Maklumatnews.co.id - TNS - Polda Sumatera Barat mengadakan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW tahun 1443 H/2021 M. Dalam momentum tersebut, Wakapolda Sumbar Brigjen Pol Edi Mardianto, S.Ik. M.Si menyerahkan santunan kepada 100 anak yatim di lingkungan Polda Sumbar.
Peringatan maulid nabi ini dilakukan di Masjid Ar-Rahman Mapolda Sumbar, Jumat (22/10) dengan tema "Dengan Meneladani Akhlak dan Kepemimpinan Nabi Besar Muhammad SAW kita Wujudkan Polri yang Presisi".
Peringatan Maulid Nabi Besar Muhammad SAW ini dihadiri oleh Pejabat Utama Polda Sumbar dan personel Mapolda Sumbar, dengan penceramah Ustad Drs. H. Munandar Muska.
Brigjen Pol Edi Mardianto saat membacakan amanat Kapolda Sumbar mengatakan, setiap memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW terdapat dua hal utama yang penting. Pertama, mengenang akhlak Rasulullah yang mulia.
Kedua, selalu diingatkan kepada kita untuk memperkuat kesadaran dan komitmen guna mencontoh dan meneladani apa yang dilakukan oleh Rasulullah SAW.
"Diantara banyak nilai dan sifat mulia beliau, kita mengenal Rasulullah adalah pemimpin yang Shiddiq, Amanah, Tabligh, Fathanah. Karena Rasulullah memiliki tutur kata, sikap dan perilaku yang sungguh agung dan mulia, yang meneduhkan kehidupan umat, kehidupan bermasyarakat dan kehidupan agama," ucap Wakapolda.
Kemudian katanya, dengan tema peringatan Maulid Nabi kali ini, diharapkan dapat memberikan motivasi dan semangat baru serta dapat mengoptimalkan peran kita sebagai pelindung, pengayom dan pelayan masyarakat.
"Dengan mengutamakan peran Polri tersebut diharapkan kita memiliki kepedulian kepada masyarakat dengan melihat situasi yang berkembang dari berbagai aspek. Hal ini merupakan implementasi akhlak Nabi yang selalu mengutamakan kepentingan umatnya," ujarnya.
"Tugas seorang anggota Polri sungguhlah mulia, menghadapi dinamika yang terus berkembang. Seorang anggota Polri diharapkan tetap teguh dalam integritas dan humanis dalam bersikap kepada masyarakat," ucap Brigjen Pol Edi Mardianto menambahkan. (*)
Padang - Maklumatnews.co.id - DPW PKB Sumatera Barat Melakukan Kegiatan Vaksinasi sebagai bentuk dukungan kepada pemerintah dalam menangani pandemi covid 19 dan mencapai Herd Imunity masyarakat.
"Vaksinasi yang dilakukan ini merupakan wujud kehadiran PKB di tengah masyarakat sesuai perintah Ketua Umum PKB, sekaligus keseriusan PKB membantu negara dalam mengoptimalkan vaksinasi di Indonesia. Khususnya Di Sumatera Barat.ujar Ketua DPW PKB Sumatera Barat Anggia Ermarini, MKM.
Kegiatan Vaksinasi yang dilakukan oleh DPW PKB Sumbar ini bekerja sama dengan Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas II Padang Di Kantor Dpw PKB Sumbar, Lolong, Jumat, (22/10/2021)
Kepala KKP kelas II Padang Melalui Koordinator Subtansi UKLW Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Padang dr.Darwin.MM mengatakan " Sangat Mendukung sekali kegiatan yang dilakukan oleh DPW PKB Sumbar dalam kegiatan vaksinasi ini untuk mencapai Herd Immunity warga di kota padang.
Pada Kesempatan yang sama Ketua Panitia kegiatan vaksinasi Novdil Yutra yang juga di dampingi oleh sekretarisnya jack of all trades menyampaikan " kita hadir di Dpw PKB Sumbar di samping mendukung pemerintah melawan covid 19 dan perintah Ketua Umum PKB untuk memberikan pelayanan vaksinasi di kota padang melalui DPW PKB Sumbar. Hal itu kami lakukan sebagai ihktiar meningkatkan herd immunity masyarakat di Kota Padang".
Dalam kegiatan vaksinasi yang digelar oleh Dpw Pkb sumbar tampak hadir beberapa pengurus seperti Wakil ketua Firdaus, Sekretaris Rico Alviano, dan Bendahara Donizar dari Dpw PKB Sumbar.(Rs)
Maklumatnews.co.id - TNS - Direktorat Pembinaan Masyarakat (Ditbinmas) Polda Sumbar mengadakan Focus Group Discussion (FGD), terkait penanggulangan Terorisme / Radikal dan Intoleransi di Polda Sumbar, Kamis (21/10) di ruang Jenderal Soekanto Mapolda Sumbar.
FGD ini dibuka Dirbinmas Polda Sumbar Kombes Pol Drs. Johni Soeroto, yang dihadiri oleh Kombes Pol Drs. Zuhdi B. Arrazuli dari Korbinmas Baharkam Polri, ex. Napiter Mukhtar dan peserta FGD dari Bhabinkamtibmas Polresta Padang, Babinsa dan penyuluh Agama serta penyuluh Kelurahan, serta peserta yang mengikuti melalui zoom meeting.
