Latest Post

 

Doc : Humas Polda Sumbar

TNS - Maklumatnews.co.id - Umat kristiani malam ini melaksanakan ibadah misa dan kebaktian di gereja-gereja dalam menyambut perayaan Natal, Jumat (24/12) yang dimulai sejak pukul 19.00 WIB. Untuk di wilayah Provinsi Sumatera Barat, perayaan misa natal ini berjalan aman.


"Sementara yang kita himpun laporan dari para Kapolres, barangkali juga Dandim kepada bapak Danrem, alhamdulillah sejauh ini masih dalam keadaan aman," ucap Kapolda Sumbar Irjen Pol Teddy Minahasa, SH. S.Ik didampingi Wagub Sumbar Audy Joinaldy dan Danrem 032 Wirabraja Brigjen TNI Purmanto usai melakukan peninjauan di Gereja Katedral.


Kapolda menuturkan, walaupun situasi pada malam natal ini berjalan dengan aman, namun pihaknya tidak akan under estimate terhadap hal-hal yang tidak diinginkan. 


"Kita akan menerapkan konsep pengamanan yang betul-betul aktual sesuai dengan potensi ancaman yang ada di Sumatera Barat ini," katanya. 


Dalam memberikan keamanan di gereja yang ada di wilayah Sumbar, Irjen Pol Teddy Minahasa menyebut pihaknya melakukan pengamanan secara terbuka dan secara tertutup. 


"Ada penerapan ring satu, ring dua, ring tiga. Kemudian penerapan SOP mobilitas bagi orang yang keluar dan masuk, serta sterilisasi lokasi dan sebagainya," pungkasnya. 


Sebelumnya, Kapolda Sumbar bersama Wagub Sumbar dan Forkopimda melakukan peninjauan ke tempat ibadah malam natal dan Pos Pengamanan Nataru yang ada di Kota Padang. 


Lokasi kunjungannya adalah Gereja GPIB, Gereja BNKP, Gereja Katedral depan Hotel Axana, Pos Pam Masjid Al Hakim, dan Gereja St. Fransiskus depan Polda Sumbar.(*)



TNS - Maklumatnews.co.id - Siswa pendidikan pembentukan (Diktuk) Bintara Polri TA. 2021 telah mengakhiri masa pendidikannya. Berakhirnya pendidikan ini ditandai dengan upacara penutupan oleh Kapolda Sumbar Irjen Pol Teddy Minahasa, SH. S.Ik, Rabu (22/12) di lapangan SPN Polda Sumbar. 


Irjen Pol Teddy Minahasa yang membacakan amanat Kalemdiklat Polri mengatakan, upacara pada hari ini menandai telah berakhirnya seluruh rangkaian kegiatan pendidikan dan pelatihan pembentukan Bintara Polri TA.2021 yang dilaksanakan di seluruh tempat pendidikan Polri.


"Dengan demikian hari ini telah bertambah lagi kekuatan Bintara Polri sebanyak 15.526 personel yang terdiri dari 14.772 polisi laki-laki dan 754 polisi wanita, yang disiapkan guna meningkatkan kinerja organisasi Polri yang semakin optimal," ucap Kapolda Sumbar. 


Dikatakan, hari ini seluruh siswa Diktukba Polri TA 2021 secara resmi telah dilantik menjadi anggota Polri dengan menyandang pangkat Brigadir Polisi Dua. Dan juga hari ini telah melekat tugas, kewajiban dan tanggung jawab sebagai bhayangkara negara yang bertugas memberikan perlindungan, pengayoman dan pelayanan kepada masyarakat serta menegakkan hukum yang adil guna memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat .


"Amanah ini yang harus saudara selalu ingat, junjung tinggi dan laksanakan dengan sepenuh hati, penuh kebanggaan, kehormatan dan ingin selalu berbuat yang terbaik," ujarnya. 


Lanjut Irjen Pol Teddy,  setelah ini, saudara sekalian akan ditempatkan diseluruh penjuru Indonesia dan akan menjadi garda terdepan yang langsung bersentuhan dengan masyarakat. "Bulatkan tekad dan semangat serta motivasi diri tanpa henti untuk senantiasa memberikan dharma bakti terbaik kepada institusi polri, masyarakat, bangsa dan negara," ujarnya.  


Selaku pimpinan Polri, Kapolda mengucapkan selamat kepada para orang tua atas keberhasilan putra dan putrinya menjadi bintara remaja Polri yang baru saja dilantik. 


