Latest Post

Ratusan Warga Jorong Sawah Kareh Laksanakan Goro

Tanah Datar, Maklumat News

"Antusias tinggi diperlihatkan warga jorong Sawah Kareh nagari Balimbing kecamatan Rambatan ketika pelaksanan gotong royong dengan keikutsertaan ratusan orang masyarakat".

Hal itu disampaikan Walinagari Balimbing A. Dt. Malano Basa didampingi walijorong Sawah Kareh Anis ketika dijumpai di ruas jalan tani Kandi lokasi pelaksanaan gotong royong Senen lalu.

"Tradisi gotong royong ini tetap dipertahankan warga disini dengan sasaran jalan-jalan tani, tali bandar irigasi persawahan dan hal lainnya yang kesemua itu sangat membantu program nagari dengan keterbatasan anggaran yang tersedia", ujar Datuak Malano Basa.

Walijorong Anis benarkah hal itu, "Partisipasi serta Kebersamaan warga jorong Sawah Kareh dalam kegiatan sosial seperti gotong royong tak perlu disangsikan lagi dengan kehadiran ratusan orang setiap kegiatan".

"Goro kali ini bersamaan dengan jadwal reses anggota DPRD Tanah Datar Agus Tofik dengan hasil pembersihan ruas jalan Kandi sepanjang lebih kurang 1.5 kilometer serta pembuatan jembatan Titih Gadang yang menghubungkan dengan jorong Pasiranggai", urai walijorong perempuan satu-satunya di nagari Balimbing ini.

Ketika disinggung masalah dana pembuatan jembatan Titih Gadang, Anis sampaikan bahwa untuk bahan material jembatan dibantu oleh anggota Adrijil Dt. Rangkayo Mulia (anggota DPRD Tanah Datar), Donasi beberapa warga setempat dan swadaya melalui goro.

Kegiatan gotong royong hari itu disamping warga setempat juga diikuti oleh mahasiswa Unri dan UNP yang sedang melaksanakan KKN di jorong tersebut dan dilanjutkan makan siang bersama Senator Agus Tofik yang juga merupakan rang Sumando Sawah Kareh. (pinos)




Maklumatnews.co.id Padang - Pandemi Covid 19 yang sudah lebih dari satu Tahun lamanya berjangkit setelah pemerintah mengonfirmasi infeksi corona pertama di indonesia pada tanggal 02 maret 2020, tidak hanya menyebabkan krisis kesehatan masyarakat, pandemi juga menyebabkan gangguan terhadap aktivitas ekonomi masyarakat.


Keputusan pemerintah menerapkan PSBB sejak april 2020 hingga saat ini menjadi PPKM berdampak luas dalam produksi, distribusi, dan kegiatan operasional lainya yang berpengaruh kepada perekonomian masyarakat terkhusus pada aktivitas ekonomi daerah Sumatera Barat.


Untuk membangkitkan kegiatan dan aktivitas  ekonomi masyarakat di tengah-tengah pandemi dan PPKM di Sumatra Barat.


Mario Syahjohan Anggota  DPRD Provinsi Sumatera Barat Fraksi Gerindra yang juga wakil ketua DPD Gerindra Sumbar mendorong pemerintah Daerah melakukan recovery ekonomi, saat dihubungi Via telpon seluler, selasa (27/072021)  ia mengatakan :


"Kita minta dan mendorong pemerintah dalam hal ini khususnya pak gubernur untuk melakukan recovery ekonomi di saat kondisi  pandemi dan PPKM saat ini,  jadi kita berharap saat pembahasan APBD Perubahan 2021 nantinya dibulan agustus anggaran tersebut memang di fokuskan untuk perbaikan dan meningkatkan ekonomi masyarakat Sumatera Barat. Ungkapnya. (Rs)


Padang-maklumatnewa.co.id- Di masa pandemi Covid-19 yang masih mewabah disertai penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 4 di Kota Padang saat ini, setidaknya telah memberikan dampak secara ekonomi bagi masyarakat.

Pemerintah Kota Padang pun terus berupaya melakukan antisipasi dari segala lini. Dalam upaya tersebut Pemko pun tidak sendirian, pasalnya sejumlah perusahaan yang juga ikut memberikan dukungan. 



Kali ini dukungan datang dari PT Incasi Raya Group. Sebanyak 7,5 ton beras pun dikucurkan melalui program Corporate Social Responsibility (CSR) dari perusahaan sawit tersebut. 

Bantuan itu diserahkan kepada Pemko Padang untuk dibagikan kepada warga Padang yang terdampak secara ekonomi akibat pandemi berkepanjangan.

