Latest Post

 

Payakumbuh — Untuk menyukseskan pengentasan persoalan stunting di Kota Payakumbuh, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Payakumbuh Junaidi menindaklanjuti instruksi dari Wali Kota Rida Ananda dengan mengangkat salahsatu anak yang tinggal di sekitar lingkungan tempat tinggalnya.

Adalah Muhammad Renaldi (4 Tahun 2 bulan), anak dari Siska Susanti, sorang ibu dua anak di Kelurahan Koto Tangah, Kecamatan Payakumbuh Barat.

Pada Kamis (6/10/22), didampingi Lurah Koto Tangah Khalid Zamri dan kader Yandu, Kadis Junaidi menyerahkan bantuan telur dan susu untuk memenuhi kebutuhan gizi anak, berdasarkan data dari Puskesmas setempat, si anak berpotensi untuk stunting karena tinggi dan berat badan serta umurnya tidak seimbang.

“Kami berharap bantuan ini dapat membantu warga untuk memenuhi kebutuhan gizi anaknya. Di lain sisi, kami juga berterima kasih kepada Endi Dt Majo Lobiah Nan Putiah, tokoh masyarakat sekaligus pengusaha dari Kecamatan Latina yang ikut menyumbangkan bantuan ini,” kata Junaidi.

Junaidi juga berpesan kepada Ibu dari Muhammad Renaldi, apabila stok kebutuhan gizi anak menipis, agar menyampaikan kepada Lurah secepatnya supaya Junaidi nanti bisa datang kembali memberikan bantuan.

“Ini juga menjadi tanggung jawab moral saya sebagai orang yang berdomisili di Kelurahan Koto Tangah,” kata Junaidi.

Sementara itu, Lurah Koto Tangah Khalid Zamri menyampaikan apresiasi atas bantuan dari Kadiskominfo Junaidi atas kepeduliannya terhadap persoalan stunting.

“Kami berharap bantuan serupa dapat juga dirasakan oleh warga lainnya yang anaknya berpotensi mengalami stunting. Atas perhatian Kadiskominfo kami ucapkan banyak terima kasih, semoga dibalas oleh Allah SWT,” kata Lurah Khalid Zamri. (MS)

 

Payakumbuh — Menurut data Badan Nasional Penanggulan Teroris (BNPT) Republik Indonesia bahwa intoleran dan radikalisme lebih gampang masuk ke dalam dunia perempuan atau disebut rentan terhadap paham radikalisme dan intoleransi. Dan oleh karna itu, melalui Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Provinsi Sumatera Barat, BNPT menggelar acara seminar Perempuan Teladan Optimis dan Produktif (TOP) di gedung SKB, kelurahan Balai Jariang, Kecamatan Payakumbuh Timur, Kamis (6/10/22).

Dibuka langsung oleh Wali Kota Payakumbuh Rida Ananda yang diwakilkan Asisten III Bidang Administrasi Umum Ifon Satria Chan, dan dihadiri langsung Direktur Pencegahan BNPT R. Ahmad Nurwakhid, SE, MM dan Ketua FKPT Provinsi Sumatra Barat Adil Mubarak, SIP, M. Si, seminar yang mengusung tema “Perempuan TOP Viralkan Perdamaian dalam Pencegahan Radikalisme dan Terorisme” yang bertujuan untuk kaum hawa.

Bertindak sebagai narasumber yakni Direktur Pencegahan BNPT Brigjen Pol. R Akhmad Nurwakhid, akademisi Fisip Unpad Dina Yulianti Sulaiman dan Ramadeli, Kabid Perlindungan Perempuan di Dinas Pemberdayaan Perempuan Provinsi Sumatera Barat dan menghadirkan peserta dari seluruh unsur organisasi serta profesi wanita/perempuan, KNPI bidang perempuan di Lima Puluh Kota dan Payakumbuh.

Wali Kota Payakumbuh Rida Ananda dalam sambutannya sampaikan apresiasi kepada FKPT dan BNPT yang telah memilih Payakumbuh sebagai lokasi dilaksanakan kegiatan seminar bagi kaum hawa.

