Latest Post

 

Payakumbuh --- Untuk meningkatkan capaian dalam Pendapatan Asli Daerah (PAD), Pemerintah Kota (Pemko) Payakumbuh melaksanakan rapat evaluasi bersama seluruh kepala OPD teknis di Aula Pertemuan Randang lantai II Balai Kota Payakumbuh, Selasa (2/05/23).

Rapat yang dipimpin langsung Penjabat Wali Kota Payakumbuh Rida Ananda itu turut didampingi Plt. Sekretaris Daerah Dafrul Pasi bersama Asisten III Bidang Administrasi Umum Ifon Satria Chan.

Diawal penyampaiannya, Wako Rida Ananda mengungkapkan jika kendala yang dialami selama ini dalam proses retribusi dan pemungutan PAD yakni belum diterapkannya transaksi penerimaan secara elektronifikasi.

“SDM dalam pengelolaan (PAD) nya juga belum memadai, serta saat ini juga belum tersedianya satu payung dalam mengumpulkan data realisasi PAD ini, sehingga cara kerjanya masih menggunakan cara lama yang sering membuat tidak tercapainya realisasi target PAD kita dari tahun ke tahun,” ungkap Rida.

Agar dapat tercapainya realisasi PAD yang diharapkan, Rida pada kesempatan itu menyampaikan strategi agar PAD dapat meningkat.

“Untuk meningkatkan realisasi PAD kita, tentu kita harus punya strategi yang jitu, yang diantaranya kita harus memaksimalkan penggunaan dan pemanfaatan teknologi informasi, perbaikan regulasi dan peningkatan kerjasama, intensifikasi dan ekstensifikasi sumber PAD, serta tidak lepas kita juga harus dapat meningkatkan kapasitas SDM yang ada supaya kinerja juga lebih maksimal,” beber Rida.

Dikatakan Rida bahwa Pemko Payakumbuh sebelumnya telah menggunakan dan memanfaatkan dalam retribusi pajak daerah menggunakan sistem dan teknologi yang berbasis elektronik, dimana Pemko Payakumbuh telah mengupayakan untuk mengubah transaksi penerimaan daerah dari tunai menjadi non tunai melalui beberapa instrumen kanal pembayaran elektronik.

Diakhir penyampaiannya, Wako Rida kembali menegaskan jika untuk mencapai target PAD tahun 2023 sebesar 112 miliar Rupiah, Pemerintah Kota Payakumbuh harus melakukan sejumlah langkah diantaranya, perbaikan data base wajib pajak, kerjasama dengan sejumlah lembaga yang menaungi para wajib pajak, serta pembenahan manajemen pengelolaan pajak daerah.

Sementara itu, Kepala Badan Keuangan Daerah Kota Payakumbuh Syafwal menjelaskan, dari sekira 12 Organisasi Perangkat Daerah (OPD) pengumpul pajak, tedapat 2 OPD yang telah mencapai target di atas 30 persen yakni, Dinas Pertanian dan Dinas PUPR.

Menurutnya, ke depan di tahun 2024 berdasarkan ketentuan yang berlaku, penetapan target harus sesuai potensi.

“Dalam menentukan target 2024, kami mengingatkan karena undang-undangnya akan berlaku di tahun 2024, maka setiap OPD akan memaparkan atau menyajikan sesuai potensi riil daripada masing-masing jenis retribusi atau penerimaan lainnya,” jelasnya.

Tahun 2023 Pemerintah Kota Payakumbuh menargetkan PAD sekitar 112 miliar Rupiah, dari jumlah itu, di triwulan pertama telah terealisasi sekira 30,79 persen. (MS)

 

Payakumbuh — Upacara Hari Pendidikan Nasional (HARDIKNAS) dalam rangka memperingati kelahiran Ki Hadjar Dewantara, tokoh pelopor pendidikan di Indonesia dan pendiri lembaga pendidikan Taman Siswa digelar di halaman Balai Kota Payakumbuh, Selasa (2/05/23).

