Latest Post

 

Payakumbuh  – Pemerintah Kota (Pemko) Payakumbuh hadir secara virtual dari ruang pertemuan Randang kantor walikota, Kamis, 11 Mei 2023 untuk mengikuti Rapat FGD Ekspose Pra PEKPP Provinsi Sumatra Barat (Sumbar) terutama di lingkup kota Payakumbuh.

Pemantauan dan Evaluasi Kinerja Penyelenggaraan Pelayanan Publik (PEKPPP) adalah upaya pengukuran sistematis pada suatu unit kerja dalam jangka waktu tertentu atas kinerja pelayanan publik guna memperoleh Nilai Indeks Pelayanan Publik.

Rapat FGD yang diikuti oleh seluruh kota dan kabupaten se-Provinsi Sumbar itu dipimpin Tiara Farchana Ramadhanty, perwakilan dari Kemenpan-RB dan dihadiri Muzirwan bersama I Gusti Firmansyah dari Biro Organisasi Sekretariat Daerah Provinsi Sumbar, serta dari Pemko Payakumbuh diikuti kepala bagian organisasi David Bachri, kepala dinas sosial Irwan Suwandi, direktur utama RSUD Adnaan WD dr. Junaidi, Camat Payakumbuh Timur dan turut didampingi tim pendukung lainnya.

“Pada Tahun 2022 Kementerian PANRB telah melakukan evaluasi unit penyelenggara pelayanan publik, dengan unit lokusnya adalah DPMPTSP dan Samsat untuk Pemerintah Provinsi serta DPMPTSP dan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil untuk Pemerintah Kabupaten dan Kota. Kegiatan evaluasi ini, menjadi alat untuk menggerakkan roda pemerintahan menuju pelayanan publik berkelas dunia,” ujar Tiara.

Oleh karena itu, Tiara berharap kegiatan ini dapat memacu semangat para Kepala Daerah, pimpinan perangkat daerah dan para pihak terkait lainnya, untuk dapat berkompetisi dalam arti positif, agar secara bersama meningkatkan kualitas pelayanan publik.

“Seperti saat ini, kota Payakumbuh untuk DPMPTSP nya sudah menjadi role model dan menjadi percontohan terbaik yang ada di Sumbar. Dan semoga daerah lainnya juga bisa mengiringi atas apa yang telah dilakukan oleh Pemko Payakumbuh,” ungkap Tiara.

Untuk diketahui bersama, pada di 2023 ini Kementerian PANRB akan melaksanakan Pemantauan dan Evaluasi Kinerja Pelayanan Publik (PEKPPP) dengan unit lokusnya adalah Samsat, RSUD dan Dinas Sosial untuk Pemerintah Provinsi serta RSUD, Kecamatan dan Dinas Sosial untuk Pemerintah Kabupaten/Kota.

Provinsi Sumbar menyelenggarakan PEKPPP bertujuan untuk mengetahui hasil dari nilai indeks pelayanan publik di masing-masing Kabupaten dan Kota serta mempersiapkan unit-unit penyelenggara pelayanan publik di Kabupaten dan Kota.

Muzirwan Selaku Tim Evaluator PEKPPP Provinsi Sumbar menyampaikan bahwa dalam Penilaian PEKPPP meliputi enam aspek.

“Penilaian PEKPPP sendiri meliputi enam aspek diantaranya ada Kebijakan Pelayanan Publik, Profesionalisme SDM, Sarana dan Prasarana, Sistem Informasi Pelayanan Publik, Konsultasi dan Pengaduan, serta Inovasi Pelayanan Publik”, ucapnya.

Lebih lanjut, Muzirwan ungkapkan dengan kegiatan evaluasi semacam ini, dapat diperoleh gambaran mengenai hal apa yang perlu untuk diperbaiki dan ditingkatkan lebih lanjut. Saya berharap, bagi mereka yang sudah memperoleh nilai yang baik, sebaiknya tidak terlena dan berpuas diri, karena sifat pelayanan publik yang selalu dinamis mengikuti tuntutan tren kebutuhan masyarakat,” katanya.

Kepada para peserta, Muzirwan juga mengingatkan, bahwa sosialisasi PEKPPP ini memiliki peran yang sangat penting dalam menyiapkan dokumen yang diperlukan dalam kegiatan PEKPPP.