"Keberhasilan saudara merupakan perjuangan yang panjang, do’a orang tua dan ridho Tuhan Yang Maha Kuasa. Oleh karena itu jangan sia-siakan semua usaha, perjuangan dan cita-cita yang ingin saudara raih," sebutnya. 


Jenderal bintang dua menuturkan, pelantikan dan penutupan pendidikan ini bukan akhir dari perjalanan, akan tetapi awal dari pengabdian sebagai bhayangkara muda. 


"Kalian akan berhadapan dengan dinamika tugas yang penuh dengan tantangan. kalian harus mampu menempatkan diri dan beradaptasi dalam situasi apapun. Jangan mudah terbawa arus yang dapat menjerumuskan kalian," katanya. 


"Jadikan hari yang bersejarah ini sebagai langkah awal menuju tugas pengabdian kepada masyarakat, bangsa dan negara," sambung Kapolda Sumbar. 


Kemajuan teknologi saat ini kata Irjen Pol Teddy, telah merubah lanskap kehidupan masyarakat menjadi lebih terbuka, tanpa batas dan serba cepat. Globalisasi dengan Revolusi Industri 4.0, digitalisasi, dan kejahatan yang memanfaatkan kemajuan IT (Cyber Crime) menuntut Polri untuk terus beradaptasi, belajar dan terus belajar guna meningkatkan kemampuannya yang unggul di era police 4.0.


Kemudian, kita juga masih dihadapkan dengan pandemi Covid-19 yang belum berakhir dan kehidupan new normal yang menuntut setiap orang menerapkan prokes secara ketat. "Untuk itu jadilah pelopor dan teladan dalam meggelorakan protokol kesehatan dimanapun saudara berada," turunya.


Kemudian, kita juga berada dalam era demokratisasi, alam demos dan cratos, dimana kekuasaan ditangan rakyat, dan rakyat pemegang kekuasaan tertinggi di negeri ini, maka Polri bukan hanya sekedar dituntut mendapatkan kepercayaan saja dari rakyat (public trust), akan tetapi lebih dari itu, tingkat kepercayaan rakyat harus tinggi kepada polisinya (public confidence). 


"Kuncinya, Polri harus mempersiapkan sumber daya manusia sebagai alat dan kekuatan utamanya yang unggul, kreatif dan inovatif. Petugas yang humanis dan menghormati hak asasi manusia, menghindari perbuatan tercela dan tindakan yang menyakiti hati rakyat," bebernya. 


Polri memerlukan personel yang berkualitas dan unggul guna mewujudkan bhayangkara negara yang Presisi - prediktif, memiliki reponsibilitas dan mampu mewujudkan transparansi berkeadilan, sebagaimana arah dan kebijakannya telah ditentukan oleh pemimpin kita, bapak Kapolri, Jenderal Polisi Drs. Listyo Sigit Prabowo, M.SI.


Upacara penutupan Diktukba Polri TA 2021 di SPN Polda Sumbar ini dihadiri oleh Wakapolda Sumbar Brigjen Pol Edi Mardianto, S.Ik. M.Si, Pejabat Utama Polda Sumbar, para Kapolres serta Forkopimda Sumbar (diwakili).(*)



Padang- Polres Tanah Datar telah memanggil Ketua Kerapatan Adat Nagari (KAN) Atar Datuak Parmato Budi dan dua Datuak Payo Badar yakni, Seption Datuak Rajo Panghulu serta Syafrinas Datuak Palito Malano.

Ketua KAN diperiksa oleh pihak kepolisian Polres Tanah Datar dilakukan pada tanggal 9 Desember 2021 sedangkan dua orang datuak, Seption Datuak Rajo Panghulu dan Syaftinas Datuak Rajo Palito Malano telah diperiksa di Polres Tanah Datar pada tanggal 21 Desember 2021.

Dari hasil pemeriksaan yang dilakukan oleh pihak Polres Tanah Datar bahwa ketua KAN Atar telah mengakui kesalahannya atas kekeliruan Administrasi dan dua orang Datuak tersebut juga mengakui keteledorannya.

Setelah dilakukan pemeriksaan oleh Pihak Polres Tanah Datar tersebut, tim kuasa hukum Luak Cimano suku Payobada, Riki mengatakan dalam keteranganya kepada awak media, dengan telah dilakukan pemeriksaan terhadap ketua KAN dan Dua Datuak oleh pihak Polres Tanah Datar kita sangat mengapresiasi.