Penyerahannya dilakukan secara simbolis oleh Manager PT Incasi Raya Group Airton Andi Anggriawan didampingi Manager HRD Hokianto Tanjaya kepada Wali Kota Padang Hendri Septa di kediaman resmi wali kota, Rabu (28/7/2021).

Wali Kota Padang Hendri Septa menyampaikan, atas nama Pemerintah Kota Padang dan warga Kota Padang ia mengucapkan ribuan terima kasih atas bantuan tersebut.

"Kita sama tahu PT Incasi Raya adalah salah satu perusahaan yang intens membantu warga Padang. Hal ini patut kita apresiasi, dan semoga hal serupa juga dapat diikuti perusahaan-perusahaan lainnya di Kota Padang," imbuh wako dalam sambutannya.

Juga hadir mendampingi wali kota dalam kesempatan itu diantaranya Asisten Perekonomian dan Pembangunan Endrizal, Kadis Sosial Afriadi, Kepala DPMPTSP Corri Saidan, Kabag Perekonomian dan SDA Syahendri Barkah dan Kabag Prokopim Amrizal Rengganis.

Orang nomor satu di Kota Padang itu mengaku, di masa sulit akibat pandemi Covid-19 saat ini, Pemko Padang sangat mengharapkan dukungan dari semua pihak. Pihaknya siap menampung apa saja jenis bantuan dalam upaya pengendalian Covid-19 serta dampaknya bagi masyarakat Kota Padang. 

"Pandemi Covid-19 ini sangat berdampak bagi sektor ekonomi warga kita. Maka itu apa saja jenis bantuan akan kita terima untuk disalurkan kepada warga yang membutuhkan. Alhamdulillah, bantuan beras dari PT Incasi Raya Group kali ini tentu turut melengkapi kebutuhan kita dalam memberikan bantuan bagi warga Padang yang terdampak khususnya akibat penerapan PPKM Level 4 di masa pandemi saat ini," pungkasnya. 

Sementara itu Manager PT Incasi Raya Group Airton Andi Anggriawan mengungkapkan syukur karena kali ini pihaknya bisa ikut membantu warga Padang dari dampak pandemi Covid-19 di masa PPKM Level 4.

"Untuk sekarang, hanya ini yang bisa kita berikan dari PT Incasi Raya Group. Semoga bantuan ini dapat meringankan beban kehidupan warga Padang yang memerlukan atau terdampak secara ekonomi," tuturnya.

Seperti diketahui, pada 26 Juli 2021 lalu bantuan dampak pandemi Covid-19 di masa PPKM Level 4 juga datang dari Badan Pimpinan Daerah Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (BPD-PHRI) Sumbar. Bantuan sembako sebanyak 1.248 paket pun diserahkan kepada Pemko Padang untuk disalurkan kepada masyarakat yang terdampak. Bantuan tersebut sudah dibagikan kepada warga menurut jumlah kelurahan di tiap kecamatan.(Dv/BT/Prokompim Pdg)

 



Gubernur Sumatera Barat Mahyeldi mengingatkan agar penyaluran bantuan sosial dari Kementerian Sosial di daerah itu jangan sampai menimbulkan kerumunan yang berpotensi untuk penyebaran covid-19.


"Harus dibagi titik penyaluran dan jam bagi tiap-tiap kelurahan sehingga tetap bisa dilakukan protokol kesehatan terutama dengan menjaga jarak dan menggunakan masker," katanya saat meninjau penyaluran program Bansos Tunai dan Beras PPKM tahun 2021 di Kota Padang, Selasa (27/7/2021).


Gubernur mengatakan untuk bantuan di Kota Padang akan diupayakan dari berbagai pihak termasuk Pemprov Sumbar dan lembaga-lembaga lain yang memungkinkan.


Hal itu karena Kota Padang menjadi satu-satunya daerah yang masih menerapkan PPKM level 4 di Sumatera Barat sehingga masyarakat yang terdampak perlu diberikan stimulus dan bantuan.




"Kita upayakan semua bisa bergerak untuk membantu meringankan beban masyarakat saat pandemi ini mudah-mudahan PPKM level 4 di Kota Padang bisa segera dicabut," ujarnya.


Menurutnya penerapan PPKM di Kota Padang salah satunya karena tingginya tingkat keterisian tempat tidur pasien COVID-19 di Rumah Sakit.


Namun khusus untuk kota Padang, Rumah Sakit tidak hanya diisi oleh masyarakat Padang saja tetapi juga rujukan dari daerah lain bahkan provinsi lain. Karena itu perlu untuk mendapatkan perhatian lebih.