Dirbinmas Polda Sumbar dalam sambutannya menyampaikan, kegiatan FGD yang digelar ini, diharapkan dapat menekan berkembangnya paham radikal khususnya di Provinsi Sumatera Barat.
"Semoga kegiatan ini bisa kita sampaikan kepada masyarakat sebagai deteksi dini pencegahan paham radikal dan teroris di lingkungan kita," harap Kombes Pol Johni dihadapan peserta FGD.
Sementara, tim dari Korbinmas Baharkam Polri, Kombes Pol Zuhdi menyebut, kegiatan FGD yang berlangsung saat ini, bertujuan untuk menyamakan persepsi terkait ancaman radikal dan teroris di lingkungan kita.
"Kita sama-sama bertanggung jawab terhadap penanggulangan paham radikal di lingkungan masing-masing," ujarnya.
Mantan Napiter, Mukhtar selaku narasumber menuturkan, kelompok teroris dan radikal yang menggunakan istilah jihad fisabilillah sudah sangat jelas melakukan kegiatan yang bertentangan dengan ajaran islam, seperti bom bunuh diri dan lain sebagainya.
Disebutkan, salah satu cara mereka untuk merekrut pelaku teror adalah dengan menggunakan media online untuk tempat diskusi dan menyebarkan paham radikal.
"Pesan saya yaitu jauhi pengajian yang tertutup, lebih selektif dalam memilih teman. Jihad adalah wasilah, bukan tujuan. Hati-hati menerima informasi di medsos dan jangan membalas ketidakadilan dengan ketidakadilan," ajaknya.(*)
Jakarta - Maklumatnews.co.id - Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo meminta kepada seluruh jajarannya untuk tidak bersikap anti-kritik atas masukan dari masyarakat terhadap institusi Polri. Menurutnya, hal itu harus dijadikan bahan evaluasi untuk jauh lebih baik lagi.
Hal itu disampaikan Sigit saat memberikan pengarahan kepada seluruh jajaran Kapolda dan Kapolres melalui Vicon di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Selasa (19/10).
Sigit memastikan, Polri lembaga yang terbuka, sehingga tidak anti-kritik, apalagi masukan yang sifatnya membangun untuk menjadikan lebih baik lagi kedepannya.
"Jangan anti-kritik, apabila ada kritik dari masyarakat lakukan introspeksi untuk menjadi lebih baik," kata Sigit.
Sementara itu, Sigit juga menginstruksikan secara tegas kepada seluruh jajarannya untuk memberikan tindakan tegas kepada oknum anggota kepolisian yang melanggar aturan saat menjalankan tugasnya.
Sigit menekankan kepada seluruh Kapolda dan Kapolres untuk tidak ragu memberikan sanksi tegas berupa pidana atau Pemberhentian Tidak Dengan Hormat (PTDH) kepada personelnya yang tidak menjalankan tugas sesuai aturan.
"Perlu tindakan tegas jadi tolong tidak pakai lama, segera copot, PTDH, dan proses pidana. Segera lakukan dan ini menjadi contoh bagi yang lainnya. Saya minta tidak ada Kasatwil yang ragu, bila ragu, saya ambil alih," ujar Sigit.
Menurut mantan Kapolda Banten ini, perbuatan oknum anggota kepolisian telah merusak marwah dari institusi Polri. Hal itu juga telah menciderai kerja keras dan komitmen dari personel Korps Bhayangkara yang telah bekerja secara maksimal untuk masyarakat.
Sigit mencontohkan kerja keras dan perjuangan anggota Polri yang positif adalah dengan berjibaku melakukan penanganan dan pengendalian Pandemi Covid-19. Diantaranya, memastikan penyaluran bansos tepat sasaran, melakukan akselerasi vaksinasi dan memastikan protokol kesehatan (prokes) berjalan dengan baik.
Oleh karena itu, Sigit berharap dengan adanya tindakan tegas kepada oknum polisi yang melanggar aturan dapat memberikan efek jera. Mengingat, kelakuan dari oknum tersebut berpotensi menurunkan kepercayaan masyarakat terhadap Polri, yang selama ini telah mendapatkan tren positif.
"Saya tidak mau kedepan masih terjadi hal seperti ini, dan kita harus melakukan tindakan tegas. Karena kasihan anggota kita yang sudah kerja keras, yang cape yang selama ini berusaha berbuat baik, terus kemudian hancur gara-gara hal-hal seperti ini. Tolong ini disikapi dengan serius, kemudian lakukan langkah-langkah konkret yang baik," ujar eks Kabareskrim Polri itu.
Disisi lain, Sigit memberikan apresiasi kepada seluruh personel yang selama ini telah berjuang dan bekerja keras yang menjaga nama baik institusi, serta bekerja untuk kepentingan Bangsa Indonesia. Ia berharap, perilaku oknum tersebut tak mengendorkan semangat personel yang telah bekerja baik selama ini.