“Kota Payakumbuh berada di jalur perlintasan, arus orang, barang dan jasa berlalu-lalang di kota ini dari ujung utara Sumatera ke ujung selatan Sumatera. Maka kami menyadari juga jika berbagai pergerakan dan paham-paham yang merusak. Tatapi kami berada pada barisan yang sama dengan BNPT-FKPT untuk melawan semua paham-paham seperti radikalisme dan intoleransi melalui semua OPD yang terkait,” kata Asisten III Bidang Administrasi Umum Ifon Satria Chan mewakili Wali Kota Payakumbuh Rida Ananda.

Dalam kesempatan tersebut, Ifon sapaan akrab Asisten III wali kota itu turut menyampaikan bahwa tantangan nyata yang dapat merusak keutuhan dan kesatuan bangsa Indonesia saat ini ialah radikalisme dan terorisme.

“Radikalisme dan terorisme tidak hanya menimbulkan kerugian material dan nyawa serta menciptakan rasa takut dimasyarakat, tetapi juga telah mengoyak keutuhan berbangsa dan bernegara, karena membuat kita saling curiga dan saling memusuhi,” ulas Ifon.

Menurutnya, ancaman terbesar saat ini yang harus kita pahami bersama ialah radikalisme dan terorisme. bukan hanya terletak pada aspek serangan fisik yang mengerikan, tetapi justru serangan propaganda yang secara massif yang menyasar pola pikir dan pandangan masyarakat, dan itulah yang lebih berbahaya,” ungkapnya.

Lebih lanjut dijelaskannya, terkait akan pilihan FKPT Sumbar untuk memilih kaum perempuan sebagai kelompok sasaran sosialisasi itu sangat tepat. Kaum perempuan memang sering menjadi sasaran oleh para perekrut, karena dianggap mudah diindoktrinasi.

“Kegiatan program perempuan top menyuarakan perdamaian ini menjadi sangat penting agar perempuan dan ibu-ibu dapat mencegah gejala radikalisme dan terorisme sejak dini serta turut menghimbau semangat perdamaian dalam kehidupan sehari hari,” lanjut Ifon.

Di akhir sambutan Ifon menyampaikan pesan kepada seluruh peserta agar bisa berperan aktif untuk memerangi terorisme dan radikalisme yang bukan tanggungjawab BNPT dan pemerintah saja, akan tetapi menjadi tanggungjawab bersama.

“Wali Kota Payakumbuh Rida Ananda mengucapkan maaf atas tidak bisa hadir langsung dikarnakan berhalangan hadir karna ada agenda kerja luar daerah yang tak bisa diwakilkan,” tukas Ifon.

Terkait dengan pencegahan Radikalisme dan Intoleransi, BNPT akan mendapatkan payung hukum dengan dikeluarkan Intruksi Presiden (Inpres) terhadap Gerakan Nasional Pencegahan Radikalisme dan Intoleransi.

“Kini kita sedang menunggu terbitnya Inpres tersebut, agar upaya pencegahan dan penanggulangan atas akibat radikalisme dan intoleransi bisa dilakukan dengan payung hukum yang kuat,” kata Brigjen Pol. R. Ahmad Nurwakhid dalam sambutannya selaku Direktur Pencegahan di Badan Nasional Penanggulangan Terorisme.

Menurut Nurwakhid, Radikalisme, terosisme, extremisme, wahabisme, liberalisme, kapitalisme, komunisme, marxisme, leninisme, khilafahisme, intoleransi dan sejenisnya, telah membuat berbagai negara di dunia terpecah-belah dan hancur-hancuran.

“Soal komunisme, marxisme, leninisme, dan hal-hal yang berbau kiri, sudah selesai dengan Tap MPRS 25 tahun 1966. Tetapi hal-hal yang baru, seperti radikalisme, intoleransi, ekstrem kanan belum mendapat payung hukum yang kuat seperti pemberlakuan larangan komunisme, marxisme dan leninisme,” kata Nurwakhid.

Menghargai dan mengutamakan keberagaman atau kebinekaan menurutnya adalah jalan tengah paling baik untuk menghindari perpecahan dan permusuhan terutama karena hanya berbeda keyakinan dan aliran.

“Founding father kita sudah mengamanatkan tentang pentingnya kesatuan dan persatuan itu. Persatuan itu akan diperoleh apabila ada saling menghargai diantara keberagaman yang ada,” kata dia.

