Latest Post


Payakumbuh --- Ramadhan penuh berkah, Lurah Tigo Koto Dibaruah Netra bersyukur warganya yang kurang mampu mendapatkan bantuan kebutuhan pokok dari Baznas dan Bulog.


Pada Senin (10/4), Lurah Netra dan jajaran melaksanakan pendistribusian bantuan paket sembako dari  Baznas Kota Payakumbuh sebanyak 15 KK, isi paket tersebut ada beras, susu, sirup, teh, minyak goreng, gula. 


Sementara itu, ada juga pendistribusian bantuan pagan dari Bulog untuk 243 orang warga kurang mampu.


"Alhamdulillah, di tengah inflasi dan kondisi ekonomi saat ini masyarakat dapat dibantu oleh Baznas dan Bulog, kami sampaikan terima kasih," ujar Lurah Netra.


Sementara itu, Penjabat Wali Kota Rida Ananda mengatakan untuk mengatasi persoalan inflasi di Indonesia, salah satu upaya pemerintah adalah dengan memberikan bantuan pangan supaya tidak kekurangan pangan, bantuan Baznas, bahkan ada Pemda yang ikut menganggarkan bantuan berupa BLT.


"Dengan tingginya harga kebutuhan pokok dapat memperparah kondisi ekonomi ekstrem di tengah-tengah masyarakat. Kami berharap inflasi dapat menurun atau dapat dikendalikan," katanya.


Rida juga mengajak masyarakat untuk dapat mengoptimalkan lahan, termasuk sawah yang seharusnya digunakan untuk menanam padi, serta lahan untuk usaha pertanian lainnya seperti cabe dan bawang.


"Kita harus menekan tingginya inflasi, kondisi dimana kebutuhan banyak, tapi barangnya sedikit. Mari optimalkan lahan-lahan yang ada, termasuk pekarangan rumah, gunakan media terbaik, bahkan menanam cabe di polibag sekalipun bisa dioptimalkan," pungkasnya. (MS)




Tanah Datar --- BPJS Kesehatan Cabang Payakumbuh melaksanakan sosialiasi program jaminan kesehatan nasional (JKN) bekerja sama dengan Anggota Komisi IX DPR RI Darul Siska dari Fraksi Partai Golongan Karya di Gedung Pertemuan Kecamatan Tanjung Emas, Kabupaten Tanah Datar, Sabtu (8/4).


Kegiatan yang turut dihadiri oleh Camat Tanjung Emas itu, mengundang sekitar 250 orang warga, mereka diberikan pemahaman dan paparan terkait Program JKN yang disampaikan Kepala BPJS Kesehatan Cabang Payakumbuh Defiyanna Sayodase.


Anggota DPR RI Darul Siska dalam sambutannya menyampaikan pentingnya program JKN untuk melindungi masyarakat dalam bidang kesehatan, anggota DPRI RI khususnya Komisi IX bersama Pemerintah Pusat selalu memperjuangkan agar masyarakat mendapat jaminan kesehatan, semua kalangan di seluruh wilayah mulai dari Sabang sampai Merauke.


"Undang-undang serta peraturan yang diterbitkan tentunya sebagai perbaikan pelayanan kesehatan di seluruh fasilitas kesehatan, mulai dari tingkat pertama sampai tingkat lanjutan," tuturnya.


Sementara itu, Kepala BPJS Cabang Payakumbuh Defiyanna Sayodase yang memberikan paparan dari hulu ke hilir program BPJS terkait cara pendaftaran, perubahan data, hak dan kewajiban peserta BPJS menyampaikan dukungan dari pemerintah pusat maupun pemerintah daerah sangat fokus untuk menjamin kesehatan warganya.


"Manfaat menjadi peserta BPJS Kesehatan adalah biaya berobat gratis di fasilitas kesehatan yang ada. Misalnya operasi jantung saja biayanya ratusan juta, tentu kalau sudah jadi peserta BPJS, gratis," pungkasnya. (FS)

 


Payakumbuh --- Akibat hujan lebat disertai angin kencang melanda Kota Payakumbuh, sehingga menyebabkan terjadinya bencana pohon tumbang dan kerusakan lainnya di beberapa tempat, Sabtu (8/4) sore.