Masih kata dia, kami dari pihak kuasa hukum berharap permasalahan ini bisa terselesaikan dan tidak berujung ke Pengadilan dan tidak ada nanti yang berakhir dipenjara.

Dirinya juga mengatakan bahwa nantinya juga akan ada pemanggilan dua Datuak lagi yang akan diminta keterangan, kita tunggu saja semoga bisa selesai dengan cepat, pungkasnya.

Kami tim kuasa hukum dari Datuak Luak Cimano juga telah melakukan etikat baik dan telah melayangkan surat Somasi pada tanggal 19 Desember 2021.

Sementara itu pihak kaum Payobada Wardi saat ditemui diruang kerjanya mengatakan, jika kalau memang pihak kaum kami dirugikan maka kami berharap cepat bisa terselesaikan kalau tidak diselesaikan secara kekeluargaan saya secara pribadi akan meminta anak kemenakan untuk mengawal terus permasalahan ini hingga tuntas. 

Belajar dari permasalah ini, jika nanti ada permasalah di kaum kami dan terjadi kepada anak kemenakan maka kami akan siap memperjuangkannya. (TIM) 

 

Dokumentasi : Humas Polda Sumbar


TNS - Maklumatnews.co.id -  Untuk meningkatkan kemampuan dalam penanganan suatu musibah bencana alam, Polda Sumbar mengadakan pelatihan, sosialisasi dan simulasi Disaster Victim Identification (DVI). Pelatihan DVI ini dibuka oleh Kapolda Sumbar Irjen Pol Teddy Minahasa, SH. S.Ik, Selasa (21/12) di ruang Jenderal Hoegeng Mapolda Sumbar. 


Pembukaan pelatihan DVI Polda Sumbar ini dihadiri Wakapolda Sumbar Brigjen Pol Edi Mardianto, S.Ik. M.Si dan Pejabat Utama Polda Sumbar. Sedangkan peserta pelatihan terdiri dari personel Polda Sumbar, TNI, BPBD, Basarnas dan instansi terkait lainnya. 


Dalam sambutannya, Kapolda Sumbar menyebut bahwa perkembangan situasi dan kondisi di Indonesia pada akhir-akhir ini sering terjadi bencana baik dari faktor alam atau perbuatan manusia yang merusak ekositem. 


Adapun bencana yang menonjol baru-baru ini adalah kejadian erupsi Gunung Semeru di Lumajang Jawa Timur dan terbakarnya Lapas Tangerang yang menelan korban puluhan narapidana. 


Sedangkan bencana di Provinsi Sumatera Barat sendiri katanya, sampai saat ini diprediksi sebagai wilayah yang rawan akan potensi ancaman bencana berupa gempa, tsunami, tanah longsor, gunung meletus dan bencana lainnya. 


"Ini harus menjadi perhatian kita bersama, berdasarkan rilis terbaru dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi bahwa Provinsi Sumbar akan mengalami intensitas hujan tinggi untuk beberapa minggu ke depan. Ini dikhawatirkan akan mengakibatkan banjir, longsor dan bencana alam lainnya," katanya. 


Lanjut Irjen Pol Teddy, masih segar dalam ingatan kita gempa Padang dan sekitarnya di tahun 2009, tsunami Mentawai tahun 2010, bencana tanah longsor dan banjir bandang di beberapa daerah dalam satu dekade terakhir, kasus tambang meledak di Sawahlunto, kebakaran bus di Sijunjung serta bencana lain yang menelan banyak korban jiwa. 


"Baru- baru ini bencana yang terjadi sekitar bulan September yaitu longsor di Nagari Pasia Laweh Kecamatan Lubuk Alung yang menelan korban 7 orang," sebutnya. 


Irjen Pol Teddy Minahasa menuturkan, korban yang diakibatkan oleh kejadian bencana tersebut saat ini sudah menjadi perhatian serius dari pemerintah dalam hal penanganan yang cepat dan tepat bukan hanya terhadap korban hidup, akan tetapi penanganan  terhadap korban meninggal dunia juga harus ditangani dengan baik dan benar karena pada  korban meninggal dunia  terdapat berbagai hal yang melekat pada hak-hak orang yang meninggal dunia mulai dari aspek hak asasi manusia,  aspek hukum, kepentingan klaim asuransi serta sebagai upaya awal dari suatu penyidikan. 


