Latest Post

 

Payakumbuh — Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kota Payakumbuh memaparkan kepada Komisi B DPRD Kota Payakumbuh kalau adanya kejanggalan pada dana hibah KONI tahun 2022, yakni adanya dana titipan, sementara tidak ada aturan yang mengatur tentang dana titipan tersebut.

Terkait dengan adanya dana titipan ini, Komisi B yang diketuai oleh Yendri Bodra Dt. Parmato Alam, dengan wakil ketua Mawi Etek Arianto, sekretaris Opetnawati, serta anggota Suparman, Heri Iswandi Dt. Rajo Muntiko Alam, Edward Df, dan Ismet Harius itu akan memanggil Dinas Pariwisata dan Pemuda Olahraga Kota Payakumbuh untuk meminta penjelasan.

“Dari 500 juta dana hibah di KONI pada tahun ini, ada 400 juta dana titipan untuk kegiatan yang dikhususkan bagi kegiatan di cabor dan dana pembinaan di KONI hanya 100 juta saja, sesuai aturan seharusnya tidak boleh ada dana titipan,” kata Ketua Komisi B YB Dt. Parmato Alam kepada media, Selasa (11/10).

Pihaknya menegaskan akan menindaklanjuti ini karena KONI sejatinya adalah wadah bagi semua cabor, namun kenyataannya malah cabor yang diperlakukan bagai anak kandung dan anak tiri.

“Sesuai dengan fungsi pengawasan kita di legislatif, persoalan ini akan kita tuntaskan,” tegas politikus Golkar itu.

Di tempat terpisah, Anggota Komisi B Edward DF juga senada menyampaikan dari 500 juta dana hibah KONI, 400 juta adalah dana titipan, berdasarkan penjelasan dari Koni saat rapat dengan Komisi B di kantor DPRD Senin, (10/10).

“Seharusnya dana pembinaan harus didistribusikan secara proporsional dan profesional seusai kebutuhan cabor. Tapi pengakuan KONI kepada komisi pelaksanaannya bertolak belakang dengan itu. Dari nomenklatur sistem anggaran, tidak ada aturan yang mengatur dana titipan,” kata Edward.

Politikus PPP itu menegaskan Komisi B akan memaanggil OPD terkait guna mencari detil persoalan bagaimana bisa ada dana titipan di KONI serta data berkenaan dengan dana titipan ini.

“Dari pihak pemko, kita akan memanggil Disparpora selaku OPD teknisnya, dan apabila perlu dipanggil inspektorat juga akan kita lakukan,” ujarnya.

Edward menambahkan, pihaknya menilai KONI berdalih dengan alasan klasik dengan menyampaikan kalau program yanh dijalankan masih meneruskan program pengurus yang lama, padahal sebelum KUA PPAS disahkan, pengurus KONI sudah dilantik, mereka harusnya bisa mengutak atik usulan KONI untuk cabor.

“Kemudian untuk Porprov mereka beralasan jadwalnya belum jelas, itu tidak boleh jadi alasan, kan ada cabor yang jadi prioritas. Ini akan kita crosscheck dengan Dispapora dan akan dipertanyakan, titipannya dalam bentuk apa. Kalau hibah tidak ada titipan, itu tinggal KONI yang menentukan sesuai RKA yang mereka punya. Hibahnya kan ke KONI, bukan ke kegiatan tersebut. KONI punya banyak cabor, harus adil dong,” tukuknya.

Tak hanya itu, Edward menyebut ada persoalan lain seperti tidak adanya fasilitasi Pemda terhadap atlet yang berpotensi, malah mereka mulai dirayu oleh daerah lain. Padahal untuk meminimalisir itu Pemko bisa memberikan peluang kerja mereka menjadi tenaga honor di OPD.

“Selama ini apakah itu dilakukan oleh Pemko? Apakah ada fasilitasinya, kalau memang dibutuhkan pansus untuk menelusuri hal ini kami akan buat,” jelasnya.

Di sisi lain, Kepala Disparpora Nofriwandi menegaskan terkait dengan dana hibah KONI ini peruntukannya sudah jelas, ada dalam RKA KONI, kemudian KONI dalam bentuk proposal mengajukan kepada OPD apa kegiatan dan berapa yang dibutuhkan. Peruntukan penggunaannya itu adalah kegiatan yang diajukan oleh KONI berdasarkan proposal, barulah OPD menyetuinya setelah melihat kewajaran dan kelengkapan proposal.

