Latest Post

 

Payakumbuh — Dalam upaya Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN), Pemko Payakumbuh melalui Bagian Pengadaan Barang dan Jasa Pengendalian Bangunan (PBJ-Dalbang). Mensosialisasikan katalog elektronik lokal tahun 2023.

Kegiatan yang diikuti oleh Pejabat Pembuat Komitmen (PPK), Pejabat Pengadaan (PP) dan Penyedia barang/jasa itu, dibuka secara langsung oleh Penjabat Wali Kota Payakumbuh yang diwakili oleh Sekretaris Daerah Kota Payakumbuh Dafrul Pasi.

Sekda Dafrul Pasi mengatakan, program P3DN merupakan upaya pemerintah, dalam mendorong masyarakat agar lebih menggunakan produk dalam negeri dibandingkan produk impor.

Serta upaya pemerintah dalam memberdayakan industri dalam negeri, memperkuat struktur industri dalam negeri serta mengoptimalkan produk dalam negeri pada pengadaan barang/jasa pemerintah.

“Semua perubahan dan kebijakan baru ini tentunya harus kita pahami secara baik, agar tidak salah dalam melangkah. Dan yang tak kalah pentingnya, harus dilakukan dengan penerapan prinsip-prinsip pengadaan yang efektif, transparan, akuntabel dan harga terbaik (value for money),” kata Sekda Dafrul Pasi di Balai Kota Payakumbuh, Rabu (8/03/23).

Dafrul mengungkapkan, realisasi transaksi melalui e-katalog lokal di Kota Payakumbuh pada tahun 2022 adalah tertinggi untuk kabupaten/kota se Sumatera Barat dengan realisasi sebanyak Rp.13.862.798.264. Dan pelaku usaha yang terdaftar sebanyak 367 penyedia dengan produk tayang sebanyak 8222 produk.

“Untuk tahun 2023 ini, transaksi melalui e-katalog lokal telah mencapai Rp.9.187.288.781, dan pelaku usaha yang terdaftar sebanyak 439 penyedia dengan produk tayang sebanyak 10.033 produk,” ungkapnya.

Sebagai bentuk komitmen Pemko Payakumbuh menggunakan produk dalam negeri paling sedikit 40%, maka realisasi penggunaan produk dalam negeri melalui e-katalog (lokal, nasional, sektoral) keadaan 01 Januari – 03 Maret 2023 telah mencapai 20,20%.

“Kita optimis dalam waktu yang masih tersedia lebih kurang 9 bulan lagi, pencapaian penggunaan produk dalam negeri akan lebih meningkat secara signifikan,” ujarnya.

“Kepada peserta untuk dapat mengikuti sosialisasi ini dengan sungguh-sungguh dan dengan penuh rasa tanggung jawab. Kiranya dapat menyerap ilmu yang diberikan dalam rangka penerapan katalog elektronik lokal dilingkungan Pemko Payakumbuh,” tutupnya.

Lebih lanjut diterangkan Kabag PBJ-Dalbang Yasril, bahkan yang bertransaksi di e-katalog lokal Kota Payakumbuh bukan hanya berasal dari perangkat daerah di lingkungan Pemko Payakumbuh saja.

“Ada dari Kementerian ATR BPN, Pemprov. DKI Jakarta, Pemprov Sumbar, Pemkab Lima Puluh Kota, Pemkab Tanah Datar, Pemko Bukittinggi, Pemko Sawahlunto dan Pemkab Serdang Bedagai,” ujarnya.

“Alhamdulillah, kebijakan implementasi penerapan e-katalog lokal sudah kita berlakukan semenjak tahun 2022 lalu dan kebijakan tersebut akan terus kita lanjutkan secara berkesinambungan,” pungkasnya. (MS)

 

Payakumbuh — Jelang memasuki bulan suci Ramadan, masalah ketahanan pangan dan ketersedian kebutuhan pokok kerap kali menjadi ke khawatiran ditengah-tengah masyarakat. Apakah itu masalah harga ataupun ketersediaannya di pasaran.

