Latest Post

 

Payakumbuh — Wali Kota Payakumbuh menghadiri tabligh akbar dalam rangka peringatan hari jadi Madrasah Tarbiyah Islamiyah (MTI) Koto Panjang yang ke-87 tahun bertempat di lapangan Mudastop Koto Panjang Dalam, Lampasi, Kota Payakumbuh Jumat (4/11/22).

Tabligh akbar yang dihelat oleh MTI Koto Panjang itu mendatangkan penceramah kondang Prof. H. Abdul Somad, L.C, M.A, Ph. D. Dipadati oleh ribuan orang masyarakat yang antusias untuk melihat Ustad Abdul Somad, tablig akbar tersebut juga diikuti Forkopimda, tokoh masyarakat, Edward DF, YB. Dt Parmato Alam, Mawi Etek Arianto, Yernita, Kepala kantor Kemenag Kota Payakumbuh, Pembina Yayasan MTI, Ketua Yayasan MTI, dan ketua KAN Lamposi.

Wali Kota Payakumbuh yang diwakili Plt. Sekretaris Daerah Dafrul Pasi S.IP, MM dalam sambutannya mengucapkan selamat datang kepada Ustad Abdul Somad dan selamat hari jadi yang ke-87 tahun untuk MTI Koto Panjang, serta permintaan maaf wali kota karna tidak bisa hadir.

“Kami dari pemerintah kota merasakan keberadaan MTI ini dari tahun ke tahun dan cukup banyak memberikan kontribusi dalam pendidikan agama, serta banyak melahirkan guru-guru dan ustad-ustad,” ucap Dafrul.

Dafrul juga berharap dengan dirayakan kegiatan hari jadi ini akan ada keberkahan yang didapat serta menjadi titik tolak untuk menjadi lebih baik lagi kedepannya.

“Pemerintah Kota Payakumbuh dengan ini menyatakan berkomitmen mendukung kemajuan pendidikan, apalagi pendidikan keagamaan di Kota kita ini,” tegas dafrul.

Lebih lanjut, Dafrul juga menuturkan bahwa pemerintah Kota Payakumbuh sangat berkomitmen dengan kemajuan pendidikan di Kota Payakumbuh.

“Kita berharap Payakumbuh dapat menjadi kiblat dalam pendidikan, terutama pendidikan keagamaan nantinya. Kedepan, kita berharap bisa membangun Kota Payakumbuh dengan cara bersinergi bersama pemerintah kota untuk Payakumbuh yang lebih maju,” terang Dafrul.

Dalam kesempatan tersebut, Ketua Yayasan MTI Syekh H. Muchtar Engku Lakung Prof. Dr. Afrizal, M.MA turut menyampaikan tujuan acara tersebut adalah untuk mensosialisasikan sekolah MTI Koto Panjang yang telah berdiri sejak tahun 1935 lalu.

“Sekarang meskipun sekolah sedang tersendat di beberapa sektor, kita berupaya agar MTI Koto Panjang lebih baik di masa yang akan datang. Semoga sekolah ini dapat melahirkan ulama-ulama yang dapat memenuhi kebutuhan ummat dalam semua hal yang berkaitan dengan kemasyarakatan, keagamaan, dan kehidupan bisa diayomi oleh anak-anak kita,” Harap pria yang akrab disapa Prof itu.

Prof juga membeberkan alasan kenapa MTI mengundang Ustad Abdul Somad, yaitu karena beliau ustad yang sudah terkenal baik di Indonesia maupun di luar negeri.

“Beliau kita undang untuk dapat memberi motivasi baik kepada sekolah MTI maupun kepada jamaah yang hadir pada hari ini,” tutup Prof. (MS)

 

Payakumbuh — Terus bergerak menurunkan dan pencegahan stunting di Payakumbuh, Kecamatan Payakumbuh Barat bersama mitra Puskesmas Parit Rantang, Balai Penyuluhan KB Kecamatan Payakumbuh Barat dan Kader TPK melaksanakan Aksi Bersama BASUNTING (Barat Sadar Upaya penurunan Stunting).