“Kami siap dipanggil bila perlu untuk menjelaskan kepada Komisi B. Tapi pada waktu proses hibah ini dulu Saya belum menjabat di Disparpora, namun terkait dengan kewenangan besaran dana hibah di Disparpora adalah kewenangan wali kota dari hasil rapat TAPD dan Banggar,” katanya. (Red)


Payakumbuh --- Komisi A DPRD Kota Payakumbuh turun lapangan ke Depo Arsip Dinas Perpustakaan dan Kearsipan serta ke Kantor Camat Lamposi Tigo Nagori (Latina), Selasa (11/10).

Rombongan dipimpin oleh Ketua Komisi A Sri Joko Purwanto dan tampak juga ada anggota Komisi A Zainir, Alhudri, Maharnis Zul, dan Nasrul. Disambut oleh Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Prima Yanuarita dan jajaran di Depo Arsip, serta Camat Diki Engla Mardianto dan jajaran di Kantor Camat Latina.

Di depo arsip, ada aspirasi dari dinas yang meminta kepada Komisi A untuk tempat arsip yang baru karena tempat arsip yang sekarang sudah tidak memadai. Perlu dibangunkan gedung baru untuk penyimpanan arsip yang berstandar nasional, sehingga arsip bisa aman.

Juga, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan meminta kepada DPRD agar di setiap OPD memiliki pengelola arsip.

Sementara itu di Kantor Camat Latina, Komisi A memastikan rencana rehab atap gonjong dari kantor camat pada tahun ini. Camat juga meminta penambahan ruangan bagi jajarannya karena saat ini baru ada 1 ruangan di kantor itu, yakni ruangan camat saja.

Camat juga meminta penambahan personil di kantor camat serta anggaran untuk perbaikan becak motor supaya pelayanan kebersihan sampah dapat prima dan tidak tersendat bagi masyarakat.

Sri Joko Purwanto kepada media mengatakan kegiatan tinjau lapangan ini adalah salah satu bentuk fungsi lembaga legislatif menampung aspirasi dan fungsi pengawasan.

“Kami akan mengawal aspirasi yang disampaikan, dan juga memberi saran dan masukan kepada OPD agar terus meningkatkan pelayanan publik,” pungkasnya. (FS)


Payakumbuh | — Komisi B DPRD Kota Payakumbuh melaksanakan rapat dengar pendapat atau hearing dengan Kelompok Tani dan Kekompok Wanita Tani (KWT) di ruang rapat paripurna DPRD Kota Payakumbuh, Selasa (11/10).

Rapat dipimpin oleh Ketua Komisi B DPRD Kota Payakumbuh, YB.Dt.Parmato Alam, Wakil Ketua Mawi Etek Arianto, Sekretaris Opetnawati serta anggota, Suparman,S.Pd, Heri Iswandi, SE Dt.Muntiko Alam, Edawar DF, S.Sos, Ismet Harius.S.Sos.serta perwakilan dari Kelompok Tani dan KWT se Kota Payakumbuh.

YB.Dt.Parmato Alam dalam sambutannya menyampaikan yang mitra kerjanya adalah Dinas Pertanian ingin mendengar aspirasi dari Kelompok Tani dan KWT yang ada di masing- masing Kecamatan yang ada di Kota Payakumbuh, apa saja permasalahan yang masih perlu dilakukan pembenahan baik itu terkait yang dihadapi oleh petani. bagaimana kedepannya keseimbangan antara biaya yang dikeluarkan dan hasil yang didapat oleh para petani lebih baik.

Selain itu, pada kesempatan hearing tersebut Forum Kelompok Tani serta KWT juga mengadukan berbagai permasalahan yang mereka alami, harga pupuk yang mahal, irigasi , bantuan pengadaan traktor, serta gagal panen yang melanda kelompok tani di wilayah mereka masing-masing.

Mengawali saran dan masukannya, Syahrel Ketua Kelompok Tani Fajar Kecamatan Payakumbuh Utara menyampaikan agar masing-masing kelompok tani diberikan bantuan mesin traktor, mesin pemotong kayu karena di daerah kami khususnya kelurahan Ompang Tanah Sirah banyak terdapat pohon kayu yang besar yang nantinya membahayakan kepada petani yang ada kawasan tersebut.