Penjabat Wali Kota Payakumbuh Rida Ananda bertindak sebagai Pembina Upacara dan Kepala Dinas Pendidikan Dasril selaku Pemimpin Upacara, Naskah UUD 1945 dibaca oleh Guru SMAN 1 Payakumbuh Marisa Imral, pengibaran bendera oleh Paskibra Kota Payakumbuh tahun 2022, Korsik dari Pemko Band dan paduan suara dari Korpri Kota Payakumbuh, sementara itu peserta upacara diantaranya kepala OPD, kepala sekolah, guru dan perwakilan siswa se Kota Payakumbuh.

Wako Rida Ananda membacakan pidato Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) yang mengatakan selama tiga tahun terakhir, perubahan besar terjadi di mana-mana, dari ujung barat sampai ujung timur Indonesia.

Sebanyak 24 episode Merdeka Belajar yang sudah diluncurkan membawa Indonesia semakin dekat dengan cita-cita luhur Ki Hadjar Dewantara, yaitu pendidikan yang menuntun bakat, minat, dan potensi peserta didik agar mampu mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya sebagai seorang manusia dan sebagai anggota masyarakat.

“Anak-anak kita sekarang bisa belajar dengan lebih tenang karena aktivitas pembelajaran mereka dinilai secara lebih holistik oleh gurunya sendiri. Para kepala sekolah dan kepala daerah yang dulu kesulitan memonitor kualitas pendidikannya sekarang dapat menggunakan data Asesmen Nasional di Platform Rapor Pendidikan untuk melakukan perbaikan kualitas layanan pendidikan,” kata Rida.

Para guru sekarang berlomba-lomba untuk berbagi dan berkarya dengan hadirnya Platform Merdeka Mengajar. Selain itu, guru-guru yang dulu diikat berbagai peraturan yang kaku sekarang lebih bebas berinovasi di kelas dengan hadirnya Kurikulum Merdeka.

Sejalan dengan Kurikulum Merdeka yang menekankan pembelajaran mendalam untuk mengembangkan karakter dan kompetensi, seleksi masuk perguruan tinggi negeri pun sekarang fokus pada mengukur kemampuan literasi dan bernalar.

“Pada jenjang perguruan tinggi, adik-adik mahasiswa yang dulu hanya belajar teori di dalam kelas sekarang bisa melanglang buana mencari pengetahuan dan pengalaman di luar kampus dengan hadirya program-program Kampus Merdeka,” ungkapnya.

Dari segi pendanaan, lanjut Rida, pencairan langsung dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dan Bantuan Operasional Pendidikan (BOP) ke sekolah dan pemanfaatannya yang lebih fleksibel telah memberikan keleluasaan bagi sekolah untuk meningkatkan kualitas pembelajaran. Dengan perluasan program beasiswa, kesempatan untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang perguruan tinggi sekarang jauh lebih terbuka. Dukungan dana padanan untuk mendanai riset juga telah melahirkan begitu banyak inovasi yang bermula dari kolaborasi.

“Selain itu, mekanisme Dana Indonesiana yang fleksibel dapat mewadahi gagasan-gagasan kreatif para seniman dan pelaku budaya sehingga mampu menghasilkan karya-karya hebat yang mendukung pemajuan kebudayaan,” tuturnya.

Rida mengingatkan semua pihak bersama-sama telah membuat sejarah baru dengan gerakan Merdeka Belajar. Transformasi yang masif ini sudah sepatutnya dirayakan dengan penuh syukur dan semarak, karena semuanya adalah hasil dari kerja keras dan kerja sama.

