Maklumatnews.co.id - TNS - Seorang pelaku yang memperdagangkan hewan dilindungi diamankan Ditreskrimsus Polda Sumatera Barat.
Pelaku yang berinisial RP (24) warga Sungai Sapih Kota Padang ini, diamankan petugas pada Minggu (31/10) di depan Puskesmas Kayu Tanam, kecamatan 2x11 Kayu Tanam, Kabupaten Padang Pariaman, Sumbar.
Kabid Humas Polda Sumbar Kombes Pol Satake Bayu Setianto, S.Ik mengatakan, pihaknya bekerjasama dengan BKSDA untuk mengungkap perdagangan satwa dilindungi.
"Polda Sumbar dan BKSDA bersama-sama mengungkap kasus sindikat perdagangan satwa yang dilindungi," katanya, Senin (1/11) di Mapolda Sumbar.
"Pelaku (RP) sebelumnya memang dilakukan upaya penangkapan, tapi yang bersangkutan melarikan diri. Sekarang sudah diamankan di Polda Sumbar," ucapnya menambahkan.
Lanjut Kombes Pol Satake Bayu, dari pelaku diamankan barang bukti berupa seekor owa ungko dalam kondisi hidup, 2 kepala kijang dan 1 kepala rusa yang telah diawetakan.
"Pelaku menjualnya melalui online dan sudah melakukan kegiatan ini selama kurang lebih 2 tahun," terangnya.
Saat ini, pihaknya masih melakukan penyelidikan dikarenakan hal ini sindikat dan diduga masih ada rekan dari pelaku lainnya.
Terhadap pelaku dikenakan Pasal 40 Ayat (2) juncto Pasal 21 Ayat (2) huruf a dan d UU Nomor 5 tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya dengan ancaman pidana 5 tahun penjara.(*)
Padang - Maklumatnews co.id - Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah ( DPRD ) Kota Padang Arnedi Yarmen, S.Pd melakukan kegiatan Silahturahmi bersama Keluarga Besar Pedagang Kaki Lima ( KBPKL ) Kota padang, Disamping itu Arnedi Yarmen juga melakukan penyerapan aspirasi ( Reses III Masa Sidang III Tahun 2021 ).
Dalam Kegiatan silahturahmi dan reses Arnedi Yarmen ini di sambut langsung oleh Ketua KBPKL Kota Padang Idman beserta seluruh pengurus KBPKL dan sebagian anggota pedagang kaki lima, di Mushola KBPKL,Kota padang, Pada Senin ( 01/11/2021) sore.
Pada kesempatan tersebut, Idman "menyampaikan rasa bangga dan terima kasihnya atas kedatangan bapak wakil ketua DPRD Kota Padang, dan idman juga berharap dengan kedatangan bapak Arnedi Yarmen ini hendaknya dapat menfasilitasi serta mensupport terhadap infrastruktur di KBPKL, terlebih kepada wacana Bank Nagari memberikan Pinjaman tanpa agunan sebesar Rp.10 Juta tersebut.
Dikesempatan yang sama Arnedi Juga mengatakan " pedagang kaki lima ini merupakan tempat yang dijadikan pembelajaran awal bagi pedagang untuk mencapai kesuksesan, oleh karnanya pemerintah hendaknya dapat memberikan tempat yang legal untuk aktivitas mereka dan kami tentu juga akan memperjuangkan pada planing tata ruang bangunan nantinya.
Lanjut kata Arnedi dikarenakan dampak dari corona virus ini memang harus ada kebijakan pemerintah yang membuka ruang untuk dapat menambah modal UMKM, dan tadi sama-sama kita dengar sudah ada komitmen dari bank nagari yang akan memberikan pinjaman tanpa agunan sebesar Rp.10 juta, selanjutnya mungkin kita akan terus mengawal serta berkoordinasi dengan bank nagari tentang bagaimana proses realisasinya, Ujar Buya
Akhir dari kegiatan silahturahmi serta diskusi bersama keluarga besar pedagang kaki lima (KBPKL) di tutup dengan sholat magrib berjamaah di mushola KBPKL Kota padang.(Rs)
Padang - Maklumatnews.co.id - Pergerakan Pemuda Islam Indonesia ( PMII) Komisariat UIN IB melakukan audiensi dengan Rektor UIN, pada Rabu (27/10) di ruang kerja Rektor. Ini merupakan pertemuan pertama kali antara PMII dengan rektor.
