutupnya. (SRP) 


WISATASUMBAR
-Selain menyiapkan destinasi dan program wisata yang menyehatkan untuk lebih meyakinkan para wisatawan dunia yang membuat perjalanan wisatanya merasa aman dan nyaman kami juga bekerjasama dengan sebuah lembaga nirlaba dunia " On Vacation Doctor " yang tempat bergabungnya sekitar 1.500 English Speaking dokter dari seluruh dunia.


Dan hari ini tanggal 19 Juni 2021 saya resmi mengangkat Jorge A. Cordova yang juga CEO dan founder dari On Vaction Doctors sebagai perwakilan resmi www.sumatraandbeyond.co di California - Amerika.


Dan beliau juga kami angkat langsung sebagai Presiden International Green Tour Operator (IGTO) untuk California - Amerika.


Dan kepada seluruh dokter di Indonesia yang tertarik didunia kepariwisataan yang bisa minimal berbahasa Inggris dapat bergabung dan berjuang bersama kami. Dan menghubungi kami segera.


Dan kami juga mengucapkan terima kasih kepada para guru besar di Indonesia dan juga universitas yang telah berkontribusi dan berjuang bersama kami untuk mewujudkan Indonesia sbg Green Tourism Destination yang menjadi solusi pariwisata dunia.


Dan bagi para stakeholder pariwisata dan orang - orang yang ingin berbuat untuk negeri tercinta Ayo mari kita bersama.


Thanks for being a Green Friend of Indonesia !


Ridwan Tulus

CEO www.sumatraandbeyond.co

President International Green Tour Operator

Founder Green Tourism Institute


Dalam upaya mendukung program pemerintah guna menanggulangi pandemi Covid-19 serta memberikan kekebalan tubuh bagi seluruh masyarakat dan khususnya bagi para Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP), Rumah Tahanan Negara (Rutan) kelas 11 B  Anak air Padang menyelenggarakan Vaksinasi Covid-19 yang di Fasilitasi oleh Kodim 0313/Padang Bagi Seluruh Warga Binaan bersama ,Gedung Rutan anak air padang, Selasa (29/6)


vaksinasi bagi warga binaan ini di hadiri oleh Kepala Rutan  Muhammad Mehdi, Danramil  Irsyad, Dan tenaga kesehatannya berasal dari Rst. Dr.Reksodiwiryo, Puskesmas Lubuk buaya serta Puskesmas Anak air.

Kepala Rutan Kelas II B anak Air Padang Muhammad Mehdi menyampaikan "Vaksinasi Covid-19 ini merupakan salah satu upaya pemerintah Indonesia dalam menangani masalah Covid-19. Vaksinasi Covid-19 bertujuan untuk menciptakan kekebalan kelompok (herd immunity) agar Wargabinaan Pemasyarakatan Rutan Kelas II Anak air menjadi lebih produktif dalam menjalankan aktivitas kesehariannya dan menghentikan rantai penularan Covid19".

Dikesempatan yang sama, Kepala Rutan, mengatakan saya sungguh sangat mengapresiasi kegiatan Kodim 0312/padang di Rumah Tahanan II Anak Air dan Dinas Kesehatan kota padang dan jajaran nya dalam pelaksanaan Vaksinasi Covid-19 bagi Wargabinaan Pemasyarakatan untuk mengendalikan penularan Covid-19.

Jumlah Warga binaan di Rutan Anak air padang dari total 940 orang, sebanyak 317 laki-laki, 220 perempuan sudah selesai di vaksin dan sisa sekitar 300 orang warga binaan.

Kemudian ada sekitar 20 orang warga binaan yang tidak melaksanakan vaksin  setelah dilakukan observasi dikarenakan warga binaan yang memiliki Hipertensi dan penyakit lainnya sehingga tidak bisa di vaksin.(RS)


Gambar: Guru SMA N 1 Padang Sago sebagai peserta sosialisasi mengenai Pendidikan Karakter


Pengabdian Pada Masyarakat: Tim P2M STKIP PGRI Sumatera Barat melakukan Bimbingan Teknis mengenai:

Kab. Padang Pariaman- MN-Pada dasarnya pendidikan adalah proses pemanusiaan manusia. Ini bisa

dipahami karena dalam rangka meraih derajat manusia seutuhnya sangatlah tidak

mungkin tanpa melalui proses pendidikan. Pendidikan juga merupakan suatu

usaha masyarakat dan bangsa dalam mempersiapkan generasi mudanya bagi

keberlangsungan kehidupan masyarakat dan bangsa yang lebih baik di masa

depan. Keberlangsungan itu ditandai oleh pewarisan budaya dan karakter yang

telah dimiliki masyarakat dan bangsa. Dalam proses pendidikan budaya dan

karakter bangsa, secara aktif peserta didik mengembangkan potensi dirinya,

melakukan proses internalisasi, dan penghayatan nilai-nilai menjadi kepribadian

mereka dalam bergaul di masyarakat, mengembangkan kehidupan masyarakat

yang lebih sejahtera, serta mengembangkan kehidupan bangsa yang bermartabat.