Terpantau di grup W.A Tim Reaksi Cepat (TRC) Kota Payakumbuh ada laporan pohon tumbang  pada 2 titik dan 1 rumah warga mengalami atap di terbangkan oleh angin di Kelurahan Subarang Batuang, Kecamatan Payakumbuh Barat, sekitar pukul 17.15 sore, informasi ini kemudian diteruskan kepada personil piket BPBD Kota Payakumbuh. Kalaksa BPBD Kota Payakumbuh Erizon didampingi Sekretaris Hermanto  langsung memberikan arahan kepada Kabid Kedaruratan dan Logistik Eza untuk menindak lanjuti kejadian tersebut. 


Kepada media, Erizon mengatakan salah satu pohon yang tumbang melintang di Jalan Kamboja, sehingga tidak dapat dilalui warga masyarakat, ada pula kabel telepon yang putus akibat ditimpa pohon, BPBD bersama PLN, Dinas PUPR, KSB, dan masyarakat setempat berjibaku untuk cepat mengeksekusi pohon tumbang tersebut.


“Selain itu melalui Group WA Kelompok Siaga Bencana (KSB) Kota Payakumbuh juga terdapat informasi terjadi pohon tumbang di Kelurahan Parambahan, Kecamatan Latina, kita segera bergerak cepat, Alhamdulillah dapat diatasi dengan baik,” kata Erizon. 


Erizon juga menyampaikan himbauan Pj. Wali Kota Rida Ananda yang mengajak kepada masyarakat agar waspada saat terjadi hujan dan angin kencang, karena saat ini kondisi cuaca cukup ekstrem, diharapkan selalu aktif memantau kondisi di sekitar, apalagi yang rumahnya berada di dekat pohon-pohon besar yang sudah tua.


“Kepada warga yang punya batang pohon tinggi dan besar di lahan milik pribadi atau kaumnya, mohon diperhatikan apakah butuh untuk ditebang, kalau iya segerakan, karena jangan sampai merugikan orang lain bila terjadi angin kencang,” kata Erizon.


Sementara itu, Ketua LPM Subarang Batuang Tavril Samry menyampaikan apresiasi atas kesigapan Tim Reaksi Cepat Kota Payakumbuh dalam merespon laporan masyarakat.


“Alhamdulillah berkat kerja sama yang baik dari Tim Reaksi Cepat Penanggulangan Bencana Kota Payakumbuh yang terdiri dari berbagai unsur terkait seperti BPBD Kota Payakumbuh, Dinas PUPR, Kelompok Siaga Bencana (KSB), Perangkat Kelurahan beserta masyarakat dan unsur lainnya, penanggulangan bencana akibat hujan yang di sertai angin kencang dapat diselesaikan dengan baik dan cepat, semoga menjadi amal ibadah di sisi Allah SWT,” ungkapnya. (FS)



Payakumbuh --- Dr. Hestya, dokter umum yang membuka praktik di Jalan Rasuna Syaid Nomor 136 Kelurahan Tiakar, Kecamatan Payakumbuh Timur, Kota Payakumbuh kembali berbagi di bulan Ramadhan untuk masyarakat yang melintas di depan lokasi tempatnya berusaha pada Jumat (7/4).


Ada sekitar 500 takjil yang dibagikan dan antusias warga pada sore itu sangat tinggi sehingga langsung menyerbu takjil yang dibagikan oleh Dokter Hestya bersama sang suami Muhammad Khair.


“Alhamdulillah, senang rasanya bisa saling berbagi di bulan yang penuh berkah ini,” kata Dokter Hestya saat diwawancara media.


Dokter Hestya bersyukur di bulan Ramadhan kali ini masih bisa berbagi, apalagi covid 19 sudah reda. Sebagian masyarakat sedang mengalami kesulitan ekonomi, meskipun hanya sekedar untuk mendapatkan makanan untuk berbuka puasa, terkadang ada yang pada hari itu belum bisa memenuhi kebutuhan keluarga. 

“Kita berharap pembagian takjil gratis untuk masyarakat berbuka puasa ini mendapat berkah dan semoga bisa membantu walau tidak banyak,” harapnya.

Sementara itu, suami Dokter Hestya Muhammad Khair yang juga seorang ASN pernah menjabat Lurah Subarang Batuang mengatakan selalu mendampingi istrinya pada saat pembagian sedekah takjil. Dua-duanya adalah anak muda, mereka ingin memberi contoh dan membuktikan kepada kaum muda bahwasanya yang muda bisa tampil untuk berlomba-lomba dalam kebaikan. 