“Hari Pendidikan Nasional tahun ini adalah waktu yang tepat bagi kita semua untuk merefleksikan kembali setiap tantangan yang sudah dihadapi, juga setiap jengkal langkah berani yang sudah diambil. Dengan merefleksikan hal-hal yang telah kita lakukan sepanjang tiga tahun terakhir, kita dapat merancang arah perjalanan kita ke depan guna memastikan keberlangsungan dan keberlanjutan gerakan Merdeka Belajar,” ungkapnya.

Terakhir, Rida mengingatkan, agar layar yang sudah dibentangkan jangan sampai terlipat lagi. Semua lini, para pendidik dan tenaga kependidikan, seniman dan pelaku budaya, juga peserta didik di seluruh penjuru Nusantara, adalah kapten dari kapal besar yang bernama Indonesia ini. Perjalanan harus dilanjutkan, perjuangan mesti diteruskan, agar semua anak bangsa merasakan kemerdekaan yang sebenar-benarnya dalam belajar dan bercita-cita.

“Oleh karena itu, mari kita semarakkan hari ini dengan semangat untuk meneruskan perwujudan Merdeka Belajar, mendidik generasi Pelajar Pancasila yang cerdas berkarakter, dan membawa Indonesia melompat ke masa depan dengan pendidikan yang memerdekakan. Selamat hari pendidikan nasional,” pungkasnya. (MS)


Batusangkar --- Afriansyah Noor, Sekretaris Jendral Partai Bulan Bintang (PBB) yang juga Wakil Menteri Ketenagakerjaan dinobatkan sebagai pemangku gelar adat Datuak Rajo Basa, Jorong Gundam Nagari Pagaruyung, Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat.

Afriansyah Noor dipasangkan saluak dan keris oleh Ketua Kerapatan Adat Nagari (KAN) Pagaruyung Armen Dt. Damuanso, di Kantor Wali Nagari Pagaruyung, Kamis (27/4).

Afriansyah Noor Dt. Rajo Basa merupakan putra asli Tanah Datar. Ibunya berasal dari Pagaruyung, dan ayahnya putra Lubuk Basung Agam, kemudian merantau ke Provinsi Jambi. Afriansyah Noor lahir di Jambi kemudian merantau ke Jakarta.

Afriansyah Noor adalah putra asli dari Kabupaten Tanahdatar. Tepatnya dari Nagari Pagaruyung, Kecamatan Tanjung Emas. Pria kelahiran 20 April 1972 itu diangkat menjadi wakil menteri ketenagakerjaan mulai 15 Juni 2022.

Pengukuhan gelar adat ini sebagai amanah dan kepercayaan dari dunsanak dan kemenakan serta masyarakat Nagari Pagaruyung yang telah mempercayakan menyandang gelar Datuak Rajo Basa kepada saya. Ditinggikan sarantiang, didahulukan salangkah di Nagari Pagaruyung.

Pemasangan saluak dan keris itu menandakan Afriansyah Noor resmi menyandang gelar adat Datuak Rajo Basa dari kaumnya.

Pada Sabtu (29/4), dilaksanakan pengukuhannya dan dihadiri oleh Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, Pakar hukum tata negara Yusril Ihza Mahendra, Wakil Gubernur Sumbar Audi Joinaldy, dan sejumlah kepala daerah dari berbagai kabupaten dan kota di Sumbar.

Dilansir dari padek.jawapos.com, Bupati Tanahdatar Eka Putra mengucapkan selamat atas pengukuhan gelar adat Datuak Rajo Basa kepada Afriansyah Noor tersebut dan berharap dapat menjadi kebanggaan bagi kaum dan bermanfaat bagi anak kemenakan.

“Dengan kiprah Wamenaker di tingkat nasional dan di berbagai bidang lainnya, telah banyak memberikan sumbangsih bagi masyarakat Tanahdatar secara khusus dan Sumatera Barat secara umum. Tentunya dengan pengukuhan gelar adat ini akan semakin meningkatkan perhatian terhadap daerah dan kampung halaman serta dapat mengayomi, membimbing anak kemenakan di segenap aspek kehidupan,” ujar Eka Putra.