Wali Kota Padang Hendri Septa mengatakan total ada 18.400 penerima manfaat yang akan mendapatkan bantuan dari Kementerian Sosial tersebut.

Pada hari pertama ini ini diserahkan bantuan untuk penerima manfaat di Kecamatan Padang Selatan dengan jumlah 1.300 keluarga.

"Kita berharap bantuan ini bisa sedikit meringankan beban masyarakat yang terdampak di Kota Padang," katanya.

Ia menjelaskan saat ini kota Padang masih menerapkan PPKMN level 4 dengan beberapa pembatasan-pembatasan. Hal itu dilakukan untuk menekan penyebaran COVID-19.


"Kita ikuti aturan ini mudah-mudahan masyarakat Kota Padang tetap sehat dan status PPKM level 4 ini bisa segera dicabut," ujarnya.


Kepala PT Pos Kota Padang Agus Tridian mengatakan pihaknya telah mengatur sistem penyaluran per kelurahan agar tidak terjadi penumpukan masyarakat yang akan mengambil bansos.


"Kita batasi jamnya untuk masing-masing kelurahan sehingga nanti tidak ada ada yang menumpuk. Kita juga tetap minta agar masyarakat yang datang untuk menerapkan protokol kesehatan," ujarnya.


Bantuan yang diberikan itu masing-masing bantuan sosial tunai sebesar Rp600 ribu dan bantuan beras PPKM sebanyak 10 kilogram yang dikemas dalam dua kantong berisi masing-masing 5 kilogram.

Penyaluran akan dilakukan beberapa hari ke depan sesuai jadwal dan waktu yang ditentukan untuk masing-masing kelurahan.


Ikut hadir dalam kegiatan itu Kepala Dinas Sosial Sumbar Jumaidi, Dinas Sosial Padang, Kepala Bulog Sumbar dan sejumlah pihak terkait.(***)


 


Maklumatnews.co.id TNS - Kapolda Sumbar Irjen Pol Drs. Toni Harmanto, MH bersama Karobindiklat Lemdiklat Polri Brigjen Pol Desmawan Putra, MH menyalurkan paket sembako untuk masyarakat yang terdampak Covid-19 di sekitar SPN Polda Sumbar. 


Bantuan tersebut merupakan bantuan dari Kalemdiklat Polri dalam rangka "Kampus Polri Peduli", yang berlangsung di halaman depan SPN Polda Sumbar, Senin (26/7) pagi.


Selain Kapolda Sumbar dan Karobindiklat, Wakapolda Sumbar Brigjen Pol Edi Mardianto, S.Ik. M.Si dan Pejabat Utama Polda juga turut menyerahkan bantuan Polri tersebut kepada masyarakat.


"Ada puluhan paket bansos yang dibagikan dari Kalemdiklat Polri, untuk warga yang terdampak perekonomiannya karena pandemi Covid-19 ini," kata Kabid Humas Polda Sumbar Kombes Pol Satake Bayu Setianto, S.Ik. 


Usai menyalurkan bantuan, Kapolda Sumbar selanjutnya memimpin upacara pembukaan pendidikan dan pembentukan (Diktuk) Bintara Polri TA.2021.(*)

 


WISATASUMBAR
-Salah satu permasalahan kepariwisataan dunia sebelum pandemik adalah Overtourism.


Overtourism adalah suatu kondisi di mana jumlah wisatawan di sebuah destinasi wisata dianggap terlalu tinggi, sehingga dirasakan mengganggu kehidupan warga setempat.


Kepadatan wisatawan yang begitu tinggi di beberapa objek wisata ini tidak hanya membuat kunjungan wisatawan ke situ menjadi tidak nyaman, tetapi sekaligus menyebabkan warga setempat kian terganggu. Fenomena inilah yang disebut sebagai "Overtourism".

Sejatinya, "Overtourism" dipandang sebagai, "Dampak pariwisata pada suatu destinasi, atau bagian dari itu, yang sangat memengaruhi persepsi kualitas hidup warga dan kualitas pengalaman pengunjung secara negatif". Begitulah definisi yang dicetuskan Organisasi Pariwisata Dunia atau "World Tourism Organization" (UNWTO).


Makanya UNWTO diwebsite resminya pada tanggal 6 Maret 2019 menghimbau para ahli dan praktisi pariwisata dunia untuk bersama mencari solusi permasalahan overtourism ini.


Green Tourism Destination sebagai solusi.