Kegiatan yang dilakukan dengan metode Mantoux Test itu, dilaksanakan di 5 Kelurahan Wilayah Kerja Puskesmas Parit Rantang.

“Kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari hasil Lokakarya Mini Stunting Kecamatan Payakumbuh Barat pada wilayah kerja Puskesmas Parit Rantang,” kata Lurah Padang Tinggi Piliang, Nopi Indra di kantornya, Jumat (4/11/22).

“Mantoux test ini pertama dilaksanakan kemarin, Kamis (3/11) di Padang Tinggi Piliang ini. Kepada 7 anak yang berstatus stunted (berpotensi stunting),” tambahnya.

Dia menyebut, untuk anak yang mengikuti test juga diberikan paket makanan sebagai support nutrisi bagi mereka.

“Untuk hasilnya akan diserahkan besok di kantor lurah. Mudah-mudahan hasilnya memuaskan, dan tidak ada anak-anak kita ini yang kena stunting,” ucapnya.

Ia juga menjelaskan, sebelumnya pihaknya bersama Prodi D3 Kebidanan Bukittinggi Poltekkes Kemenkes Padang telah memberikan pelatihan kepada Bundo Kanduang di Padang Tinggi Piliang sebagai upaya pencegahan stunting di Payakumbuh khususnya di kelurahannya.

“Semoga apa yang kita lakukan ini sebagai upaya pencegahan stunting di Payakumbuh bernilai ibadah,” pungkasnya. (MS)

 

Lima Puluh Kota – Bupati Lima Puluh Kota Safaruddin Dt Bandaro Rajo meminta agar jajaran Kepala Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Satuan Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah se-Kabupaten Lima Puluh Kota berkomitmen untuk meneguhkan tekad dan semangat dalam meningkatkan pengabdian untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Lima Puluh Kota. Terlebih jika dihubungkan dengan misi prioritas daerah, yang menempatkan peningkatan kualitas sumber daya manusia sebagai program prioritas pertama dalam mewujudkan visi daerah yakni mewujudkan Lima Puluh Kota yang Madani, beradat, dan berbudaya dalam kerangka Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah.

Hal tersebut disampaikan Bupati Safaruddin ketika memberikan sambutan sesaat setelah acara pelantikan beserta pengambilan sumpah 104 Kepala Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Satuan Pendidikan Sekolah Dasar (SD) dan 8 Kepala Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Satuan Pendidikan Sekolah Menengah Pertama di Aula Kantor Dinas Kesehatan Lima Puluh Kota, Kamis sore, (3/11/22) yang turut dihadiri oleh Sekretaris Daerah Widya Putra, Kepala Badan Keuangan Win Hari Endi, Kepala BKPSDM Adrian Wahyudi, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Lima Puluh Kota Indrawati, dan Sekretaris Dinas Sosial Afri Efendi.

Bupati Safaruddin lebih lanjut dalam penyampaiannnya menegaskan keyakinanannya terhadap para kepala UPTD SD yang baru dilantik mampu melaksanakan tugas dengan baik dan optimal agar memberikan pengabdian bagi pembangunan pemerintah di Bidang Pendidikan.

“Saya yakin dan percaya, Bapak dan Ibu yang dilantik hari ini memiliki kapasitas dan kemampuan sebagai garda terdepan mendidik generasi muda Lima Puluh Kota,” ujar Bupati Safaruddin.

Yang paling penting dalam bekerja, lanjut Bupati, adalah bagaimana menjaga amanah yang diberikan, tidak hanya menjaga amanah pimpinan tetapi amanah kepada yang lebih besar, yakninya Tuhan Yang Maha Esa. Tidak hanya itu, Safaruddin berharap, dedikasi dan loyalitas yang tinggi dalam melaksanakan tugas agar berkontribusi positif untuk menunjang tugas di bidang pendidikan.