Kemudian, Ahmadi Ketua Kelompok Tani Simantuang Rawang Laweh Kelurahan Tigo Koto Dibaruah Kecamatan Payakumbuh Utara menyampaikan masukan bahwa di kawasan kami memiliki luas pertanian lebih kurang 25 hektar sementara irigasi kami saat ini tidak dialiri air dikarenakan bandar irigasi tersebut rusak.jelas ahmadi

Anggota Komisi B Edward DF mengatakan DPRD telah mencatat semua masukan dari Kelompok Tani dan KWT yang hadir dalam rapat dengar pendapat ini, anggota DPRD dari Partai PPP itu mendapati ternyata masih banyak keluhan dari para petani.“Kami nanti akan membahasnya dan mencarikan solusi secepatnya dalam rapat kerja bersama instansi terkait,” kata Edwar.

Di akhir rapat, Opetnawati selaku Sekretaris Komisi B dan juga wakil rakyat dari partai PAN mengatakan, “Yang jelas saran, masukan, dan aspirasi dari Kelompok Tani serta KWT yang hadir pada hari ini adalah hal yang positif kepada kami di DPRD untuk kedepannnya akan kami bahas secara serius dengan mitra kerja kami yaitu Dinas Pertanian supaya masukan atau hearing ini bisa direalisasikan, Komisi B DPRD Kota Payakumbuh akan mengawal ini,” pungkasnya. (FS)


 Payakumbuh — Komisi C DPRD Kota Payakumbuh turun lapangan ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Regional dan Puskesmas Padang Karambia, Selasa (11/10).

Rombongan diketuai oleh Ahmad Zifal, didampingi wakil ketua Ahmad Ridha, Sekretaris Wirman Putra, serta anggota Mustafa, Yernita, Fahlevi Mazni, Syafrizal, dan Mesrawati. Mereka disambut jajaran finas Lingkungan Hidup dan Dinas Kesehatan.

Kepada media, Ahmad Zifal menerangkan di TPA Regional, hasil kunjungan ke lapangan dapat disimpulkan penumpukan sampah dari 4 daerah ini tidak bisa dibiarkan lagi, dikarenakan telah meresahkan masyarakat sekitar.

“Kami meminta juknis dan teknisnya harus dikaji ulang lagi, dan retribusi untuk sampah Kota Payakumbuh harus dikurangi dari 3 daerah lainya per ton sebesar Rp. 20.000. Sampai saat ini besaran kompensasi untuk daerah (Kota Payakumbuh) tidak jelas,” kata Ahmad Zifal.

Sementara itu, terkait dengan Puskesmas Padang Karambia, dari hasil turun ke lapangan Komisi C dapat disimpulkan puskesmas karena satu kantor dengan dinas kesehatan segala biaya teknis terbantu, dikarenakan perencanaan kepindahan kantor dinas kesehatan ke Padang Kaduduk meninggalkan beban biaya yang tidak mungkin bisa di tanggulangi oleh Puskesmas Padang karambia.

“Pustu Balai Panjang yang butuh renovasi akan diperbaiki secara bertahap dan diharapkan UGD ya g biasa buka sampai jam 4 akan ditingkatkan lagi menjadi 24 jam,” terang Ahmad Zifal.

Ahmad Zifal berharap persoalan sampah di Kota Payakumbuh dapat teratasi dengan cepat, karena masih sering terjadi penumpukan sampah di beberapa titik di tiap kelurahan. Sementara itu untuk puskesmas diharapkan mampu memberikan pelayanan terbaik dengan ramah dan sopan supaya masyarakat nyaman pergi berobat. (FS)

 

Payakumbuh — Wali Kota Payakumbuh bersama Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kota Payakumbuh pantau harga kebutuhan pokok yang berkontribusi terhadap inflasi daerah di Pasar Tradisional Ibuh, Selasa (11/10/22).

Bersama tim, Wako Rida Ananda memantau lima komoditi pokok utama yaitu cabe, bawang, beras, daging dan telur.

Untuk harga daging sapi berada di angka Rp135.000 per kilogram, telur ayam Rp24.800 per kilogramnya, cabe merah keriting Rp60.000 per kilogramya, harga bawang merah Rp35.000 per kilogramnya, sedangkan beras naik Rp500 menjadi Rp15.500 per kilogramnya.

Dari hasil tinjauannya itu, Wako Rida Ananda menyatakan, harga bahan pokok di Kota Payakumbuh sudah mulai stabil. Dimana sebelumnya, harga cabai dan bawang sempat mengalami kenaikan, kini telah stabil.