Menjawab itu semua, bersama RRI Bukittinggi, Penjabat Wali Kota Payakumbuh tampil dalam program BATIAH (BicarA Tentang Informasi dan Aspirasi PayakumbuH), yang disiarkan langsung dari Pasar Tradisional Ibuh, Rabu (8/03/23).

Pada kegiatan tersebut, Wako Rida Ananda tidak sendirian, ia juga didampingi Kadis Koperasi Dan UKM M. Faizal, Kadis Ketahanan Pangan Edvidel Arda, Kadis Kominfo Junaidi dan Sekretaris Dinas Pertanian Ipendi Muis.

Selain itu, juga dihadirkan para pedagang yang menjual kebutuhan pokok. Sehingga masyarakat bisa berinteraksi langsung dengan pemerintah daerah dan pedagang.

Rida Ananda mengatakan, untuk menjaga ketahanan pangan, bersama stakeholder terkait telah melakukan langkah-langkah strategis. Sehingga jelang Ramadan 1444 H, untuk ketersedian pasokan pangan di Payakumbuh cukup tersedia.

“Kita telah melakukan berbagai upaya agar harga tetap stabil dan kebutuhan masyarakat bisa tercukupi,” kata Wako Rida.

Rida menyebut, dengan keterbatasan lahan pertanian yang hanya 7 peresen di Payakumbuh, salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan memaksimalkan lahan pertanian yang ada dan meningkatkan hasil produksi pangan.

“Dari produksi lahan pertanian yang hanya sedikit itu, bagaimana kita bisa memanfaatkannya dengan optimal. Sehingga ketersiaan pangan di pasaran itu cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat kita disini,” ucapnya.

Lebih lanjut diterangkan Rida, saat ini masyarakat telah melakukan penanaman apakah itu padi, cabe, bawang dan lain sebagainya. Diperkirakan akan panen jelang lebaran nanti.

“Dengan langkah ini, kita harapkan stok akan tetap tersedia dan harga kebutuhan tetap stabil di pasaran,” ucapnya.

Rida berpesan kepada masyarakat, “Mari kita hilangkan stok boros pangan, maksudnya membeli melebihi kebutuhan harian kita. Sesuaikanlah dengan kebutuhan kita. Jangan sampai apa yang kita masak itu terbuang dan menjadi sampah,” ucapnya.

Untuk memantau perkembangan harga pangan setiap harinya, Kadis Kominfo Junaidi mengatakan, masyarakat bisa mendownload aplikasi Mykopay di playstore.

“Kami membangun sebuah Informasi yang bernama Mykopay. Semua informasi terkait Kota Payakumbuh ada disana. Masyarakat bisa memantau disana. Dan ini update setiap hari,” ulasnya.

Dikesempatan itu, salah seorang pedagang Pasar Ibuh, Meri mengatakan jelang Ramadan ini daya beli masyarakat di Pasar Ibuh Payakumbuh tergolong normal. Belum ada lonjakan yang berarti.

“Daya beli masyarakat masih stabil, cuma untuk kebutuhan harian. Dan harga masih tergolong stabil, walau ada kenaikan sedikit beberapa hari terakhir. Tapi ini masih tergolong normal,” ucapnya.

Melalui saluran telpon, seorang masyarakat bernama Fira menayakan tentang kenaikan harga kebutuhan pokok jelang Ramadan, apa yang harus diantisipasi agar tetap normal.

Wako Rida langsung menanggapi, “Intinya jangan berlebihan, beli secukupnya, sesuai kebutuhan keluarga,” pungkasnya. (MS)

 

Payakumbuh — Banyak kalangan menilai sosok Rida Ananda merupakan salah satu pemimpin yang ramah dan dekat dengan warga masyarakatnya, tak sedikit pula permintaan masyarakat yang dipenuhi dari kedinasan sampai kepada keperluan pribadi.

Seperti yang berlangsung di Mesjid Arsyad, kelurahan Tigo Koto Dibaruah, kecamatan Payakumbuh Utara, Penjabat Wali Kota Payakumbuh itu berkesempatan menjadi saksi akad nikah dari pasangan Adilah Putri anak dari Nasrul Tuangku Baringin dan Mislainar dan Bayu Diansah anak dari Syafripol Putra dan Muslim Maini, Rabu (8/03/23).