“Bekerjalah dengan ikhlas dan tuntas sebagai bentuk pengabdian terhadap bangsa dan negara serta masyarakat agar menjadi modal besar di hari kemudian,” ujarnya.

Lebih lanjut Safaruddin menuturkan agar Kepala UPTD dapat mengarahkan para guru untuk memahami karakter anak didik, sehingga guru-guru di sekolah dapat mengetahui potensi maupun letak keunggulan masing-masing siswa sehingga dapat mensukseskan implementasi program Merdeka Belajar yang telah berjalan selama ini.

“Cepat beradaptasi, pahami aturan, dan jadi contoh dan teladan bagi lingkungan sekitar, semoga Bapak/Ibu yang dilantik dapat mewujudkan pelajar Lima Puluh Kota yang cerdas secara intelektual, emosional, dan spiritual,” pungkas Safaruddin. (FS)

Donasi Untuk Mantan Wartawati Itu Diserahkan  

Tanah Datar, MNews- Beberapa orang wartawan Tanah Datar dengan didampingi salah seorang Donatur menyambangi langsung kediaman Yus Erlinda mantan wartawan harian Singgalang untuk menyerahkan Donasi secara langsung, Rabu (02/11).

Wirmas Darwis salah seorang wartawan senior di Luhak Nan Tuo yang ikut pada penyerahan donasi itu katakan, "Yus Erlinda dulunya pernah aktif menulis di Harian Singgalang sekitar era tahun sembilan puluhan, namun karena sakit yang dideritanya, janda beranak dua ini kedua matanya tidak bisa melihat lagi, bahkan sejak beberapa hari lalu sempat dirawat di RSUD MA.Hanafiah Batusangkar".

Ditambahkan Wede, "Bantuan yang diserahkan ini berasal dari donasi para wartawan dan donatur yang merasa terpanggil untuk membantu meringankan beban yang diderita Yus Erlinda".

"Saya dan Destia Sastra atau Tia mencoba mengumpulkan donasi terhadap wartawan senior dan wartawan lainnya serta donatur lainnya yang peduli terhadap sesama, Alhamdulillah sementara terkumpul dan Rp.2,65 juta,” kata Wede menambahkan.

Sementara itu, Destia Sastra sosok yang berjibaku mengumpulkan dana mengatakan, "Donasi yang diserahkan hari ini merupakan jumlah sementara, ada harapan bakal bertambah karena masih ada sejumlah donatur yang berjanji akan memberikan bantuan dalam waktu dekat".

“Meskipun dana yang terkumpul sementara sudah diserahkan kepada pihak keluarga, namun tidak tertutup peluang bagi donatur yang belum sempat menyumbang untuk menyerahkan donasinya kepada saya atau bang Wede,” ujar Tia lagi.

Penyerahan donasi untuk Linda tersebut juga dihadiri Bendahara PWI Tanah Datar Destia Sastra, Sekretaris IKWI (Ikatan Keluarga Wartawan Indonesia) Tanah Datar Irwati dan salah seorang Donatur Efrison, SE yang sehari-hari sebagai Kabid Pariwisata di Dinas Pariwisata Tanah Datar.

Sedangkan Silfia Hanani dari pihak keluarga Yus Erlinda dalam kesempatan tersebut mengatakan, dana yang terkumpul dari para donatur, baik yang berasal dari rekan wartawan maupun dari pejabat atau donatur lainnya yang peduli akan dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya untuk perawatan Yus Erlinda.