Ia juga memesankan bahwa tuduhan bahwa Islam adalah dekat dengan radikalisme dan terorisme adalah sebuah fitnah untuk Islam.

“Tidak benar Islam adalah inheren dengan radikalisme dan terosisme. Justru Islam melarang radinalisme apalagi terorisme. Karena Islam itu adalah rahmatan lil alamin,” ujar jenderal bintang satu itu.

Bahkan, menurut Nurwakhid, radikalisme dan terorisme tidak terkait dengan agama apapun di dunia ini.

Sementara itu, Ketua FKPT Sumbar Adil Mubaraq pada kesempatan itu katakan bahwa tahun 2022 akan ada lima kegiatan pada lima bidang di FKPT. Ini adalah kegiatan yang ditujukan untuk kaum perempuan. Kenapa perempuan? karena perempuan termasuk yang rentan ditulari paham radikalisme yang pada akhirnya menjurus pada aksi terorismme juga,” kata Adil Mubaraq. (MS)

 

Payakumbuh — Sebanyak 39 Aparatur Sipil Negara (ASN) Kota Payakumbuh mengikuti Uji Kompetensi Pengadaan Barang dan Jasa Level 1 di Lingkungan Pemerintah Kota Payakumbuh yang dihelat Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kota Payakumbuh di Laboratorium Komputer SMKN 4 Kota Payakumbuh, Kamis (6/10/22).

Uji Kompetensi ini merupakan salah satu rangkaian acara lanjutan dari Pelatihan Teknis Pengadaan Barang dan Jasa Level 1 yang telah diadakan secara e-learning dan tatap muka di gedung Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) pada tanggal 6 sampai 22 September 2022 kemarin.

Berlangsung dari pagi hingga sore hari, seluruh peserta yang akan mengikuti uji kompetensi ini dibagi dalam dua sesi selama pelaksanaannya dengan menggunakan fasilitas dari dua ruang laboratorium komputer SMKN 4 Kota Payakumbuh.

Terlaksananya uji kompetensi oleh BKPSDM Kota Payakumbuh juga mengacu pada arahan dan intruksi Wali Kota Rida Ananda kepada jajarannya bahwa di lingkup Pemerintah Kota Payakumbuh kedepan seluruh pejabat terkait harus paham dan mengerti akan pengadaan barang dan jasa.

“Sehingga tidak ada lagi PPA dan PPTK yang tidak mengerti lagi akan mekanisme sistem pelelangan barang dan jasa di pemerintah Kota Payakumbuh kedepannya,” ungkap Ance Alfiando meneruskan penyampaian Wali Kota Payakumbuh Rida Ananda.

Ance Alfiando selaku Kepala Bidang Pengembangan Kompetensi dan Penilaian Kinerja Aparatur BKPSDM menyampaikan rasa syukur yang mendalam atas diadakannya rangkaian acara pelatihan dan uji kompetensi pengadaan barang dan jasa ini.

“Saya menyampaikan rasa terima kasih atas bantuan dari sahabat-sahabat BKPSDM Provinsi Sumatera Barat dan kesediaan waktu dari teman-teman LKPP sehingga acara bisa kita laksanakan hari ini,” ucap Ance saat ditemui media di lokasi pelaksanaan uji kompetensi.

Walaupun ada jarak yang cukup jauh dari rangkaian kegiatan yang pertama pada tanggal 22 September lalu, Ance menyampaikan rasa syukur karena kegiatan masih bisa dilaksanakan dengan baik.

“Tujuan uji kompetensi ini adalah untuk melihat sejauh mana pemahaman dari peserta pelatihan yang telah kita laksanakan selama sepuluh hari secara e-learning dan tiga hari selama tatap muka, dan juga uji kompetensi hari ini,” pungkas Ance.

Setiap program-program yang ada di lingkup pemerintahan Kota Payakumbuh tidak terlepas dari pengadaan barang dan jasa, banyak pengalaman yang memperlihatkan bahwa ketidakpahaman terhadap regulasi pengadaan barang dan jasa akhirnya menimbulkan hal yang buruk, misalnya proses PBJ yang tidak baik, dianggap mal-administrasi, hingga berpotensi dianggap merugikan keuangan negara.