“Alhamdulillah, harga-harga sudah mulai turun. Pertama yang membuat inflasi paling tinggi itu cabai sama bawang, hari ini harganya mulai stabil” kata Rida Ananda usai sidak di Pasar Tradisional Ibuh.

Ia mengatakan, bahwa Pemko Payakumbuh intens melakukan monitoring ketersediaan bahan pokok. Sebab, jika bahan pokok mengalami kelangkaan, maka dapat berdampak pada kenaikan harga.

“Kita bersama dinas terkait selalu monitoring terus, untuk menjaga kestabilan harga pangan pokok ini,” ujarnya.

Wako menyebut, dari pantauan dilapangan ada keluhan dari pedagang daging sapi terkait isu penyakit mulut dan kuku (PMK) pada sapi. Sehingga daya beli masyarakat untuk daging sapi ini cenderung menurun.

“Kami mengimbau kepada masyarakat, bahwa mekanisme pemotongan hewan di Payakumbuh ini telah melalu proses pengecekan dan telah diuji terlebih dahulu. Sehingga daging sapi yang dijual dipasaran itu aman dan sehat untuk dikonsumsi,” ucapnya.

Ia mengharapkan dari hasil tinjauan tersebut laju inflasi di Kota Payakumbuh tetap terkendali.

“Harapan kita memang terkendali, tidak menaikkan inflasi dan harga kembali stabil. Sehingga daya beli masyarakat kembali meningkat,” pungkasnya. (MS)

 

Payakumbuh — Pemerintah Kota Payakumbuh menggelar peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW Tahun 1444 Hijriah/2022 Masehi, di Aula Ngalau Lt. 3 Balai Kota Payakumbuh, Selasa (11/10/22).

Peringatan hari kelahiran Nabi Muhammad SAW itu bertema “Melalui Peringatan Maulid Nabi, Mari Kita Pelihara Shalat Untuk Mencegah Nahi dan Mungkar Menuju Payakumbuh Aman, Tentram, dan Harmonis” dengan menghadirkan Ustadz Imrizal, S.Ag. Pakiah Saripado sebagai penceramah.

Turut hadir Wali Kota Payakumbuh Drs. Rida Ananda, M. Si, Setdako Payakumbuh Dafrul Pasi, Asisten dan Staf Ahli Wali Kota Payakumbuh, Para Pimpinan Instansi Vertikal, Kepala OPD, dan ASN se-Kota Payakumbuh.

Wali Kota Payakumbuh dalam sambutannya mengatakan agar jemaah yang hadir dapat mendengarkan penceramah dengan seksama dan mengambil intisari kajian untuk diamalkan kedepannya.

“Kehadiran kita pada hari ini menunjukkan kecintaan kita kepada Nabi Muhammad, kegiatan ini juga kita harapkan dapat menjadi salah satu upaya dalam memelihara shalawat kita,” kata Rida.

Dalam kesempatan tersebut, Rida turut menyampaikan dalam rangka menindaklanjuti tema acara maulid nabi tahun ini, Pemerintah Kota Payakumbuh telah menyediakan tempat shalat baru di Ruang Wakil Wali Kota yang lama, sehingga pegawai Kantor Wali Kota dapat melaksanakan shalat dengan tepat waktu.

“Disamping itu, kita juga telah memulai kegiatan sedekah 1000 dengan membuat celengan di lantai bawah kantor Wali Kota, sedekah ini kita kumpulkan setiap hari,” ungkap Rida.

Lebih lanjut, Rida mengatakan bahwa celengan sedekah 1000 akan dibuka setiap hari Kamis dan hasilnya akan dibagikan kepada masyarakat yang berhak menerima setiap hari Jum’at.

“Nanti kita akan minta kelurahan untuk menyiapkan data orang yang berhak menerima santunan, apakah fakir, miskin, yatim, dan lain sebagainya. Lalu kita akan datang bersama-sama ke kelurahan untuk memberikan bantuan kepada yang membutuhkan setiap Jum’atnya, hal ini akan kita lakukan berulang setiap minggu,” tukuk Rida.

Rida berharap, program sedekah 1000 ini juga diberlakukan pada setiap OPD di Payakumbuh agar semakin banyak masyarakat yang terbantu.

“Kita akan membagikan kepada yang berhak bersama-sama, semoga dengan ini ukhuwah Islamiyah semakin terjalin dengan masyarakat kita,” tutup Rida. (MS)

Author Name

Contact Form

Name

Email *

Message *

Powered by Blogger.