Eka Putra juga berpesan kepada anak kemenakan dan masyarakat Nagari Pagaruyung serta Tanahdatar untuk menjaga nama baik Alam Minangkabau dan Tanah Datar sebagai pusat kebudayaan (pusek jalo pumpunan ikan) dan diperhitungkan di kancah nasional.

“Dengan telah dikukuhkannya gelar Datuak Rajo Basa ini yang bertepatan dengan pengukuhan KAN Pagaruyung masa bakti 2022-2028. Saya berharap KAN bersama Bundo Kanduang berperan aktif dalam penyelenggaraan pemerintahan nagari khususnya bidang pelestarian adat yang tumbuh dan berkembang di nagari serta mendukung program-program pemerintah daerah,” ujarnya.

Hal senada disampaikan Wali Nagari Pagaruyung Irmaidinal Datuak Magek, yang menyampaikan ucapan selamat kepada Afriansyah Noor yang telah dikukuhkan dengan gelar adat Datuak Rajo Basa serta pengukuhan kepengurusan KAN Pagaruyung yang baru.

Datuak adalah gelar adat tertinggi di Minangkabau. Gelar itu diberikan melalui kesepakatan kaum/suku di wilayah Minangkabau. Lalu, disetujui sampai ke tingkat rapat adat oleh para tokoh pemuka adat setempat (Kerapatan Adat Nagari).

Bagi Afriansyah Noor Dt. Rajo Basa saat diwawancara media mengatakan setiap amanah akan dipertanggungjawabkan setiap insan. Termasuk gelar penghulu yang disandangnya saat ini.

"Semoga kami bisa mengemban amanah ini dengan baik dan kita semua diberikan keberkahan oleh Allah SWT. Niniak Mamak adalah suri teladan bagi masyarakat, terutama generasi muda di Ranah Minang," ungkapnya. (FS)


Payakumbuh --- Wakil rakyat di Kota Payakumbuh menyampaikan antusias dengan geliat ekonomi yang saat ini terjadi di Kota Payakumbuh. Pandemi covid-19 mereda, aktivitas kembali normal, bahkan pasa pabukoan yang sudah 3 tahun vakum kembali digelar dan difasilitasi oleh Pemerintah Kota Payakumbuh di pusat kota.


Hal ini diungkapkan oleh Wakil Ketua DPRD Armen Faindal kepada media, beberapa waktu lalu. Politikus Demokrat itu menyebut ekonomi menggeliat, kebebasan masyarakat beraktivitas, Penjabat Wali Kota Rida Ananda dan jajaran terlihat serius mengentaskan kemiskinan.


“Saya secara pribadi melihat Pj. Wako bersungguh-sungguh untuk itu, beliau sering turun ke lapangan dan kadang-kadang dalam bagasi mobil dinasnya ada paket sembako yang dibutuhkan masyarakat, selalu dibagikan dan ini bagus,” ujarnya.


Armen juga melihat ada niat dan kesungguhan dari kepala daerah untuk urusan masyarakatnya. Armen mengenang, pernah suatu waktu dirinya menelpon Rida Ananda, pada saat itu hari sudah larut, sekitar jam 12 malam, dan Rida baru pulang dari luar mengurus warga.


“Salut kita, beliau masih melakukan gerakan mengentaskan kemiskinan ekstrem dan stunting, luar biasa. Pimpinan memang perlu kesungguhan untuk berbebuat, karena, ide dan teori itu tidak akan berarti bila tidak ada implementasi atau pelaksanaannya. Kami mendukung cara Pj. Wali kota melaksanakan tugasnya di pemerintahan. Aksinya ini akan lebih maksimal bila OPD dapat mendukung gebrakannya, sehingga gerakan itu menjadi masif, artinya para pejabat pembantu-pembantu wako satu ayun langkah bersama, insyaaalah,” kata Armen. (FS)

 


Payakumbuh --- Pernyataan mengejutkan keluar dari Erwin Yunaz, Wakil Wali Kota Payakumbuh Periode 2017-2022. Penggagas city branding Kota Randang ini membuat branding terhadap Partai Nasional Demokrat (NasDem).