Untuk seluruh peserta uji kompetensi, Kabid Pengembangan Kompetensi dan Penilaian Kinerja Aparatur BKPSDM itu berharap nantinya para peserta ini dapat menjadi pionir di unit kerjanya masing-masing.

“Dengan mentransformasikan ilmu yang didapat, sehingga terjadi penguatan pemahaman terhadap pengadaan barang dan jasa di OPD, lalu kompetensi ASN di lingkungan Kota Payakumbuh juga harus meningkat, tidak hanya secara kuantitas namun juga kualitas,” tukas Ance.

Menurut Ance, kualitas yang dimaksud adalah OPD di Payakumbuh bisa menjadi guide dalam proses Pengadaan Barang dan Jasa (PBJ). Dalam artian, OPD tidak berfungsi di proses PBJ saja, tetapi juga bisa menjadi mentor dan fasilitator PBJ nantinya, hal ini berdasarkan keluhan dari LKPP yang menyebutkan bahwa daerah sangat minim SDM yang memiliki pemahaman terhadap PBJ.

Sementara itu, Hendra, S.Sos, M.Si selaku Kabid Sertifikasi Kompetensi Pengelolaan Kelembagaan BKSDM Provinsi Sumatera Barat menyampaikan bahwa kegiatan uji kompetensi ini juga telah dilaksanakan di Provinsi.

“Untuk Payakumbuh, kita telah bantu fasilitasi uji kompetensi ini. Untuk diketahui, di Provinsi kita sudah ada akreditasi terkait diklat PBJ, kita juga sudah ada keputusan dari LKPP bahwa kita adalah tempat uji kompetensi. Jadi kalau ada yang mau uji kompetensi di Sumatera Barat, harus melalui kita terlebih dahulu,” ucap Hendra.

Terakhir, Hendra menyampaikan rasa syukurnya atas telah adanya perpanjangan tangan dari Kota Payakumbuh terkait peserta yang akan diuji dengan PBJ, setelah para peserta lulus mereka sudah ikut dalam pelelangan barang dan jasa.

“Mudah-mudahan, setelah ikut uji kompetensi ini tidak ada lagi yang ketakutan menjadi pejabat pengadaan barang dan jasa,” tutup Hendra. (MS)

 

Payakumbuh — Wali Kota Rida Ananda tengah menyukseskan tugas dari Presiden RI untuk pengendalian inflasi dengan menanami lahan tidur dengan tanaman pangan yang menjadi kebutuhan sehari-hari rumah tangga seperti cabe, bawang, dan sebagainya.

Jurnalis tertarik saat melihat suasana lingkungan di Kantor Camat Payakumbuh Utara, banyak lahan yang sedang ditanami cabe dan jagung yang sudah berusia dua bulan, sementara tampak juga ada lahan bawang dan ada kolam ikannya juga.

Camat Joni Parlin ketika ditemui media saat sedang asyik berladang di lahan itu, Kamis (6/10/22), mengatakan dirinya merasa inflasi akibat kenaikan harga pangan sangat berdampak kepada menurunnya daya beli masyarakat. Pihaknya tidak hanya mengajak warga untuk bertanam, bahkan Camat ini ikut serta melakukan gerakan menanam tanaman pangan rumahan tersebut di beberapa lahan tidur di sekitar kantor Camat.

Dalam rangka pengendalian inflasi ini, Camat bersama Lurah menggandeng kelompok tani dan dasawisma untuk dapat memanfaatkan lahan yang ada agar ditanami dan dapat menghasilkan nilai ekonomis, selain itu juga kepada masyarakat yang rentan ekonomi untuk bergeliat memanfaatkan lahan pekarangan rumah.

“Bahkan saya membawa baju “kaparak” untuk berladang selepas jam dinas atau di hari libur. Jadi sedikit banyaknya kita bisa memberikan contoh kepada masyarakat bahwa beginilah cara memanfaatkan lahan untuk perkebunan,” kata Camat saat diwawancara media.

Dijelaskan Camat yang hobi bertanam dan berkolam ikan itu, di sekitaran kantor Camat ini ada lahan yang tidak termanfaatkan, pihaknya berinisiatif untuk mengolah bersama karyawan bekerja di kantor Camat.