“Kepada bapak dan ibuk serta saudara yang telah menyisihkan sebahagian zakat atau rezekinya untuk dunsanak kami Linda, kami menyampaikan ucapan terima kasih, semoga Allah SWT membalasnya dengan pahala dan rezeki yang berlipat ganda,” tutur Silfia. (pinos/r)

 


Payakumbuh --- Pemerintah Kota Payakumbuh melalui Dinas Pendidikan Kota Payakumbuh akan memasukkan kurikulum muatan lokal/potensi daerah pada kurikulum baru yakni Kurikulum Merdeka. Yang mana kurikulum ini telah mulai dilaksanakan pada Juli 2022 lalu pada satuan pendidikan TK, SD,SMP dan Kesetaraan di Kota Payakumbuh.

Proses awal penyusunan kurikulum mulok berdasarkan potensi dan kearifan lokal (wilayah) satuan pendidikan sesuai dengan konteks wilayah masing-masing dengan istilah “mambasuik dari bumi” artinya kearifan lokal yang diangkat berasal dari ciri khas/keunikan wilayah yang berbeda-beda dengan wilayah/daerah lainnya.

Secara umum, model rancangan kurikulum mulok berisi tentang agama dan budaya Minangkabau sesuai dengan falsafah Minang “adat basandi syarak, syarak basandi kitabullah” (ABS-SBK) dalam cakupan memuat baca tulis Al-qur’an dan budaya Minangkabau yang terdiri atas bahasa Minangkabau, permainan tradisional, pakaian, makanan, kesenian, budi pekerti dan adat sopan santun di Minangkabau.

Berbagai persiapan dalam mengimplementasikan kurikulum mulok/potensi daerah diawali diantaranya penetapan Tim Pengembang Kurikulum Dinas Pendidikan Kota Payakumbuh dengan no.421/97/Dikdas/2022 terdiri dari unsur Dinas Pendidikan, Pengawas Sekolah, Penilik, Pamong, Tutor, Kepala Sekolah dan Guru dilanjutkan dengan Konsultasi diskusi ke Puskur dan Pembelajaran Kemdikbudristek RI, dan kesepakatan Kepala Dinas dan perwakilan dari dinas pendidikan tentang IKM dan kurikulum muatan lokal dengan Kepala Pusat Inovasi Kurikulum bagian Inovasi Kurikulum, pembelajaran dan penilaian BSKAP Kemdikbud RI, Menyusun surat edaran terkait Implementasi Kurikulum Merdeka salah satunya tentang kurikulum muatan Lokal, studi Tiru ke Dinas Pendidikan Kota Solok terkait kegiatan launching Kurikulum Muatan Lokal Bahasa dan Sastra Minangkabau, selanjutnya TPK (tim pengembang kurikulum) membuat dan menyusun kurikulum berupa element, CP, ATP perjenjang satuan pendidikan selanjutnya di inventarisir dan dianalisis.

Untuk menyempurnakan kurikulum Mulok yang telah dirancang oleh TPK Payakumbuh setelah lahirnya produk kurikulum yang diterbitkan satuan pendidikan, maka Dinas Pendidikan Kota Payakumbuh mengadakan Lokakarya Penyusunan Kurikulum Mulok/Potensi Daerah Kota Payakumbuh pada tanggal 3 November 2022 bertempat di Aula SMA 2 Payakumbuh.

Kegiatan ini diikuti peserta sebanyak 87 orang terdiri dari unsur pengawas satuan pendidikan, kepsek, dan guru tiap jenjang (perwakilan guru penggerak dan guru senior yang berkompeten) sebanyak 71 orang, 16 orang dari unsur Dinas Pendidikan.

Kegiatan dibuka oleh Pj. Walikota Payakumbuh diwaliki Staf Ahli Elfi Jaya,ST, Kepala Dinas Pendidikan Kota Payakumbuh Dr.Dasril, S.Pd,M.Pd didampingi Kabid Dikdas Tavril Samry, S.Pd, Kasi Kurikulum Nikmat Elva,M.Pd (Ketua Tim TPK), Kasi Kurikulum SMP Femiria Sari, SE, Kasi PNFI Nelwita,SE, Kasi PTK Dikdas Nelfia Anendri, S.IP, Kasi PTK Paud Rahmawati, S.Pd, dan seluruh pengawas satuan pendidikan.dengan narasumber terdiri dari unsur praktisi budaya Yulfian Asrizal, dan akademisi peneliti dan dosen sastra minangkabau dari Unand Dr.Khairul Anwar, M.Si.