Pendidikan karakter seharusnya membawa peserta didik ke pengenalan nilai

secara kognitif, penghayatan nilai secara afektif, dan akhirnya ke pengamalan nilai

secara nyata. Inilah rancangan pendidikan karakter (moral) yang oleh Thomas

Lickona disebut moral knowing, moral feeling, dan moral action (Lickona, 1991:

51). Karena itulah, semua mapel yang dipelajari oleh peserta didik harus

bermuatan pendidikan karakter yang bisa membawanya menjadi manusia yang

berkarakter seperti yang ditegaskan oleh Lickona tersebut.

Pendidikan karakter memang bukan merupakan sebuah mata pelajaran yang berdiri sendiri, oleh karena itu, pengenalan akan pendidikan karakter dapat dilakukan secara terintegrasi ke dalam semua mata pelajaran. Integrasi yang dimaksud meliputi pemuatan nilai-nilai ke dalam substansi pada semua mata pelajaran dan pelaksanaan kegiatan belajar mengajar yang memfasilitasi dipraktikkannya nilai-nilai dalam setiap aktivitas pembelajaran di dalam dan di luar kelas untuk semua mata pelajaran, termasuk mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn).

Berdasarkan hal ini, maka Tim Pengabdian pada Masyarakat (P2M) STKIP PGRI Sumatera Barat, yang terdiri dari Budi Juliardi, SH., M.Pd., Suheni, M.Pd., dan Febrina Riska Putri, S.S., M.Pd. dibantu oleh 2 orang mahasiswa yaitu Eldica Putra Utama serta Tiara Wulandari, melakukan sosialisasi sekaligus membimbing secara teknis guru-guru di SMA N 1 Padang Sago mengenai cara mengimplementasikan pendidikan Karakter ke dalam mata pelajaran Pkn.

Dikatakan oleh Budi Juliardi bahwa kegiatan ini dilaksanakan secar kontinyu mulai dari bulan Februari hingga November 2021. Kegiatan ini diawali dengan cara memberikan sosialisasi mengenai pentingnya pendidikan karakter, lalu mengadakan bimbingan teknis mengenai tata cara mengimplementasikan pendidikan karakter pada mata pelajaran PKn, dan ditutup dengan melakukamn evaluasi terhadap hasil kegiatan.

Kepala sekolah SMA N 1 Padang Sago, Riana Dewi, M.Pd., menyatakan bahwa “kegiatan yang dilakukan ini sangat bermanfaat sekali bagi kami selaku pimpinan umumnya dan guru PKn khususnya dalam rangka meningkatkan pemahaman mengenai pendidikan karakter sekaligus tata cara mengimplementasikan pendidikan karakter ke dalama mata pelajaran PKn, sehingga output yang diinginkan nantinya adalaah terciptanya peserta didik yang memiliki karakter” tutupnya. (TIM



Padang- Hearing KPP kota padang dengan DPRD Kota Padang, KBPKL ( Keluarga Besar Pedagang Kaki Lima) tidak di ikut sertakan.

Terkait dengan adanya hearing ini, Ketua KBPKL Idman merasa di anak tirikan karna telah di undang tetapi dikeluarkan dari acara hearing KPP dan DPRD kota padang.( 28/6/2021) di DPRD Padang.

Kami dari KBPKL Kota Padang juga berharap DPRD Padang untuk memfasilitasi sebuah pertemuan dengan pedagang toko pasar raya Padang yang mengadu ke DPRD padang, yang menyatakan bahwa pedagang kaki lima tidak taat aturan dan ada preman pasar yang mengaturnya. 

"Jelas kami dari KBPKL tidak nyaman dengan bahasa yang seperti itu, apa lagi bahasa seperti itu keluar dari salah seorang wakil kami di DPRD ini,  kami sangat menyesalkan pernyataan sepertu itu bisa terucap", jelas Id Man.

Datangnya KPP ke DPRD kota padang untuk melanjutkan penyampaian  aspirasi minggu lalu terkait dengan pencabutan Perwako tentang penataan dan pemberdayaan pedagang kaki lima, Kartu kuning, selanjutnya tentang kesemrawutan pasar raya kota padang.

Menurut Wakil ketua Dprd Ilham maulana S.H Dan Muzni Zen, S.H  saat mendampingi di ruangan yang berbeda bersama KBPKL mengatakan mengenai surat yang sudah di masukan oleh KBPKL sudah masuk kepada ketua DPRD dan akan di agendakan.

Sedangkan mengenai aspirasi dari KPP pasar raya kita akan menunggu terlebih dahulu hasil resmi nya setelah selesai Hearing tersebut.

Lanjut ia  juga mengatakan berniat akan mempertemukan nantinya kedua belah pihak agar mendapatkan kebijakan yang tidak merugikan kedua belah pihak.

Senada dengan Ilham Maulana. Hendrison S.H Dewan Pengawas KBPKL menyatakan " Bila nantinya ada Evaluasi 
Mengenai Perwako tentang penataan dan pemberdayaan pedagang kaki lima, kami berharap tidak ada yang merugikan kepada kami PKL Pasar Raya Kota padang. Tegasnya.(RS) 

Author Name

Contact Form

Name

Email *

Message *

Powered by Blogger.