“Aksi sosial ini juga untuk melatih generasi muda, mereka bisa berbagi, bisa juga peduli kepada sesama. Bersedekah itu keren," katakannya. (FS)

 

Payakumbuh — Kota Payakumbuh menjadi daerah ke-12 Tim Safari Ramadan (TSR) Provinsi Sumatra Barat (Sumbar) yang dipimpin Wakil Gubernur Audy Joinaldy. Bertempat di masjid Ikhlas, kelurahan Payolansek Kecamatan Payakumbuh Barat, TSR Provinsi Sumbar hadir dengan membawa rombongan yang terdiri dari jajaran kepala OPD di lingkup pemerintah Provinsi yang salah satunya adalah Kepala Dinas Kesehatan dr. Lila Yanwar, MARS.

Dalam menyambut rombongan TSR Provinsi Sumbar tersebut, Pemerintah Kota (Pemko) Payakumbuh yang dipimpin Penjabat Wali Kota Payakumbuh Rida Ananda juga terlihat hadir bersama Wakil Ketua DPRD Kota Payakumbuh Armen Faindal serta didampingi oleh beberapa orang Kepala OPD dan Kepala Bagian Sekretariat Daerah Kota Payakumbuh.

Diawal sambutannya Pj Wali Kota Payakumbuh Rida Ananda mengucapkan terimakasih atas kunjungan TSR dari Provinsi Sumbar.

“Dalam 3 tahun belakang, Kota Payakumbuh mengalami hal yang sama seperti koda dan daerah lainnya yang ada di seluruh Indonesia bahkan dunia. Dimana kita semua selama 3 tahun belakang telah diterjang pandemi Covid-19, dan hal ini sungguh membuat porak poranda kondisi seluruh unsur yang ada di tengah masyarakat,” ungkap Asisten II Wali Kota Bidang Ekonomi dan Pembangunan Elzadaswarman mewakili Pj. Wali Kota Payakumbuh, Jumat (7/04/23).

Menurut Asisten II tersebut, saat ini Kota Payakumbuh terus berjuang untuk bangkit. Semua telah melewati masa badai pandemi itu.

“Alhamdulilah, perjuangan itu telah menuai hasil dimana saat ini perekonomian di Kota Payakumbuh sudah mulai menggeliat kembali. Dimana saat ini perekonomian Kota Payakumbuh tumbuh cukup baik yang berada pada angka 6,64 persen, dan ini merupakan yang tertinggi di Provinsi Sumbar,” ungkap om Zed sapaan akrabnya.

Om Zed turut menyampaikan jika Kota Payakumbuh telah menjadi salah satu tujuan destinasi wisata bagi para wisatawan yang ingin merasakan wisata kuliner.

“Saat ini Kota Payakumbuh dikenal sebagai kota kuliner, terutama di malam hari. Penikmat kuliner ini tidak hanya warga daerah saja akan tetapi juga dari warga yang sedang melewati Kota Payakumbuh untuk istirahat sambil menikmati kuliner malamnya,” bebernya melanjutkan.

Terkait dengan perkembangan teknologi, Om Zed mengungkapkan jika saat ini pemerintah Kota Payakumbuh sudah melakukan action dalam penerapan teknologi bagi kebutuhan warga Kota Payakumbuh. Salah satunya yakni dengan diterbitkannya aplikasi My Kopay untuk smartphone yang berbasis android.

“Mari kita buka playstore di smartphone masing-masing, lalu ketik My Kopay di kolom pencarian, selanjutnya di instal. Keuntungan dari aplikasi My Kopay ini disana kita akan dapat menemukan informasi yang dibutuhkan. Salah satu informasi yang kita butuhkan itu berupa layanan cctv online secara live yang aktif 24 jam pada titik-titik pusat Kota Payakumbuh,” imbuh Om Zed.

Setelah mendengar atas penyampaian dari Asisten II Wali Kota Payakumbuh, Wakil Gubernur Audy Joinaldy mengatakan jika Kota Payakumbuh saat ini telah melihatkan peningkatan yang signifikan ke arah yang lebih baik setelah bangkit dari wabah pandemi.

“Hal ini juga akan terlihat nantinya disaat menjelang dan sesudah lebaran. Dimana Kota Payakumbuh akan menjadi salah satu kota yang sibuk dikarenakan akan banyak menerima kunjungan perantauan yang pulang kampung,” ungkap Audy.