“Saya merasa ada kebahagiaan tersendiri saat saya bisa menjadi saksi, menyaksikan moment bahagia warga masyarakat Kota Payakumbuh,” ucap Rida bahagia.

Rida juga mendoakan agar kedua mempelai nantinya menjadi keluarga sakinah, mawaddah dan warrahmah. Prosesi pernikahan berjalan dengan lancar yang turut disaksikan orang tua serta keluarga dari kedua mempelai.

Sebelum prosesi ijab kabul dilaksanakan, acara diawali dengan pembacaan surat suci Al Quran dan diteruskan dengan sari tilawah. Kemudian masing-masing mempelai diminta mengucapkan kalimah istighfar, shalawat dan syahadat sekaligus menyatakan kesiapan lahir dan batin untuk melaksanakan pernikahan.

Setelah itu barulah ijab kabul dilakukan dipandu oleh kepala KUA Payakumbuh Utara dan Wali Kota serta satu saksi dari mempelai pria menyatakan sah, ijab kabul pun berakhir. Kedua mempelai selanjutnya menandatangani buku nikah. Kemudian kepala KUA meminta mempelai pria membacakan ikrar perjanjian atau yang biasa disebut sighat taklik. Acara pernikahan dipungkasi dengan khutbah nikah dan doa bersama.

Usai prosesi pernikahan, Wali Kota menyampaikan selamat kepada kedua mempelai beserta keluarga karena prosesi pernikahan berjalan dengan lancar.

Dikatakan Rida, selesai ijab Kabul dilakukan, kedua mempelai kini telah resmi menjadi pasangan suami istri dan keluarga yang baru. Mantan Sekda Kota Payakumbuh itu berharap agar keduanya pasangan selalu diberkati Allah SWT. Kemudian, Rida mengingatkan kedua mempelai, kunci membangun rumah tangga harus adanya saling pengertian, kepercayaan dan keterbukaan antara suami dan istri.

“Semoga Ananda berdua menjadi keluarga yang senantiasa bahagia serta sakinah, mawaddah dan warrahmah. Saya mendoakan agar iman dalam pernikahan diteguhkan dan diberkati Allah SWT,” kata orang nomor satu di lingkup pemerintah Kota Payakumbuh itu. Di samping itu, Rida juga tak lupa berpesan, agar kedua mempelai tetap mengingat dan berbakti kepada kedua orang tua, meski kini telah membangun keluarga baru.

“Sebab, ridho kedua orang tua akan menjadikan rumah tangga akan menjadi lebih baik. Kemudian keduanya harus saling melengkapi kekurangan masing-masing serta senantiasa mengisi rumah tangga dengan amal ibadah,” tukas Rida. (MS)

 

Payakumbuh — Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kota Payakumbuh bekerjasama dengan Pemerintah Kota Payakumbuh menggelar Sosialisasi Pembentukan Unit Pengumpul Zakat (UPZ) berbasis Masjid yang dilaksanakan di Pendopo Rumah Dinas Wali Kota Payakumbuh, Rabu (8/03/23).

Sosialisasi ini diikuti oleh 55 orang pengurus Masjid yang ada di Kecamatan Payakumbuh Timur, Selatan, Utara Dan Latina.

Hadir dalam kegiatan tersebut Penjabat Wali Kota Payakumbuh Rida Ananda, Ketua Baznas Kota Payakumbuh Hamdi Syofian dan Kakankemenag H. Joben.

Kegiatan sosialisasi ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman masyarakat tentang zakat dan mengajak masyarakat untuk aktif berpartisipasi dalam pengumpulan dan distribusi zakat yang tepat sasaran. Selain itu, juga dilakukan penyuluhan tentang tata cara menghitung dan menyalurkan zakat yang benar.

“Kami berharap dengan adanya UPZ berbasis masjid ini, masyarakat dapat lebih mudah dalam menyalurkan zakat dan membantu mengentaskan kemiskinan yang berada di Kota Payakumbuh,” kata Rida Ananda saat membuka sosialisasi secara resmi.