Green Tourism Institute semenjak kehadirannya diawal tahun 2000 sudah berusaha memberi solusi untuk permasalan "overtourism" ini. 


Green Tourism Institute dalam mengembangkan dan membuat program - program wisata didestinasi - destinasi wisata binaannya sebagai Green Tourism Destination bersama www.sumatraandbeyond.co dan International Green Tour Operator mengajak masyarakat setempat dan para tamu yang datang untuk ikut terlibat dalam memproteksi budaya dan kearifan lokal, memproteksi alam, melibatkan masyarakat setempat dan membawa keuntungan langsung untuk masyarakat setempat serta turut serta dalam aksi konservasi.


Dan bahkan 5 bulan sebelum pandemik, tepat 20 November 2019 dalam acara Seri Kuliah Umum Biomanajemen - SITH - ITB untuk para master dan guru besar, saya sebagai founder dari Green Tourism Institute justru berbicara tentang bagaimana membuat destinasi wisata yang menyehatkan dengan program Green Healing dan Blue Healing yang seharusnya kalau pemerintah kita jeli bisa menjadikan ini sebagai solusi.


Pesisir Selatan sebagai role model Green Tourism Destination.


Melihat dan mengamati permasalan kepariwisataan yang sedang terjadi di Kabupaten Pesisir Selatan khususnya dikawasan Mandeh, kepala dinas pariwisata, pemuda dan olahraga Pessel, Bapak Hadi Susilo bersama kabidnya Yulnarti, SE, M.Si meminta Green Tourism Institute untuk menjadikan Pessel sebagai role model Green Tourism Destination.


Sebagai langkah awal pada tanggal 27 - 29 Juli dinas pariwisata Pessel meminta Green Tourism Institute untuk memberikan pelatihan khusus untuk 40 orang pelaku wisata setempat untuk menjadi pemandu ekowisata.


Program pelatihan khusus selama 3 hari yang menggunakan anggaran dari kemenparekraf yang diadakan di Labuan Sunday Resort tersebut, Green Tourism Institute bersama team yang terlibat diacara tersebut akan menantang para peserta untuk menjadi pemandu wisata yang baik dan menantang mereka untuk menjadi "paranuko" pariwisata didaerah mereka masing - masing dengan kemampuannya untuk mendesign program wisata khusus didaerah mereka minimal selama 3 hari sesuai dengan standar yang diberikan oleh Green Tourism Institute.


Program training yang dirancang khusus oleh Green Tourism Institute selama 3 hari akan dipandu oleh tokoh - tokoh pariwisata Sumbar yang sudah mempunyai reputasi bahkan nasional dan internasional seperti Ritno Kurniawan yang telah mendapat penghargaan dari European Outdoor Conservation Association (EOCA), Dr.(cand) Joni Mardianto M.par ketua GIPI dan Masata Sumbar yang juga kandidat doktor pariwisata Universitas Kelantan Malaysia, Ricky Putra Sinaro, founder dari Cerdaskan Anak Nagari (Cenari) dan juga pemilik dari Ricky Beach House yang telah memperkenalkan Sungai Pinang dan Mandeh kedunia yang telah mendatangkan banyak tamu dari mancanegara. Rudolf Smit, salah satu senior perhotelan Indonesia juga tidak mau ketinggalan untuk berbagi pengalaman diacara tersebut.

Tak ketinggalan Alit, seorang yang bermain di sporttourism yang pernah mendaki Kilimanjaro di Tanzania sama Annapurna Circuit di Himalaya Nepal.


Karena program pelatihan khusus dengan konsep Experiential Learning dan Gelombang Alpha, Green Tourism Institute juga menurunkan seorang Ice Breaker yang berpengalaman, Witra bersama 2 anak muda Sumbar, Rizky Ramadhan dan Farhan Juhara yang gape dibidang games.


Pada saat acara semua peserta juga akan diajak untuk melakukan " Green Action " aksi peduli lingkungan dengan penanaman atau transplantasi terumbu karang.


Diakhir acara semua peserta akan diberikan sertifikat sebagai Green Friend of Indonesia.


Niat kami bersama bagaimana menjadikan kabupaten Pesisir Selatan sebagai salah satu role model Green Tourism Destination untuk Sumbar, Indonesia dan dunia. Dan metode pelatihan khusus ini bisa menjadi acuan untuk kabupaten - kota dan provinsi se Indonesia.


Thanks for being a Green Friend of Indonesia !


www.sumatraandbeyond.co International Green Tour Operator

Support for greentourisminstitute.org

Author Name

Contact Form

Name

Email *

Message *

Powered by Blogger.