Dan hari ini tanggal 19 Juni 2021 saya resmi mengangkat Jorge A. Cordova yang juga CEO dan founder dari On Vaction Doctors sebagai perwakilan resmi www.sumatraandbeyond.co di California - Amerika.
Dan beliau juga kami angkat langsung sebagai Presiden International Green Tour Operator (IGTO) untuk California - Amerika.
Dan kepada seluruh dokter di Indonesia yang tertarik didunia kepariwisataan yang bisa minimal berbahasa Inggris dapat bergabung dan berjuang bersama kami. Dan menghubungi kami segera.
Dan kami juga mengucapkan terima kasih kepada para guru besar di Indonesia dan juga universitas yang telah berkontribusi dan berjuang bersama kami untuk mewujudkan Indonesia sbg Green Tourism Destination yang menjadi solusi pariwisata dunia.
Dan bagi para stakeholder pariwisata dan orang - orang yang ingin berbuat untuk negeri tercinta Ayo mari kita bersama.
Thanks for being a Green Friend of Indonesia !
Ridwan Tulus
CEO www.sumatraandbeyond.co
President International Green Tour Operator
Founder Green Tourism Institute
Gambar: Guru SMA N 1 Padang Sago sebagai peserta sosialisasi mengenai Pendidikan Karakter |
Pengabdian Pada Masyarakat: Tim P2M STKIP PGRI Sumatera Barat melakukan Bimbingan Teknis mengenai:
Kab. Padang Pariaman- MN-Pada dasarnya pendidikan adalah proses pemanusiaan manusia. Ini bisa
dipahami karena dalam rangka meraih derajat manusia seutuhnya sangatlah tidak
mungkin tanpa melalui proses pendidikan. Pendidikan juga merupakan suatu
usaha masyarakat dan bangsa dalam mempersiapkan generasi mudanya bagi
keberlangsungan kehidupan masyarakat dan bangsa yang lebih baik di masa
depan. Keberlangsungan itu ditandai oleh pewarisan budaya dan karakter yang
telah dimiliki masyarakat dan bangsa. Dalam proses pendidikan budaya dan
karakter bangsa, secara aktif peserta didik mengembangkan potensi dirinya,
melakukan proses internalisasi, dan penghayatan nilai-nilai menjadi kepribadian
mereka dalam bergaul di masyarakat, mengembangkan kehidupan masyarakat
yang lebih sejahtera, serta mengembangkan kehidupan bangsa yang bermartabat.
Pendidikan karakter seharusnya membawa peserta didik ke pengenalan nilai
secara kognitif, penghayatan nilai secara afektif, dan akhirnya ke pengamalan nilai
secara nyata. Inilah rancangan pendidikan karakter (moral) yang oleh Thomas
Lickona disebut moral knowing, moral feeling, dan moral action (Lickona, 1991:
51). Karena itulah, semua mapel yang dipelajari oleh peserta didik harus
bermuatan pendidikan karakter yang bisa membawanya menjadi manusia yang
berkarakter seperti yang ditegaskan oleh Lickona tersebut.
Pendidikan karakter memang bukan merupakan sebuah mata pelajaran yang berdiri sendiri, oleh karena itu, pengenalan akan pendidikan karakter dapat dilakukan secara terintegrasi ke dalam semua mata pelajaran. Integrasi yang dimaksud meliputi pemuatan nilai-nilai ke dalam substansi pada semua mata pelajaran dan pelaksanaan kegiatan belajar mengajar yang memfasilitasi dipraktikkannya nilai-nilai dalam setiap aktivitas pembelajaran di dalam dan di luar kelas untuk semua mata pelajaran, termasuk mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn).
Berdasarkan hal ini, maka Tim Pengabdian pada Masyarakat (P2M) STKIP PGRI Sumatera Barat, yang terdiri dari Budi Juliardi, SH., M.Pd., Suheni, M.Pd., dan Febrina Riska Putri, S.S., M.Pd. dibantu oleh 2 orang mahasiswa yaitu Eldica Putra Utama serta Tiara Wulandari, melakukan sosialisasi sekaligus membimbing secara teknis guru-guru di SMA N 1 Padang Sago mengenai cara mengimplementasikan pendidikan Karakter ke dalam mata pelajaran Pkn.
Dikatakan oleh Budi Juliardi bahwa kegiatan ini dilaksanakan secar kontinyu mulai dari bulan Februari hingga November 2021. Kegiatan ini diawali dengan cara memberikan sosialisasi mengenai pentingnya pendidikan karakter, lalu mengadakan bimbingan teknis mengenai tata cara mengimplementasikan pendidikan karakter pada mata pelajaran PKn, dan ditutup dengan melakukamn evaluasi terhadap hasil kegiatan.
Kepala sekolah SMA N 1 Padang Sago, Riana Dewi, M.Pd., menyatakan bahwa “kegiatan yang dilakukan ini sangat bermanfaat sekali bagi kami selaku pimpinan umumnya dan guru PKn khususnya dalam rangka meningkatkan pemahaman mengenai pendidikan karakter sekaligus tata cara mengimplementasikan pendidikan karakter ke dalama mata pelajaran PKn, sehingga output yang diinginkan nantinya adalaah terciptanya peserta didik yang memiliki karakter” tutupnya. (TIM)