Selama TSR berlangsung pada 1444 Hijriah kali ini, TSR Provinsi Sumbar dibawah pimpinan Audy Joinaldy akan mengunjungi 19 daerah dan Kota Payakumbuh merupakan yang ke-12, serta termasuk juga kunjungan ke Mentawai nantinya,” beber Audi.

Sebentar lagi akan memasuki Idul Fitri, dan melihat situasi yang berlangsung saat ini pasca wabah pandemi Covid-19, menurut Audy, momen lebaran kali ini para pemudik akan melonjak 4 kali lipat dibandingkan tahun sebelumnya.

Dalam kesempatan tersebut, Audy mengungkapkan jika di tahun 2023 Provinsi Sumatra Barat menjadi satu-satunya Provinsi di Indonesia yang secara resmi me-launching Visit Beautiful West Sumatra 2023.

“Tujuan kota launching program ini untuk menggaet serta menarik para turis baik lokal maupun mancanegara untuk berkunjung ke Sumatra Barat. Semoga dengan program ini Provinsi Sumatra Barat khususnya Kota Payakumbuh dapat membawa keberkahan bagi semuanya sehingga warga dapat merasakan kembali perputaran roda ekonomi yang baik dan lancar seperti sebelumnya pandemi menyerang,” ujarnya.

Dalam kesempatan tersebut, Audy mengungkapkan bahwa Kota Payakumbuh merupakan kota dengan jumlah warga terbanyak kedua di Provinsi Sumbar setelah Kota Padang.

“Kota Payakumbuh menjadi kota favorit nya para wisatawan, karna di Kota Payakumbuh telah banyak berdirinya rumah makan, cafe serta tempat menarik bagi para wisatawan menyambangi Kota Payakumbuh ini,” beber Audy.

Lebuh lanjut, Audy turut menyampaikan jika dibalik dari situasi meningkatnya atas kunjungan wisatawan ke Kota Payakumbuh, hal ini juga berbanding terbalik atas hal yang terjadi di Kota Payakumbuh.

“Selain tren positif, Kota Payakumbuh juga memiliki tren negatif nya saat ini. dimana saat ini terdapat suatu hal yang telah menimbulkan rasa keprihatinan kita. Bagaimana tidak, Kota Payakumbuh saat ini juga merupakan kota dengan peringkat ketiga setelah Kota Padang dan Bukittinggi dalam penyalahgunaan dan peredaran narkoba yang sungguh masif sampai saat ini,” beber Audy.

Mengetahui atas tren yang sedang terjadi, Audy pada kesempatan itu turut menghimbau serta mengajak seluruh warga untuk dapat saling bahu membahu dalam memelihara agar selalu bersih dan asri sehingga wisatawan nyaman dan ingin terus datang ke Kota Payakumbuh.

Sebelum memasuki sesi ceramah dari Ustadz Afrizal, TSR Provinsi Sumbar terlebih dahulu menyerahkan bantuan berupa sarung, Al-Quran, serta uang sebesar 25 juta Rupiah dan paket makanan tambahan sebanyak 160 kotak untuk balita dan 10 dus paket untuk ibu hamil. (MS)



Payakumbuh --- Penjabat Wali Kota Payakumbuh Rida Ananda optimis dengan brand The City of Randang, Kota Payakumbuh mampu untuk sejajar dengan kota besar lainnya di Indonesia, selain karena menguatnya brand kota dengan aktivitas usaha IKM rendangnya, juga karena ada 5 hal yang menjadi alasan kuat untuk itu.

Rida saat diwawancara secara eksklusif oleh media ini, Senin (3/4) memaparkan pertama, Rendang merupakan masakan khas Tradisional Minang (Termasuk Payakumbuh); kedua, Rendang Sudah dikenal luas dan diakui kelezatannya oleh dunia sehingga memiliki potensi pasar yang sangat luas; ketiga, Payakumbuh Memiliki Kampung Rendang sejak tahun 2015, saat itu sudah ada 16 IKM (Dapur Randang) yang eksis berproduksi secara tradisional; keempat, Payakumbuh memiliki Sentra IKM Rendang yang selesai dibangun tahun 2018 yang disiapkan sebagai Inkubator Bisnis IKM Rendang dan mampu memproduksi rendang skala besar; dan yang kelima, sampai akhir tahun 2018, saat dideklarasikan branding “Payakumbuh The City Of Randang” sudah ada 37 IKM Rendang sebagai basis produksi.