"Penanganan pada korban meninggal dunia salah satunya adalah melaksanakan identifikasi melalui prosedur DVI," ucap Irjen Pol Teddy Minahasa. 


Jenderal bintang dua tersebut menerangkan, DVI atau Disaster Victim Identification adalah suatu prosedur untuk mengidentifikasi korban meninggal dunia akibat bencana, yang dapat dipertanggungjawabkan secara sah oleh hukum dan ilmiah serta mengacu pada Interpol DVI Guideline. "DVI diperlukan untuk proses identifikasi dari jenazah guna kepentingan penyidikan, menegakkan ham, dan legalitas dari jenazah itu sendiri," ujarnya. 


DVI tidak bisa bekerja sendiri, harus melibatkan stake holder terkait seperti BPDP, Basarnas, Dinas Kesehatan, Dinas Sosial, Rumah Sakit Pusat maupun daerah serta instansi terkait lainnya dan melibatkan disiplin ilmu yang komplit utk proses identifikasi tersebut.


"Dengan kerjasama yang baik antar lintas sektoral dan meningkatkan KKI (Koordinasi, Kolaborasi, Integrasi) yang terarah sehingga proses identifikasi dan penanggulangan bencana dapat teratasi dengan baik," katanya. 


Untuk lebih memahami dan mengerti tugas masing–masing dalam proses DVI dan mempersiapkan personil baik dari instansi Polri maupun lintas sektoral dengan kemampuan yang dibutuhkan dalam setiap proses DVI, maka dilaksanakanlah acara ini yaitu Sosialisasi dan Simulasi DVI serta penanggulangan bencana Polda Sumatera Barat TA.2021.


"Saya berharap agar seluruh peserta dapat mengikuti kegiatan ini dengan baik, serius, dan tuntas sampai akhir acara, dengan materi yang diberikan tentang DVI dan penanggulangan bencana dari narasumber Tim DVI sendiri maupun dari BPBD, Dinas Kesehatan maupun Basarnas, sehingga apa yang menjadi tujuan dari kegiatan ini dapat tercapai secara maksimal," ujarnya. 


"Saya berharap kegiatan ini dapat berjalan dengan lancar sesuai yang kita harapkan bersama, dengan harapan bahwa dari kegiatan ini seluruh stakeholder kebencanaan dapat mengerti dan memahami seluruh rangkaian proses identifikasi yang dilaksanakan oleh tim DVI mulai dari tahap awal sampai tahap akhir dinyatakannya korban telah teridentifikasi, dapat bekerjasama dan berkoordinasi dengan baik, sehingga proses identifikasi dapat berjalan dengan baik dan lancar," tambah Kapolda Sumbar.(*)

📌Sumber: Humas Polda Sumbar



Maklumatnews.co.id - JAKARTA - Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menghadiri acara pembinaan tradisi pra-pengakhiran dinas Perwira Tinggi (Pati) Polri tahun 2021 di Auditorium PTIK, Jakarta Selatan, Selasa (21/12/2021).


Dihadapan para Wisudawan Pati, Sigit menegaskan tekadnya untuk terus melanjutkan tongkat estafet para senior terdahulu, guna mewujudkan Polri sebagai institusi yang semakin diharapkan dan dicintai oleh masyarakat. 


"Kami bertekad melanjutkan tongkat estafet yang telah diberikan senior-senior kami, sehingga kami betul-betul bisa mewujudkan Polri menjadi institusi yang dipercaya, profesional, dekat dan dicintai masyarakat," kata Sigit dalam sambutannya. 


Tak hanya itu, Sigit menyebut, Polri saat ini juga akan ikut berupaya mewujudkan dari target Pemerintah, dalam rangka menciptakan Indonesia yang tangguh dan tumbuh. Serta melakukan persiapan untuk menuju Indonesia Emas pada tahun 2045 mendatang. 


"Untuk bisa menghantarkan Indonesia mewujudkan cita-cita Indonesia tangguh dan tumbuh serta masuk Indonesia emas tahun 2045," ujar Sigit.


Mantan Kapolda Banten ini mengapresiasi kerja keras dan pengabdian yang menorehkan tinta emas dari seluruh senior ketika bertugas di Korps Bhayangkara. Sebagai penerus, Sigit menekankan, bakal melanjutkan hal baik yang sudah ada dan akan terus melakukan perbaikan dari segala kekurangan. 


Sigit menyadari, tantangan menjalankan tugas sebagai anggota Kepolisian terus menerus mengalami perubahan dan semakin kompleks. Sebab itu, Sigit menyatakan, Polri harus mampu melakukan adaptasi dengan segala perkembangan zaman dan lingkungan strategis yang ada. 