“Kita juga sudah ada kolam, bibitnya dibantu oleh Dinas Pertanian, namun jumlahnya masih kurang. Kita juga kekurangan tenaga untuk memperluas lagi kolamnya, sementara lahannya masih luas. Kita sengaja memberdayakan tenaga jasa perorangan di kecamatan untuk mengolah lahan-lahan tersebut agar nanti hasilnya bisa mereka manfaatkan untuk keluarga, mereka juga terdampak oleh inflasi,” terangnya.

Camat J Parlin mengaku, setelah memulai gerakan menanam ini banyak mendapat pertanyaan dari masyarakat terkait bantuan bibit dan pupuk dari pemerintah. Yang menjadi kendala adalah warga mengeluh mahalnya harga pupuk dan pestisida, sementara dari pihak kecamatan tidak memiliki anggaran untuk bantuan tersebut.

“Kami tentu menyampaikan persoalan ini kepada OPD terkait dan melaporkannya kepada Wako, semoga nanti ada solusi yang dapat menjawab keluhan masyarakat,” ulasnya.

Di tempat terpisah, Lurah Tigo Koto Diate Musleniyetti menyampaikan warganya Pri Emida di Kelurahan Tigo Koto Diate tidak kepasar lagi membeli sayur dan ikan, yang sangat giatnya bertanam walaupun lahan sempit, tapi bisa menghasilkan untuk kebutuhan sehari-hari. Bahkan bisa dijual kalau melebihi dari konsumsi di rumah tangga.

“Kader PKK kita ini juga berjualan tanaman hias, mari ibu-ibu kita manfaatkan lahan pekarangan kita untuk Usaha Menambah Ekonomi Keluarga (UMEGA), guna untuk menghindari kemiskinan dan mengendalikan inflasi,” pungkasnya. (MS)

 

Payakumbuh — Dalam rangka memajukan dan melestarikan adat budaya Minangkabau, Pemerintah Kota Payakumbuh menggelar peresmian Kegiatan Niniak Mamak dan Bundo Kanduang Masuk Sekolah Tahun 2022 yang dilaksanakan di Aula Ngalau Indah Lantai 3 Balai Kota Payakumbuh, Kamis (6/10/22).

Kegiatan ini diresmikan oleh Wali Kota Payakumbuh yang dalam hal ini diwakili oleh Asisten II Elzadaswarman didampingi Kepala Dinas Pendidikan Kota Payakumbuh Dasril, Staf Ahli Herlina, Sekretaris Disparpora Kota Payakumbuh Delni Putra, Perwakilan dari LKAAM Kota Payakumbuh Bujang M. Nur Dt Paduko Marajo, Perwakilan dari Kemenag serta dihadiri oleh Niniak Mamak dan Bundo Kanduang seluruh Nagari yang ada di Kota Payakumbuh, Kepala Sekolah serta majelis guru SMP yang ada di Kota Payakumbuh.

Dalam sambutannya, Asisten II Elzadaswarman menyampaikan salah satu tanggung jawab dan fungsi pemerintah daerah dalam upaya memajukan dan melestarikan adat budaya Minangkabau adalah memberikan fasilitas dan pembinaan adat budaya yang memperhatikan kearifan lokal budaya daerah khususnya di Kota Payakumbuh.

Salah satu upaya yang dilakukan adalah melalui kegiatan niniak mamak dan bundo kanduang masuk sekolah.

“Kegiatan niniak mamak dan bundo kanduang masuk sekolah yang dimaksud disini adalah niniak mamak dan bundo kanduang bekerjasama dan berkolaborasi pada kegiatan Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga melalui pendidikan adat budaya yang merupakan hal yang sangat penting untuk memperbaiki akhlak generasi muda sebagai pewaris Minangkabau. Nantinya niniak mamak dan bundo kanduang akan membantu memberikan ilmu tentang adat budaya minangkabau kepada guru muatan lokal di setiap sekolah untuk diberikan kepada anak didik kita agar memahami tentang adat istiadat budaya alam Minangkabau yang berlandaskan adat basandi syara’ syara’ basandi kitabullah,” ujarnya.