"Saya berikan apresiasi atas kerja keras, tetap semangat dan yakini apa yang dilakukan dilapangan benar sesuai SOP. Namun bila ada kesengajaan dan pelanggaran dari oknum yang bisa menjatuhkan marwah institusi, maka saya minta tak ada keraguan untuk memberikan tindakan tegas," ucap Sigit.
Oleh karena itu, Sigit menegaskan, kedepannya seluruh jajaran Polri harus mampu membaca situasi kapan harus mengedepankan pendekatan humanis, dan kapan harus melakukan tindakan tegas.
"Jadi lakukan langkah-langkah kapan rekan-rekan harus humanis, kapan rekan-rekan laksanakan langkah-langkah tegas dilapangan sebagaimana SOP yang berlaku. Itu semua ada ukuran," tutur Sigit.
Sementara itu, Sigit juga menyampaikan apresiasi kepada seluruh masyarakat yang telah memberikan masukan dan kritiknya. Menurutnya, semua aspirasi tersebut akan dijadikan bahan evaluasi demi kebaikan dan kemajuan Polri.
Jakarta - Maklumatnews.co.id - Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menginstruksikan secara tegas kepada seluruh jajarannya untuk memberikan tindakan tegas kepada oknum anggota kepolisian yang melanggar aturan saat menjalankan tugasnya.
Sigit menekankan kepada seluruh Kapolda dan Kapolres untuk tidak ragu memberikan sanksi tegas berupa pidana atau Pemberhentian Tidak Dengan Hormat (PTDH) kepada personelnya yang tidak menjalankan tugas sesuai aturan.
"Perlu tindakan tegas jadi tolong tidak pakai lama, segera copot, PTDH, dan proses pidana. Segera lakukan dan ini menjadi contoh bagi yang lainnya. Saya minta tidak ada Kasatwil yang ragu, bila ragu, saya ambil alih," kata Sigit dalam arahannya kepada jajaran melalui Vicon di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Selasa (19/10).
Menurut mantan Kapolda Banten ini, perbuatan oknum anggota kepolisian telah merusak marwah dari institusi Polri. Hal itu juga telah menciderai kerja keras dan komitmen dari personel Korps Bhayangkara yang telah bekerja secara maksimal untuk masyarakat.
Sigit mencontohkan kerja keras dan perjuangan anggota Polri yang positif adalah dengan berjibaku melakukan penanganan dan pengendalian Pandemi Covid-19. Diantaranya, memastikan penyaluran bansos tepat sasaran, melakukan akselerasi vaksinasi dan memastikan protokol kesehatan (prokes) berjalan dengan baik.
Oleh karena itu, Sigit berharap dengan adanya tindakan tegas kepada oknum polisi yang melanggar aturan dapat memberikan efek jera. Mengingat, kelakuan dari oknum tersebut berpotensi menurunkan kepercayaan masyarakat terhadap Polri, yang selama ini telah mendapatkan tren positif.
"Saya tidak mau kedepan masih terjadi hal seperti ini, dan kita harus melakukan tindakan tegas. Karena kasihan anggota kita yang sudah kerja keras, yang cape yang selama ini berusaha berbuat baik, terus kemudian hancur gara-gara hal-hal seperti ini. Tolong ini disikapi dengan serius, kemudian lakukan langkah-langkah konkret yang baik," ujar eks Kabareskrim Polri itu.
Disisi lain, Sigit memberikan apresiasi kepada seluruh personel yang selama ini telah berjuang dan bekerja keras yang menjaga nama baik institusi, serta bekerja untuk kepentingan Bangsa Indonesia. Ia berharap, perilaku oknum tersebut tak mengendorkan semangat personel yang telah bekerja baik selama ini.
"Saya berikan apresiasi atas kerja keras, tetap semangat dan yakini apa yang dilakukan dilapangan benar sesuai SOP. Namun bila ada kesengajaan dan pelanggaran dari oknum yang bisa menjatuhkan marwah institusi, maka saya minta tak ada keraguan untuk memberikan tindakan tegas," ucap Sigit.
Oleh karena itu, Sigit menegaskan, kedepannya seluruh jajaran Polri harus mampu membaca situasi kapan harus mengedepankan pendekatan humanis, dan kapan harus melakukan tindakan tegas.
"Jadi lakukan langkah-langkah kapan rekan-rekan harus humanis, kapan rekan-rekan laksanakan langkah-langkah tegas dilapangan sebagaimana SOP yang berlaku. Itu semua ada ukuran," tutur Sigit.
Sementara itu, Sigit juga menyampaikan apresiasi kepada seluruh masyarakat yang telah memberikan masukan dan kritiknya. Menurutnya, semua aspirasi tersebut akan dijadikan bahan evaluasi demi kebaikan dan kemajuan Polri.
Sigit memastikan, Polri lembaga yang terbuka, sehingga tidak anti-kritik, apalagi masukan yang sifatnya membangun untuk menjadikan lebih baik lagi kedepannya.
"Jangan anti-kritik, apabila ada kritik dari masyarakat lakukan introspeksi untuk menjadi lebih baik," tutup Sigit.(*)