"Sehingga kita bisa terus menyesuaikan dan eksis sebagai suatu lembaga atau institusi modern untuk bisa menyesuaikan apa yang menjadi harapan masyarakat. Sebagaimana pendapat ahli bahwa yang mampu bertahan hidup bukan yang terkuat dan cerdas, namun dialah yang paling bisa beradaptasi dengan perubahan. Hal ini harus kita pertahankan untuk menjaga dan membawa Tribrata untuk kita kibarkan lebih tinggi," ucap Sigit.


Tekad bulat menjadi institusi yang semakin dicintai masyarakat, menurut Sigit, telah dituangkan dengan konsep Presisi (Prediktif, Responsibilitas dan Transparansi Berkeadilan). 


"Tentunya yang kami lakukan ini tak lepas dari Road Map yang telah ditoreh oleh senior-senior. Dan kami melakukan penyesuaian untuk terus beradaptasi dan menempatkan Polri menjadi institusi yang selalu eksis. Kami memohon bimbingan dan saran dari senior agar bisa mengawal strategi kami untuk diimplementasikan dan diwujudkan dengan baik," tutur eks Kabareskrim Polri itu.


Lebih dalam, Sigit mengatakan bahwa, saat ini Polri diberikan tugas oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk berada di garis terdepan dalam melakukan penanganan Pandemi Covid-19 di Indonesia. Tugas itu harus bisa berjalan beriringan dengan tugas pokoknya sebagai bhayangkara yang melindungi, melayani dan mengayomi masyarakat. 


Seluruh tugas itu, kata Sigit, dijawab dengan pengendalian Pandemi Covid-19 yang dewasa ini terus membaik. Hal itu tentu kerja keras dari seluruh personel kepolisian bersama dengan TNI, instansi terkait dan seluruh lapisan masyarakat. 


"Alhamdulilah hari ini berkat kerja keras seluruh elemen masyarakat membantu Polri yang berada di lini terdepan. Laju Covid-19 bisa dikendalikan," kata Sigit.


Bahkan di tengah Pandemi, Sigit menyampaikan, Indonesia telah mampu menyelenggarakan beberapa event nasional dan internasional dengan tetap memperhatikan faktor keamanan dan kesehatan. Mulai dari PON di Papua, Superbike di Sirkuit Mandalika, NTB, pelaksanaan G20. Peparnas Papua, IAWP, dan IBF 2021.


Menurut Sigit, keberhasilan penyelenggaraan itu dengan tetap memperhatikan keamanan dan kesehatan, akan memberikan dampak positif dari pertumbuhan perekonomian di Indonesia. 


"Pertumbuhan ekonomi membaik, di kuartal II kita ada di angka 7 persen, kuartal III kita ada 3,51 persen. Diharapkan Covid-19 ini bisa dikendalikan walaupun ada varian Omicron kita harap ada diangka 4,5 hingga 5 persen," jelas Sigit. 


Polri, kata Sigit, dewasa ini juga harus mampu beradaptasi menghadapi perkembangan informasi di era 4.0 dan society 5.0. Dimana, pada zaman ini, kmasyarakat lebih dapat memberikan perhatian lebih kepada institusi dalam memberikan pelayanan khususnya di media sosial (medsos). 


Dengan perkembangan tersebut, Sigit menekankan, apabila dalam pelaksanaan tugas tidak berjalan dengan baik dan masih ditemukan pelanggaran, maka hal tersebut akan sangat memengaruhi tingkat kepercayaan publik, khususnya Polri. 


Hal itu, menurut Sigit terbukti dengan munculnya beberapa Hastag yang berkaitan dengan pandangan masyarakat terhadap Polri. Namun, Sigit memastikan, semua hal itu dijadikan masukan dan evaluasi agar Korps Bhayangkara kedepannya semakin baik serta dicintai oleh masyarakat. 


Tak hanya itu, Sigit memaparkan, untuk pertama kalinya, Polri menggelar lomba mural dan orasi unjuk rasa kepada masyarakat. Tujuannya, agar aspirasi dan kebebasan berekspresi warga dapat tersalurkan. Menurutnya, itu juga sekaligus representasi bahwa Pemerintah dan Polri tidak anti-kritik. 