Kepala Dinas Pendidikan Dr.Dasril,S.Pd,M.Pd dalam kegiatan ini menyampaikan bahwa Dinas Pendidikan mendukung implementasi kurikulum mulok di Payakumbuh. Dalam mengimplementasi pada pembelajaran harus didukung oleh kesiapan SDM (pendidik), kesiapan sarana penunjang, kesiapan prasarana.

“Dalam kurikulum ini, siswa akan mendapatkan paket dasar komplit dari sekolah sebagai sarana pendidikan dan pelestarian kebudayaan minangkabau yang berasas ” adat basandi syarak, syarak basandi kitabullah”, memasukkan materi wajib belajar “baca tulis Al-qur’an” pada setiap jenjang pendidikan di Kota Payakumbuh dikurikulum mulok. Sehingga pelesetarian budaya di sekolah dapat diangkat di Kota Payakumbuh," sambungnya.

Kadis Dasril berharap agar generasi yang akan datang di Kota Payakumbuh diwarnai dengan adat dan berbudaya minang baik berperilaku, perkataan mencerminkan budaya minangkabau.

Sementara itu, Kabid Dikdas Tavril Samry, S.Pd berharap agar masukan dari narsum mudah-mudahan menyempurnakan produk mulok sehingga menambah dan mempertajam kurikulum tersebut bagi guru yang akan mengimplementasikan bagi siswa di Kota Payakumbuh.

Dari sisi Kasi Kurikulum SD Nikmat Elva, M.Pd sekaligus Ketua TPK Kota Payakumbuh dalam menyampaikan laporan kegiatan sesuai dengan kesepakatan TPK Payakumbuh, kurikulum mulok untuk tahun pelajaran 2022/2023 di satuan pendidikan tingkat SD dimasukkan sebagai mata pelajaran berdiri sendiri yakni mata pelajaran muatan lokal potensi daerah sedangkan untuk tingkat PAUD, kesetaraan dan SMP sudah dilaksanakan pembelajaran mulok dengan mengintegrasikan kedalam mapel lain dan kedalam projek penguatan profil pelajar pancasila.

Kegiatan juga dilanjutkan dengan sesi berbagi masukan dan saran baik dari narsum maupun dari peserta, masukan dari peserta.

Salah satunya, Khairanis yang menyarankan sebaiknya juga ditambahkan sejarah di Payakumbuh atau di Kabupaten Limapuluh Kota.

Masukan lain dari narsum yakni mulok harus benar yang ada di lingkungan siswa sehingga menjadi perilaku dan karakter dari siswa, siswa jangan hanya disuruh menghafal “seluruh aspek yang ada di minangkabau harap diintegrasikan, semua elemen diintegrasikan budi pekertinya”.(FS)

 

Payakumbuh — Lomba Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) tingkat Kota Payakumbuh tahun 2022 telah ditabuh, Wali Kota Payakumbuh Rida Ananda membuka secara resmi acara yang dilaksanakan di Aula Pertemuan Ngalau Indah lantai III Balai Kota Payakumbuh, Kamis (3/11/22).

Turut hadir dalam acara tersebut Staf Ahli Wali Kota Bidang Pemerintah, Hukum dan Politik Herlina, Staf Ahli Wali Kota Bidang Ekonomi, Keuangan dan Pembangunan Elfriza Zaharman, Staf ahli Wali Kota Bidang Kemasyarakatan dan SDM Elvi Jaya, Kepala Bagian (Kabag) Perencanaan dan Anggaran Setdako Hidayatul Rusda, Kabag Pemerintahan Aplimadanar, Kabag Kesra Efrizal , Wakil Ketua DPD LPM Kota Payakumbuh Khairul, Sekretaris DPD LPM Kota Payakumbuh Jhon Rizal, Wakil Sekretaris DPD LPM Kota Payakumbuh Fradilla Zonni, Camat dan Lurah se-Kota Payakumbuh, serta Ketua DPC LPM Kecamatan Se-Kota Payakumbuh.