Ditambahkan Rida, Saat ini kesadaran masyarakat dalam membayar zakat sangat tinggi, masyarakat sangat percaya untuk memberikan zakat kepada Baznas. Untuk itu Rida mengingatkan untuk menjaga kepercayaan masyarakat dalam melaksanakan tugas ini dengan amanah.

“Kami sangat menyambut baik kegiatan ini karena akan menimbulkan dampak positif bagi masyarakat Kota Payakumbuh. Untuk itu kami berharap kegiatan ini dapat diikuti dengan baik sehingga nantinya akan ada ilmu baru tentang bagaimana kita membangun masyarakat melalui Masjid dan bagaimana pola pengembangan zakat di Masjid masing-masing,” pungkas Rida.

Dikesempatan yang sama, Ketua Baznas Kota Payakumbuh Hamdi Syofian mengatakan selain sosialisasi UPZ, Baznas juga akan menjabarkan tentang memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang pentingnya zakat dan tata cara menghitung zakat yang benar.

“Kami berupaya meningkatkan pemahaman masyarakat tentang zakat dan cara menghitungnya. Dengan begitu, masyarakat dapat lebih sadar akan pentingnya zakat dan berpartisipasi dalam membantu masyarakat yang membutuhkan (8 Asnaf) melalui pengumpulan dan distribusi zakat yang tepat sasaran,” seru Hamdi.

Ditambahkannya, Sosialisasi Pembentukan UPZ Berbasis Masjid oleh Baznas merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan efektivitas pengumpulan dan distribusi zakat di Kota Payakumbuh.

Diharapkan dengan adanya program ini masyarakat dapat lebih sadar akan pentingnya Zakat, Infaq dan Shadaqah sehingga mampu berpartisipasi dalam membantu masyarakat yang membutuhkan melalui pengumpulan dan distribusi zakat yang tepat sasaran.

“Apabila UPZ telah terbentuk dan terbangun di tiap satuan Masjid, maka nantinya sangat mudah untuk mengorganisir calon muzakki dan juga calon mustahiq, guna mempermudah proses pengumpulan dan pendistribusian kepada Masyarakat Kota Payakumbuh,” imbuh Hamdi. (MS)

 

Payakumbuh — Upaya penanganan stunting dan ekonomi ekstrem yang digalakkan Penjabat Wali Kota Payakumbuh Rida Ananda terus mendapatkan dukungan dari berbagai pihak, tak terkecuali warga Payakumbuh dari Etnis Tionghoa yang tergabung dalam organisasi Himpunan Bersatu Teguh (HBT).

Ada bantuan sosial yang disalurkan kepada 2 keluarga kurang mampu yang anaknya mengalami stunting dari Kelurahan Payobasuang dan Padang Tangah Payobadar, di Kantor Camat Payakumbuh Timur, Rabu (8/03/23).

Pada akhir tahun lalu, HBT juga telah menyalurkan bantuan untuk warga kurang mampu di kelurahan tempat organisasi HBT berpusat, yakni di Kelurahan Nunang Daya Bangun, Kecamatan Payakumbuh Barat.

Penyerahan bantuan kali ini turut dihadiri oleh Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kota Payakumbuh AH Agustion, Camat Payakumbuh Timur Hepi, Lurah setempat, Ketua HBT Thomas dan pengurus.

Penjabat Wali Kota Rida Ananda mengatakan penanganan stunting akibat gizi buruk dan ekonomi ekstrem membutuhkan langkah strategis dan komprehensif, mengingat permasalahan ini sudah menjadi isu nasional. Rida mendapatkan tugas khusus dari Presiden RI bagaimana masalah ini bisa dientaskan secepatnya.

Menurut Rida, keterbatasan anggaran pemerintah daerah menjadi tantangan tersendiri dan membuat kepala daerah harus bersinergi dengan organisasi masyarakat, badan usaha, pengusaha, dan lainnya untuk dapat mencarikan solusi guna membantu masyarakat yang stunting dan ekonomi esktrem.