Dalam audiensi ini PMII disamping dalam rangka silahturahmi dengan rektor pasca dilantik juga sembari membahas perihal PMII di UIN IB.
Bismil Hs seorang mahasiswa yang tergabung di PMII UIN IB yang juga Ketua Komsat mengatakan " Tujuannya melakukan audiensi ini untuk menjalin silahturahmi dengan rektor yang baru selanjutnya membahas bagaimana PMII di UIN nantinya".tutupnya.
Pada kesempatan yang sama Rektor UIN IB Prof. Dr. Martin Kustanti S.Pd, M.Pd juga menyambut baik agenda yang dilakukan oleh PMII UIN IB.
"saya sangat mengapresiasi audiensi dari Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia dan berharap kader NU benar benar bisa bersinergi membangun Mahasiswa mahasiswa intelektual bersama PMII". Ujarnya
Dengan adanya audiensi antara PMII dengan Rektor UIN IB di kemudian harinya dapat terjalin hubungan serta komunikasi yang baik antara organisasi dengan Kampus guna untuk Kemajuan. ( Rs )
JAKARTA - Maklumatnews.co.id - Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo secara resmi membuka Bhayangkara Mural Festival 2021 di Lapangan Bhayangkara, Kompleks Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan, Sabtu (30/10).
Di awal sambutannya, Kapolri menyampaikan bahwa rangkaian kegiatan Bhayangkara Mural Festival 2021 ini menggelorakan semangat Hari Sumpah Pemuda, sekaligus bertepatan dengan Hari Ulang Tahun (HUT) Humas Polri ke-70.
“Tadi Kadiv Humas sampaikan bagaimana start awal bahwa pada saat dibuka yang mendaftar hanya 18. Karena ada isu bahwa nanti kalau peserta kemudian ikut, ini cara polisi untuk tahu identitas peserta, dan nanti mereka berpikiran bisa terkuak dan pasti ditangkap. Awalnya muncul pemikiran peserta begitu,” kata Kapolri.
Setelah disampaikan bahwa para peserta diberikan kebebasan untuk menuangkan karyanya baik yang bersifat positif maupun negatif, akhirnya para pendaftar melonjak hingga 803 orang. Setelah disaring di tingkat Polda jajaran maka sebanyak 80 tim mural diberi kesempatan untuk memamerkan karyanya di Lapangan Bhayangkara.
Dalam kesempatan ini, Kapolri menekankan bahwa konteks kebebasan berekspresi sudah diatur di dalam Undang Undang Dasar 1945 pasal 28 dan juga ditegaskan dalam UU 9/1998 tentang kebebasan menyampaikan pendapat di muka umum.
Aturan inilah, dikatakan Kapolri yang menjadi pembeda pada saat era sebelum reformasi dan pasca reformasi yang memberikan kebebasan bagi masyarakat untuk menyampaikan ekspresi dan aspirasinya.
Lebih lanjut, Kapolri mengatakan, sebagaimana arahan Presiden Jokowi bahwa Indonesia adalah negara yang demokratis dan sangat menghargai kebebasan berekspresi maka Polri memegang teguh apa yang diarahkan oleh Presiden.
“Sehingga tentunya Bhayangkara Mural Festival 2021 ini adalah bukti bahwa kami menghormati kebebasan berekspresi,” tekan Kapolri.
Bahkan, Kapolri menyampaikan, sub tema dalam festival mural yang diadakan ini dikhususkan untuk memberikan ruang kritik bagi institusi Polri. Menurut mantan Kapolda Banten ini, hal itu digunakan Polri untuk melihat feedback dari persepsi masyarakat tentang Polri. Masukan yang positif menjadi motivasi, sementara yang negatif menjadi bahan refleksi, instrospeksi untuk merubah menjadi lebih baik.