Dalam sambutannya, Wali Kota Rida Ananda yang diwakili Plt. Sekretaris Daerah (Sekda) Dafrul Pasi menyampaikan bahwa kegiatan LPM ini bukan semata-mata untuk evaluasi saja, namun juga sebagai ajang sharing dan diskusi untuk LPM se-Kota Payakumbuh.

“Lomba LPM ini menjadi salah satu upaya untuk menanggapi kondisi terkini dan kasus-kasus kemasyarakatan yang tengah beredar di Kota Payakumbuh,” ucap Dafrul.

Diungkapkan Dafrul, tujuan dari dilaksanakannya lomba LPM guna untuk memacu semangat ketua LPM dan pengurusnya untuk menggali dan mengembangkan potensi yang dimiliki serta memperoleh masukan untuk pembenahan di waktu yang akan datang.

“Melalui lomba LPM ini, tentu akan dapat mendorong pemberdayaan masyarakat dan partisipasi masyarakat dalam percepatan pembangunan kota, sehingga dapat terciptanya SDM yang berkualitas dan kota Payakumbuh bisa lebih semakin maju kedepannya,” terang Dafrul.

Dafrul juga menjelaskan bahwa salah satu tugas pemerintah yang paling sulit ialah pemberdayaan masyarakat dengan anggaran yang terbatas.

“Makanya tugas LPM itu sulit. Bagaimana kita bisa memberdayakan masyarakat dengan kondisi serba terbatas, mulai dari keterbatasan anggaran, sarana prasarana, hingga infrastruktur namun tetap bisa membantu pemerintah dalam mendukung berjalannya program pemerintah nasional,” tegas Dafrul.

Lebih lanjut, Dafrul menyampaikan bahwa untuk menyukseskan programnya, LPM membutuhkan support dari seluruh OPD di Kota Payakumbuh. Jadi, walaupun bergerak dalam keterbatasan, akan lahir sinergitas karena adanya dukungan tersebut.

“Kami melihat utusan yang hadir pada hari ini adalah utusan yang berkualitas, sehingga yang kita cari saat ini bukan lagi sekedar yang terbaik, namun mencari yang terbaik dari yang terbaik. Selamat berlomba, semoga best of the best LPM Kota Payakumbuh ini dapat mengharumkan nama kota tercinta kita di kancah provinsi maupun nasional,” tutup Dafrul.

Sementara itu, Ketua DPD LPM Kota Payakumbuh yang diwakilkan oleh Sekretaris DPD LPM Kota Payakumbuh, Jhon Rizal turut menyampaikan bahwa agenda ini merupakan salah satu bentuk tindak lanjut dari pembahasan mengenai pemberdayaan masyarakat di Kota Payakumbuh dahulu.

“Makanya ada tagline LPM berkarya, Masyarakat Sejahtera, ini harus kita wujudkan bersama-sama. LPM turut menjadi garda terdepan dalam membentuk SDM unggul di Kota Payakumbuh,” ujar Jhon.

Setelah menyampaikan ucapan selamat berlomba kepada seluruh LPM yang hadir, Jhon turut menyampaikan harapannya kepada LPM Kota Payakumbuh.

“Semoga semakin sukses dan kompak, kami dari LPM Kota Payakumbuh akan selalu melaksanakan koordinasi dan kolaborasi dengan LPM yang ada di Payakumbuh,” tandas Jhon. (MS)

Author Name

Contact Form

Name

Email *

Message *

Powered by Blogger.