Elzadaswarman yang akrab disapa Om Zet ini menambahkan Budaya Minangkabau tidak boleh hilang dari generasi muda yang masih produktif. Turunnya niniak mamak dan bundo kanduang menjadi bagian memajukan pendidikan agar generasi muda tidak melupakan adat istiadat Minangkabau dan selalu terjaga sampai ke generasi selanjutnya.

“Akhir kata kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang terlibat dalam mensukseskan kegiatan ini, semoga dengan adanya kegiatan niniak mamak dan bundo kanduang masuk sekolah ini memberikan efek positif bagi masyarakat Payakumbuh dalam upaya melestarikan adat budaya Minangkabau,” pungkas Om Zet.

Senada, Kepala Dinas Pendidikan Kota Payakumbuh Dasril menyampaikan dengan adanya Niniak mamak dan bundo kanduang masuk sekolah melalui Dinas Pariwisata, merupakan suatu terobosan untuk menjaga dan meneruskan adat istiadat Minangkabau kepada generasi muda saat ini yang notabene sudah mulai lupa dengan adat istiadatnya sendiri.

“Kegiatan ini merupakan hal yang sangat positif dimana kolaborasi antara Dinas Pariwisata dengan Dinas Pendidikan untuk terus menjaga dan meneruskan adat istiadat kepada anak didik kita di sekolah,” ujarnya.

Dilanjutkan, Mata pelajaran Budaya Alam Minangkabau akan didaftarkan di Kemendikbutristek agar terdaftar secara resmi dan bisa terus diajarkan kepada anak didik di sekolah.

“Kami meminta bantuan kepada LKAAM, Niniak Mamak, Bundo Kanduang dan Cadiak Pandai untuk membekali para guru-guru muatan lokal kita dalam memberikan pembelajaran adat budaya Minangkabau dan diharapkan kegiatan ini sampai ke Substansinya dan dapat memberikan ilmu adat Minangkabau di Payakumbuh untuk menciptakan generasi muda yang menjunjung tinggi adat istiadat,” terang Dasril.

Dikesempatan yang sama, Perwakilan dari LKAAM Kota Payakumbuh Bujang M. Nur Datuak Paduko Marajo mengatakan fungsi dari niniak mamak sesuai pepatah adat yaitu anak dipangku, kemenakan dibimbiang merupakan suatu tujuan, dimana niniak mamak adalah pembimbing kemanakan dalam berbagai hal terutama pembelajaran akhlak dan adat istiadat.

“Semoga dengan kegiatan ini anak-anak kita tidak kehilangan sumber untuk belajar adat. Tanpa adanya kita melaksanakan kegiatan ini, sebahagian anak-anak kita saat ini tidak memahami tentang adat Minangkabau. Semoga kita dapat mengembalikan karakter anak didik kita melalui adat dan budaya serta kami berharap dukungan ini terus berlanjut berupa anggaran penunjang dari pemerintah Kota Payakumbuh untuk pembelajaran bagi generasi muda kedepannya,” pungkasnya. (MS)

 

Lima Puluh Kota — Kabupaten Lima Puluh akan terus memperteguh komitmen untuk menurunkan angka stunting. Langkahnya, dengan merapatkan barisan segenap elemen pemangku kepentingan penurunan stunting di tingkat Nagari, Kecamatan dan Kabupaten. Sepanjang tahun 2022, ditunjang DAK Rp 1,7 M titik tolak penurunan stunting adalah secara konvergen serta terintegrasi dalam mengawal aksi program penanganan anak stunting dan keluarga beresiko stunting.

Demikian rangkuman pokok-pokok pikiran diskuksi panel penanganan stunting di Lima Puluh Kota dengan narasumber Kepala Dinas Kesehatan Adel Nofirman, Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak (DPPKBP3A) Yulia Masna dan Ketua TP-PKK Nevi Safaruddin.

Diskusi merupakan rangkaian dari acara Konsolidasi dan Penguatan Peran Tim Percepatan Penurunan Stunting Lima Puluh Kota di Aula Kantor Bupati Lima Puluh Kota di Sarilamak, Rabu (5/10/22).

