Bupati Safaruddin Puji Aksi Damai Tolak Kenaikan Harga BBM Mahasiwa Politani
Lima Puluh Kota — Aksi unjuk rasa damai penolakan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) oleh Badan Eksekutif Mahasiwa (BEM) Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh menuai pujian Bupati Lima Puluh Kota Safaruddin Dt Bandaro Rajo. Unjuk rasa mahasiswa selama kurang lebih 2,5 jam berlangsung pada Jumat (9/09/22) dipusatkan di lapangan upacara Kantor Bupati Lima Puluh Kota, Sarilamak, Harau. Pada puncak unjuk rasa BEM Politeknik Pertanian Negeri (Politani) Payakumbuh yang dikomandoi Presiden Mahasiswa Ilham Apreza, menyampaikan sembilan butir pernyataan sikap di depan Bupati Safaruddin, Wakil Ketua DPRD Lima Puluh Syamsul Mikar dan Wendi Chandra serta Kapolres 50 Kota AKBP Ricardo Conrat Yusuf beserta sejumlah Kepala Perangkat Daerah.
Kesembilan pernyataan sikap berkisar antara lain penolakan kenaikan BBM, kebocoran tata kelola BBM, perbaikan sektor pertanian mulai tata kelola komoditi gambir, jagung hingga pupuk bersubsidi.
“Kita mengapresiasi kedatangan mahasiswa hari ini, ternyata kiranya mahasiswa Politani sangat mencintai Lima Puluh Kota, menyimak perkembangan daerah, tahu dengan visi dan misi daerah,” puji Bupati Safaruddin atas tema yang diusung dalam unjuk rasa mahasiswa.
Pujian itu sekaligus merespon aksi unjuk mahasiswa yang berlangsung damai. Apresiasi yang disampaikan Safaruddin disambut aplus massa mahasiswa. Hal yang senada juga disampaikan oleh Kapolres 50 Kota AKBP Ricardo Conrat Yusuf.
“Kita bertugas mengawal penyampaian aspirasi mahasiswa, yang merupakan hak konsitusi, dan ini berjalan dengan baik,” jelas Kapolres Ricardo Conrat Yusuf seusai aksi unjuk rasa kepada media. Dikatakan Kapolres 50 Kota untuk mengawal aksi unjuk rasa pihaknya menerjunkan sebanyak 131 personil dan ditunjang 68 personil Satpol PP Lima Puluh Kota.
Berikutnya Safaruddin mengatakan bakal menyampaikan sikap penolakan mahasiswa atas kenaikan harga BBM serta kebutuhan pupuk bersubsidi kepada pemerintah. Berkenaan dengan isu lokal seperti tata niaga komoditi gambir dan pembukaan lahan jagung seluas 20.000 hektar.
“Untuk gambir dan perluasan tanam jagung, kita akan bekerja sama dengan Politani, sehingga bisa diwujudkan formula tepat untuk menyelesaikan masalah gambir dan melibatkan mahasiswa sebagai pendamping,” terang Safaruddin.
Ajakan untuk melibatkan mahasiswa dalam mengakselerasi program pertanian Pemerintah Kabupaten Lima Puluh Kota juga disambut aplus massa mahasiswa. Sebagaimana diketahui Pemkab Lima Puluh Kota dua bulan lalu telah meneken Nota Kesepakatan Kerja Sama dengan Politani Payakumbuh untuk mengembangkan potensi pertanian di Lima Puluh Kota. Figur Bupati Safaruddin juga tak asing bagi mahasiswa Politani Payakumbuh karena tecatat beberapa kali memberikan kuliah umum serta narasumber bagi latihan kepemimpinan mahasiswa.
Berkaitan dengan kenaikan harga BBM, kata Safaruddin, sebenarnya telah melalui kalkulasi yang panjang dan matang oleh pemerintah. Dampak kenaikan harga BBM terhadap warga berpenghasilan rendah serta sektor ekonomi lainnya akan dijalankan skema bantuan langsung tunai (BLT) sampai Desember 2022.
“Untuk Lima Puluh Kota per September ini BLT akan disalurkan, saat ini kita tengah mendata warga terdampak serta penyesuaian anggaran, secepatnya akan kita salurkan,” kata Safaruddin.
Menutup penjelasannya, Safaruddin pun meneriakkan yel-yel khas mahasiswa. “Hidup mahasiswa, hidup rakyat Indonesia, hidup perempuan, hidup laki-laki, jaya lah pertanian Indonesia.” Tak ayal, yel-yel Safaruddin diikuti oleh massa mahasiswa dengan semangat.
Secara umum aksi unjuk rasa sekitar 200-an lebih massa mahasiswa Politani Payakumbuh berlangsung damai dan tertib. Didahului oleh kendaraan jenis pikap berpengeras suara massa mahasiswa melakukan aksi simpatik dengan berjalan kaki dari Kampus Politani, Tanjung Pati, Harau menuju Kantor Bupati Lima Puluh Kota. Mengusung sejumlah spanduk yang berisi penolakan kenaikan harga BBM, di sepanjang jalan mereka berorasi, bernyanyi dan meneriakkan yel-yel anti kenaikan harga BBM. Massa mahasiswa tiba di Komplek Kantor Pemkab Lima Puluh Kota sekitar pukul 14.45 WIB. Massa terus mendekati lobbi Kantor Bupati namun dihadang oleh personil Satpol PP.
Sempat terjadi aksi saling dorong antara massa mahasiswa dengan petugas Satpol PP, namun tak menimbulkan insiden yang berarti. Akhirnya setelah bernegosiasi dengan petugas Polres 50 Kota, yang saat itu dipimpin langsung Kapolresta 50 Kota AKBP Ricardo Conrat Yusuf, massa mahasiswa diarahkan untuk melanjutkan aksi unjuk rasa di Lapangan Upacara Kantor Bupati Lima Puluh Kota. Tak menunggu lama, pukul 15.20 WIB Safarudddin turun dari ruang kerjanya menemui massa mahasiswa. Dalam aksinya mahasiswa mengelar aksi teaterikal dampak kenaikan harga BBM terhadap warga serta berbagai orasi dari elemen BEM Politani Payakumbuh. (FS)