Ia pun bersyukur, kegiatan itu mendapatkan sambutan positif dari seluruh kalangan. Bahkan, saat ini, Polri mendapatkan tingkat kepercayaan publik yang terus menerus meningkat. 


"Beberapa waktu lalu tingkat kepercayaan publik sempat menurun. Namun Alhamdulilah dari survei nasional kemarin, Polri berada di 80,20 persen yang menurut mereka ini angka tertinggi selama beberapa tahun terakhir. Dan beberapa survei yang lain dari Charta Politika dan Populi kCenter yang menempatkan polisi menjadi lembaga paling dipercaya nomor 3 dan peringkat pertama lembaga penegak hukum. Ini semua merupakan hasil dari kerja keras seluruh anggota dan dukungan senior yang memberikan masukan untuk berbenah, kita tak bisa berada di zona nyaman atau kita yang tertinggal," papar Sigit.


Dalam kesempatan ini, Sigit juga menegaskan bahwa, saat ini sedang fokus menerapkan kompetensi Leadership dan etika bagi seluruh personel kepolisian. Dengan begitu, ia berharap, setiap  anggota Polri, memiliki jiwa kepemimpinan yang melayani semua kalangan. 


"Ini kita terus kembangkan dalam rangka memperbaiki Polri ke depan. Punishment akan kita berikan untuk yang tak mampu dan reward menjadi kewajiban terhadap anggota Polri yang berprestasi dan berubah untuk membawa institusi kita tercinta lebih baik. Mohon dukungan untuk melanjutkan apa yang sudah ditoreh dan dipersiapkan seluruh senior yang ada. Ada pepatah senior mungkin bisa pensiun dari posisi Polri, tapi kita yakin senior tak berhenti untuk berkontribusi dan memberikan sumbangan pengabdian untuk masyarakat, bangsa dan negara di luar Polri. Banyak bidang pengabdian. Dan kami yakin Polri tak sendiri bekerja, karena senior senantiasa mengawal di luar. Kepada seluruh senior hormat gerak," kata Sigit. 


Tak lupa, Sigit menyempatkan untuk menghaturkan duka cita yang mendalam kepada enam senior yang telah mendahului. Diantaranya, Irjen Pol (Purn) F.F.J. Mirah, Irjen (Purn) Widodo Eko Prihastopo, Irjen (Purn) Alex Sampe, S.H., Brigjen (Purn) Awan Samodra, Brigjen (Purn) Nur Saptono Djuhartono, M.H., serta Brigjen (Purn) Zulkifli. 


Acara ini diikuti oleh 203 Wisudawan Perwira Tinggi Polri yang terdiri atas 3 wisudawan berpangkat Jenderal, 13 wisudawan berpangkat Komjen, 101 wisudawan berpangkat Irjen, dan 86 wisudawan berpangkat Brigjen. Yang telah berhasil menyelesaikan masa pengabdian selama kurang lebih 35 tahun di institusi Polri.


MAKLUMAT-TNS -
Kepolisian Daerah Sumatera Barat (Polda Sumbar) mengimbau kepada seluruh masyarakat, khususnya di Provinsi Sumatera Barat agar tidak merayakan malam pergantian tahun baru 2022.


Hal ini tak lain untuk mencegah penyebaran maupun penularan virus Covid-19. 


"Malam pergantian tahun (tahun 2021-2022) kami imbau untuk dirumah saja. Kurangi mobilitas di luar," kata Kabid Humas Polda Sumbar Kombes Pol Satake Bayu Setianto, Senin (20/12) di Polda Sumbar. 


Dikatakan, pada malam tahun baru ini Polda Sumbar dan Polres sejajaran tidak akan mengeluarkan izin keramaian. "Manfaatkan malam tahun baru 2022 ini untuk beribadah dan berdoa," ujarnya. 


Kemudian katanya, walaupun tidak ada penyekatan di perbatasan Sumbar saat Operasi Lilin Singgalang 2021, ia meminta masyarakat untuk mengupload aplikasi peduli lindungi karena akan dilakukan pengecekan bukti telah di vaksin oleh petugas.


"Operasi Lilin Singgalang tahun ini sifatnya pengamanan arus lalu lintas, agar berjalan aman dan lancar. Masyarakat nantinya juga di cek apakah sudah vaksin atau belum," ujarnya. 


Kabid Humas Polda Sumbar kembali berpesan, agar masyarakat tetap mematuhi protokol kesehatan dimanapun berada.(*)

Author Name

Contact Form

Name

Email *

Message *

Powered by Blogger.