"Hanya ada dua partai di Kota Payakumbuh yakni, NasDem dan bukan NasDem," kata Erwin Yunaz dalam Podcast bersama Celoteh Wan Ipin di Padang, Jumat (28/4) malam. 


Ketika ditanya apakah betul Erwin Yunaz sudah memimpin Partai NasDem di Kota Randang, Erwin hanya menjawab singkat saja.


"Insyaallah," jawabnya sembari tersenyum.


Media ini kemudian mewawancara Erwin Yunaz Ketika ditanyakan terkait kepemimpinan NasDem di Kota Payakumbuh, Erwin Yunaz menyebut dirinya diamanahkan oleh DPP NasDem untuk membawa gerbong restorasi pada partai yang diketuai oleh Surya Paloh itu.


"Jadi kita bukan merebut partai, kita diberi amanah oleh DPP," ungkapnya.


Lantas mengapa saat ini Erwin Belum deklarasi?


"Tunggu tanggal mainnya," pungkasnya. (FS)


Limapuluh Kota --- Anggota DPRD Provinsi Sumatera Barat Nurlhalis Dt. Bijo Dirajo mengungkapkan rasa optimismenya terkait potensi lahan pertanian di Kabupaten Limapuluh Kota. Bahkan, politisi Gerindra itu menyebut sudah semua nagari dikunjunginya dan masing-masing memiliki potensi yang dapat dikembangkan kedepannya.


"Semua nagari sudah Saya kunjungi, pada umumnya permasalahan petani kita ada di SDM, artinya perbandingan lahan lebih banyak dari petani yang bisa menggarapnya," kata Nurkhalis saat diwawancara media, Sabtu (29/4).


Nurkhalis menjelaskan, umumnya metode ataupun inovasi pengembangan lahan dibawa oleh akademisi/mahasiswa yang pulang kampung, mereka mendapatkan ilmu dan pengalaman di luar daerah, menurut Nurkhalis ini menjadi PR bagi pemerintah daerah untuk memberikan stimulan kepada petani untuk mengelola lahan tidur.


"Melalui kebijakan di Provinsi, kami juga telah beberapa kali membawa petani untuk diberikan pelatihan dan workshop," katanya.


Nurkhalis menyebut problem petani selain SDM, adalah ketergantungan pada pupuk bersubsidi, padahal pasokan pupuk ini tidak bisa memenuhi kebutuhan petani, hanya 30 persen saja.


"Kita bisa mendorong kelompok tani memiliki unit pengolahan pupuk organik, bahkan pupuk yang dihasilkan bisa bernilai jual. Tinggal bagaimana pemda memfasilitasi mereka dari hulu ke hilir, termasuk uji labornya," terangnya.


Nurkhalis mencontohkan di Nagari Galugua, ada lahan yang tak hanya bisa dimanfaatkan untuk gambir dan jagung saja, tapi bisa juga menanam cabe dan diselingi dengan budidaya hortikultura yang lain," jelasnya.


Terkait di daerah pinggiran yang berada di kawasan hutan, menurut Nukhalis bisa dioptimalkan budidaya madu galo-galo atau lebah madu kecil tanpa sengat. Tinggal bagaimana petani diberi pembinaan saja untuk bisa mengembangkan potensi-potensi itu.


"Saya sudah mencoba membantu beberapa petani yang ingin budidaya lebah galo-galo, hasilnya cukup bagus, ini bisa lebih banyak lagi kita dorong," ungkapnya. (FS)

Author Name

Contact Form

Name

Email *

Message *

Powered by Blogger.