“Kami sampaikan apresiasi kepada HBT atas dukungannya, semoga dibalas oleh Tuhan YME. Kami berharap sinergi ini terus dapat terjalin antara pemerintah dengan organisasi masyarakat,” ujarnya.

Sementara itu, Ketua HBT Thomas menyebut sebagai salah satu fungsi organisasi, pihaknya selalu melaksanakan kegiatan sosial.

“Gayuang basambuik, kami HBT siap mendukung program pengentasan stunting dan ekonomi ekstrem yang disampaikan Wali Kota Rida Ananda,” ujarnya.

Camat Payakumbuh Timur Hepi menerangkan keluarga penerima bantuan ini merupakan warga Kecamatan Payakumbuh Timur yang saat ini berada di bawah pengawasan 2 (dua) Puskemas, yaitu Air Tabit dan Tiakar.

“Sebelumnya telah diberikan bantuan kepada 2 anak stunting ini, dan ini merupakan bantuan yang kedua Bapak Wako bersama HBT,” pungkasnya. (MS)

 

Payakumbuh — Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kota Payakumbuh menggelar Pelatihan Penanganan Kekerasan Terhadap Perempuan selama 3 hari, Senin hingga Rabu, 6-8 Maret 2023.

Peserta kegiatan ini adalah Satgas Perlindungan Perempuan dan Anak se Kota Payakumbuh, PKK Pokja 1 kota dan kecamatan, serta organisasi wanita se Kota Payakumbuh. Sementara itu narasumbernya adalah lembaga bantuan hukum, psikolog, dan kepolisian.

Kepala DP3AP2KB AH Agustion didampingi Kabid PP Betri Yetti di sela-sela acara, Rabu (8/03/23) saat diwawancara media menyampaikan harapan agar satgas perlindungan perempuan dan anak bisa menjadi pelapor dan pelopor dalam hal penanganan kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak di kelurahan masing-masing, PKK ikut terlibat dalam penanganan kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak, serta organisasi wanita turut serta berperan aktif dalam perlindungan perempuan dan anak.

“Kita punya persepsi yang sama terkait akar masalah kekerasan terhadap perempuan, berbagai bentuk kekerasan terhadap perempuan, serta mengerti SOP dan patuh kepada pedoman perilaku penanganan korban kekerasan terhadap perempuan,” jelasnya.

Agustion menyebut untuk mewujudkan pelayanan prima pemerintah daerah, diperlukan kerja sama yang baik dengan persamaan persepsi dalam melakukan upaya penanganan kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak. Negara memberikan perlindungan kepada perempuan dan anak, dengan adanya UU No. 23 tahun 2004 tentang Penghapusan Segala bentuk Kekerasan Dalam Rumah Tangga, UU No. 35 tahun 2014 tentang Perlindungan Anak, UU No. 8 tahun 2016 tentang Disabilitas, UU No. 12 tahun 2022 tentang Tindak Pidana Kekerasan Seksual (TPKS).

“Karena perempuan dan anak merupakan kelompok rentan yang perlu kita lindungi. Generasi masa depan berada di tangan-tangan dingin para ibu, tidak pantas mereka mendapatkan kekerasan,” ujarnya.

Mantan Kadis Pendidikan itu menambahkan, Pemerintah Kota Payakumbuh terus mendorong meningkatnya kualitas sumber daya manusia (SDM) sehingga unggul di setiap bidangnya. Melalui kegiatan ini kader-kader yang menjadi mitra DP3AP2KB dibekali pengetahuan dan pengalaman peserta mengenai kasus kekerasan yang sering dialami oleh perempuan, bertambah pengetahuan mengenai undang-undang yang melindungi perempuan agar terbebas dari berbagai bentuk kekerasan, dan menjadi tahu adanya jaminan perlindungan kepada korban dan saksi, karena selama ini banyak orang yang takut menjadi saksi karena takut mendapat ancaman dari pelaku.

“Semoga pengetahuan yang diperoleh dari hasil pelatihan ini dapat diterapkan untuk membantu perempuan dan anak yang mengalami berbagai bentuk kekerasan,” pungkasnya. (MS)

Author Name

Contact Form

Name

Email *

Message *

Powered by Blogger.