Lalu, bagaimana proses membangun brand city tersebut? Rida Ananda menjelaskan pada tahun 2015 Pencanangan Kampung Rendang di Kelurahan Sungai Durian; 2017 pembangunan Sentra IKM Rendang di Kelurahan Padang Kaduduak; 2018 melengkapi Sarana Prasarana dan Peralatan Sentra IKM, dan Deklarasi Payakumbuh City Of Randang; 2019 melengkapi Standarisasi dan Sertifikasi Sentra IKM, dan Membentuk UPTD serta Mengembangkan Kerjasama Pemasaran; 2020 Standar ISO 22000, Operasional RPH Moderen Untuk Menunjang Kualitas Bahan Baku Daging; 2021 Launching School Of Randang (SOR) dan MoU dengan UNP untuk Pembangunan PRODI Kuliner Minang di Payakumbuh, Serta ambil Bagian dalam Program Spice Up The World; 2022 Ekspor Perdana Produk Sentra Rendang, dan Pembangunan Kampus Prodi Kuliner Minang UNP.

“Alhamdulillah dalam jangka waktu sekitar 8 tahun, kita bisa mewujudkan langkah-langkah strategis yang akan menunjang branding Kota Payakumbuh kedepan, ini tentu tidak mudah dan butuh komitmen kuat kita bersama,” ujarnya.

Rida menjelaskan, kuatnya semangat pelaku usaha rendang dalam berinovasi, tak hanya mumpuni memasak rendang dengan bahan baku daging, bahkan ada 23 varian rendang yang ada di Kota Payakumbuh. Seperti Rendang Daging, Suir Ayam, Suir Sapi, Rendang Paru Basah, Rendang Paru Kering, Rendang Telur, Rendang ikan tuna, Rendang ikan teri, Rendang ikan tongkol, Rendang Jamur, Rendang ubi, Rendang pare, Rendang jantung pisang, Rendang Jengkol, Rendang bebek, Rendang hati, Rendang lokan, Pasta Rendang, Rendang Daun Kayu, Rendang Nangka, Rendang Pakis, Bumbu Rendang, dan Rendang Tumbuk.

Yang jelas, kata Rida ada 3 faktor penopang penguatan branding The City of Randang kedepan, yakni kampung randang sebagai destinasi gastrowisata, sentra IKM sebagai pusat School of Randang, dan prodi kuliner minang UNP di payakumbuh sebagai pencetak sdm kuliner yang berdaya saing.

Namun, dalam wawancara bersama Rida, dia sempat menyinggung pernyataan yang sejalan dengan apa yang dipaparkannya saat presentasi penilaian Penghargaan Perencanaan Pembangunan Daerah (PPD) 2023 di kementerian beberapa waktu lalu. Yakni keberadaan School of Randang. Menurutnya, program ini, dilatarbelakangi oleh mulai memudarnya tradisi “marandang” dalam rangkaian upacara adat di Payakumbuh, masih rendahnya minat generasi muda terhadap entrepeneurship khususnya industri rendang, serta belum terhubungnya industri rendang dengan sektor pariwisata sehingga potensi gastrowisata belum optimal.

“Setidaknya ada 3 ruang lingkup yang bisa disentuh oleh School of Randang ini, yakni fungsi inkubator bisnis, fungsi literasi budaya, dan fungsi destinasi gastrowisata. Out come yang ingin kita capai adalah pelestarian budaya marandang, meningkatkan wirausaha muda khususnya di industri rendang, serta peningkatan kunjungan wisata ke Kota Payakumbuh,” terangnya.

Terakhir, Rida menjelaskan kalau School of Randang ini memiliki kurikulum yang tak hanya mengajarkan wisatawan untuk memasak rendang saja, tapi juga mengenal Payakumbuh, mengenalkan rendang, pengenalan bahan dan pengolahan rendang (tradisional/skala industri), serta pemasaran (online/offline), membaca pasar, inovasi, branding, serta packaging.

“Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia telah menetapkan School Of Randang dengan pusatnya di

Desa Wisata Padang Kaduduak, Kota Payakumbuh, Sumatera Barat. Tapi untuk belajar merandang secara tradisional, wisatawan bisa langsung mengunjungi kampung rendang di Kecamatan Lamposi Tigo Nagori, dan disana banyak menjual oleh-oleh khas Kota Payakumbuh,” pungkasnya. (MS)

#ADVETORIALRANDANGKOTAPAYAKUMBUH

Author Name

Contact Form

Name

Email *

Message *

Powered by Blogger.