Acara ini dibuka oleh Bupati Lima Puluh Kota Safaruddin Dt Bandaro Rajo diwakili oleh Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Herman Azmar. Turut memberi sambutan Sekretaris Perwakilan BKKBN Sumatera Barat Nova Deswita. Ikut hadir pada acara ini unsur Forkopimda Lima Puluh Kota, jajaran Tim Percepatan Penurunan Stunting Limapuluh Kota, para Camat dan Wali Nagari, kalangan perguruan tinggi, LSM dan pemangku kepentingan penanganan stunting lainnya.

Sementara itu, Bupati Lima Puluh Kota dalam sambutannya sebagaimana disampaikan Asisten I Herman Azmar mengatakan Kabupaten Lima Puluh Kota telah memasuki tahun ketiga sebagai salah satu lokus penurunan stanting tingkat Nasional. Sampai tahun 2024 pemerintah secara nasional menargetkan untuk menurunkan angka Prevalensi stanting sampai 14%. Saat ini di Lima Puluh Kota Prevalensi turun menjadi 22.2 % dimana pada tahun sebelumnya 28,2 %.

“Tercatat 1.974 anak menderita stanting dan 40.537 keluarga beresiko stunting (42,77%) dari jumlah data keluarga,” kata Bupati Lima Puluh Kota sebagaimana dikutip Asisten I Herman Azmar.

Agar upaya penurunan dan pencegahan stanting di Kabupaten Lima Puluh Kota tercapai, kata Bupati Lima Puluh Kota, diperlukan kolaborasi dan sinergi yang baik Perangkat Daerah juga melibatkan semua unsur serta instansi vertikal.

Ditambahkan oleh Herman Azmar, Bupati Lima Puluh Kota mendorong terciptanya kerjasama dengan pemangku kepentingan lainnya, Akademisi, Dunia Usaha, Perantau, LSM dan Organisasi Masyarakat, lanjut Herman Azmar. Komitmen Pemerintah Kabupaten Lima Puluh Kota dalam ikhtiar menurunkan stunting terurai antara lain, pembentukan Tim Percepatan Penurunan Stanting Tingkat Kabupaten, Kecamatan dan Nagari.

Tugas tim adalah mengkoordinasikan, mensinergikan, mengevaluasi penyelenggaraan percepatan penurunan stunting secara efektif, konvergen, dan terintegrasi dengan melibatkan lintas sektor.

Dijelaskan pada kutipan pidato Bupati Lima Puluh oleh Asisten I Herman Azmar komitmen bersama untuk menurunkan angka stunting antara DPPKBP3A, Dinas Kesehatan, Kecamatan dan Kantor Kementerian Agama ditempuh dengan pemeriksaan kesehatan, konseling dan pendampingan sasaran berisiko stunting ( calon pengantin 3 bulan pra nikah, ibu hamil dan menyusui dan ibu mempunyai balita).

Sementara itu, untuk menunjang langkah-langkah penurunan angka stunting sepanjang 2022 Lima Puluh Kota memperoleh fasilitasi dana 1,7 Milyar dari bersumber dari Dana DAK Non Fisik BOKB. Pembiayaan ditujukan untuk bantuan komunikasi dan paket data setiap bulan serta operasional pendampingan sasaran berisiko stunting. Juga pembentukan Tim Pendampingan Keluarga (TPK) yang berjumlah 741 orang (9 orang per Nagari) yang terdiri dari kader TP PKK, Kader KB dam bidan di fasilitasi dengan aplikasi berbasis elektronik (Elsimil) Elektronik Siap Nikah dan Hamil, kata Herman Azmar.

Di sisi lain, Sekretaris Perwakilan BKKBN Prov Sumbar Nova Dewita, SE melaporkan, BKKBN sebagai salah satu Lembaga Pemerintah Non Kementerian diberikan tugas baru untuk percepatan penurunan stunting.

“Percepatan penurunan stanting merupakan upaya yang mencakup intervensi spesifik dan intervensi sensitif yang dilaksanakan secara konvergen, holistik, integratif dan berkualitas melalui kerja sama multisektor dipusat, daerah dan desa,” ucap Nova Dewita.

Pelaksanaan percepatan penurunan stanting tersebut ditujukan kepada kelompok sasaran meliputi remaja calon pengantin, ibu hamil, ibu menyusui dan anak berusia 0 – 59 bulan, tukuk Nova Dewita. (FS)

Author Name

Contact Form

Name

Email *

Message *

Powered by Blogger.