Tak hanya itu, Kapolri menantang, para peserta untuk tidak segan-segan menuangkan karyanya untuk melakukan kritik bagi Polri. Hal ini, ditegaskan Kapolri untuk menepis isu kalau Polri melakukan pemetaan terhadap muralis jika nantinya melukis mural di lapangan yang bernada kritik.
“Jadi di kesempatan ini kita sampaikan kepada rekan-rekan muralis, nanti yang gambarnya bagus, tentunya akan ada dewan juri khususnya tentang kritik Polri, kalau itu gambarnya paling pedas itu akan juga akan kami terima, dan saya jamin, yang berani menggambar itu akan jadi sahabatnya Kapolri jadi temannya Kapolri,” tekan Listyo Sigit Prabowo.
Menurut Kapolri, dengan adanya mural kritik, hal itu merupakan bentuk aspirasi dari masyarakat tentang memberikan gambaran tentang institusi Polri saat ini. Sehingga, nantinya akan dilakukan evaluasi dan pembenahan internal, guna menjadi lebih baik dan diharapkan masyarakat lagi.
"Kami institusi Polri menginginkan bahwa masyarakat bisa memberikan gambaran kepada kami tentang bagaimana persepsi masyarakat tentang Polri. Sehingga kami tiap hari bisa membenahi institusi, sehingga kita bisa siapkan institusi ini, personel-personel kami jadi lebih baik. Jadi Polri yang dipercayai publik, Polri yang dicintai masyarakat," tutur Kapolri.
Lebih jauh, Kapolri mengungkapkan bahwa, diselenggarakannya festival mural ini muncul setelah adanya peristiwa '404 Presiden Jokowi Not Found'. Kemudian hal itu menjadi polemik karena ada oknum yang menghapus mural, tapi ada juga yang membiarkan.
Sebab itu, dengan adanya festival mural dengan peserta diizinkan berekspresi sebebas mungkin hingga kritik pedas, Kapolri menegaskan, ini adalah wujud dari Pemerintah dan Polri tidak anti-kritik yang membangun dari masyarakat.
Meski begitu, untuk memberikan kebebasan berekspresi di ruang terbuka harus tetap menjaga norma dan aturan serta nilai yang ada. Misalnya dengan menyalurkan di ruang-ruang telah disediakan seperti yang dilakukan oleh Polda Jawa Barat dan Jawa Tengah, dengan menyiapkan ruang mural.
"Ide ini muncul dari diskusi, karena muncul peristiwa 404 Presiden Jokowi Not Found. Kemudian ada aksi di lapangan yang menjadi polemik, ada yang menghapus, ada juga yang membiarkan. Jadi kali ini kita sampaikan bahwa Pemerintah, Polisi tidak anti-kritik," tegas Kapolri.
Kapolri pun mengapresiasi partisipasi masyarakat yang menyambut baik kegiatan ini. Ia juga mengucapkan terima kasih kepada peserta telah menyampaikan kritikan yang membangun untuk Polri.
"Tentunya ini jadi kebanggaan kami bahwa ternyata kawan-kawan tidak takut dan berani tampil. Gambar yang positif, negatif, silahkan. Kami akan menghargai betul. Sekali lagi, kritik, memberi masukan, positif, negatif juga boleh, akan jadi teman pak Kapolri," tutur Kapolri.
Dalam kesempatan ini, Kapolri juga menyempatkan secara langsung menyapa secara virtual dengan Polda Jawa Barat, Gubernur Jawa Tengah, Mahasiswa IPB, Polda Jawa Tengah, perwakilan dari Gorontalo, dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Mereka menyampaikan apresiasi kepada Kapolri telah menyelenggarakan festival mural untuk menyatakan pendapat. Bahkan, masyarakat pun menyambut sangat antusias acara ini.