Junaidi Tentang Caleg PDI Perjuangan Di Kota Payakumbuh, "Harus Teladani Yanuar Gazali"
Payakumbuh --- PDI Perjuangan adalah partai pemenang di tingkat nasional pada pemilu 2019 lalu dengan Presiden dan Ketua DPR RI berasal dari partai berlambang banteng tersebut, tapi tidak di Provinsi Sumatera Barat. Sejak partai ini terbentuk hanya empat orang dari Sumatera Barat duduk di parlemen nasional.
Pemerhati Politik di Kota Payakumbuh Junaidi mengatakan meski PDI Perjuangan tidak pernah lagi mendudukkan legislatif di tingkat Provinsi dan Nasional, tapi partai ini mengumpulkan 103.069 suara di pemilu 2014 dan 132.588 suara di pemilu 2019, artinya jumlah pemilih PDI Perjuangan meningkat di Sumbar meski tidak signifikan.
"Jangan jadikan ini pelemah semangat untuk memenangkan PDI Perjuangan, harusnya ini menjadi acuan untuk lebih percaya diri lagi untuk memenangkan partai banteng di ranah minang," ujar Junaidi kepada media, di Payakumbuh, Jumat (28/4) malam.
Junaidi melihat pada Pemilu 2024 mendatang akan ada lebih dari 300 putra-putri terbaik yang memperebutkan 25 kursi di DPRD Kota Payakumbuh, secara logika PDI Perjuangan dan partai lainnya sama-sama memiliki peluang memenangkan kursi di 3 dapil.
"Saat ini di Kota Payakumbuh ada 1 dewan yang duduk dari PDI Perjuangan, yakni ketua partainya Yanuar Gazali alias An Udo, apakah masih bisa kita sebut PDI Perjuangan tak punya tempat di Kota Payakumbuh?," tanyanya.
Junaidi menyebut Yanuar Gazali adalah kader PDI Perjuangan yang telah melekat ketokohannya di mata masyarakat. Bahkan, apapun partai yang mengusungnya untuk maju, dia akan tetap berpeluang duduk di DPRD, sekarang saja sudah 2 periode malahan.
"Artinya peluang PDI Perjuangan tidak tipis, tinggal meluruskan persepsi di akar rumput terhadap PDI Perjuangan, terus gerus prejudice yang terjadi menghasilkan diskriminasi terhadap partai di mata sebagian masyarakat," ungkapnya.
Junaidi berharap calon legislatif yang maju bersama PDI Perjuangan di Kota Payakumbuh dapat meneladani ketokohan Yanuar Gazali, belajar dari caranya ke akar rumput, bagaimana menjaga konstituennya. Menurutnya simpatik masyarakat terhadap An Udo adalah modal bagi kader PDI P yang lain.
"Kita bukannya mensupremasikan An Udo sebagai tokoh besar PDI Perjuangan di Kota Randang, tapi kemampuannya berbaur dengan 'urang ketek' patut dicontoh oleh Kader PDI Perjuangan, bahkan caleg partai lain," ujarnya. (FS)