“Untuk itu, para peserta sosialisasi harus mengikuti kegiatan ini dengan sebaik-baiknya. Terima kasih saya ucapkan kepada Bapak/Ibu dari Kementerian PANRB yang sudah bersedia hadir ke Sumbar. Kepada seluruh peserta, saya ucapkan selamat mengikuti sosialisasi, galilah berbagai pengetahuan yang diperlukan agar saat kembali ke daerah masing-masing, bisa diaplikasikan dalam kerja sehari-hari,” pungkasnya.

Sementara itu, kepala bagian organisasi Setdako Payakumbuh David Bachri sampaikan kepada media setelah rapat digelar menjelaskan, tujuan dilaksanakannya PEKPPP adalah ini adalah untuk memperoleh bahan penyusunan rekomendasi dalam perbaikan pelayanan. Mendapatkan nilai indeks pelayanan publik, dengan melakukan pemeringkatan kinerja penyelenggaraan pelayanan publik, memberikan penghargaan kepada Pembina, Penyelenggara dan/atau Unit Lokus yang berprestasi.

Untuk terlaksananya kegiatan PEKPPP ini, Kementerian PANRB bekerjasama dengan Pemerintah Sumbar untuk melakukan Sosialisasi PEKPPP, dalam rangka menyampaikan gambaran pelaksanaan kegiatan pemantauan dan evaluasi yang akan dilaksanakan pada tahun ini serta untuk memperoleh gambaran kondisi Unit Penyelenggara Pelayanan Publik, yang telah di evaluasi sebagai upaya meningkatkan motivasi kerja pelaksana pelayanan publik.

Diakhir penyampaiannya, David berharap agar seluruh stakeholder nantinya dapat saling bahu membahu dalam meningkatkan Inovasi Pelayanan Publik.

“mari untuk kita saling bahu membahu dalam meningkatkan Inovasi Pelayanan Publik yang ada di kota Payakumbuh. Jika terdapatnya masalah bukan menjadi hambatan untuk kita tapi jadikan sebagai tantangan dalam memaksimalkan kinerja kita dengan lebih baik,” tutupnya

Overview hasil Pra PEKKPPP 2023 Provinsi Sumbar untuk Kota Payakumbuh mencapai Nilai Indeks Pelayanan Publik sebanyak 2.73, untuk Dinas Sosial Kota Payakumbuh 1.80, untuk Kecamatan Payakumbuh Timur 2.90 dan untuk RSUD Adnaan WD 3.50. (MS)

 

Payakumbuh – Penjabat Wali Kota Payakumbuh Rida Ananda diwakili Asisten II Elzadaswarman bersama Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Payakumbuh tampil dalam dialog interaktif dengan RRI, Rabu (10/5).

Siaran langsung di lobby balaikota Payakumbuh, itu dipandu oleh Annisa Permana Sari itu mengambil tema pasar digital, salahsatu transformasi baru yang ingin dicapai Kota Payakumbuh untuk menuju smart city.

Asisten II Elzadaswarman mengatakan untuk mewujudkan smart city, Kota Payakumbuh mempersiapkan platform yang dibutuhkan agar keberadaan smart city ini dapat berperan dalam tata kelola kota, cara hidup, dan pelayanan masyarakat.

“Key performancenya ada di perangkat daerah, nanti masyarakat kita akan mengikuti alurnya secara bertahap. Karena kita membangun kompleksitas IT di Kota Payakumbuh, selain perangkat yang memadai, kecepatan jaringan internet juga menjadi kunci,” ujarnya.

Pria yang akrab dengan sapaan Om Zet itu mengatakan promosi pedagang di pasar di zaman ini tak cukup dengan cara konvensional saja, menunggu orang datang ke toko berbelanja sudah tak optimal lagi karena sekarang orang suka yang serba instan, belanja secara online.

Untuk meningkatkan promosi produk pedagang pasar, katanya, saat ini Kota Payakumbuh dalam tahapan persiapan menuju pasar digital, dimana pedagang berjualan di tokonya dan mampu mengelola pesanan secara online.

“Sosialisasi sudah dilaksanakan kepada pedagang pasar, kita saat ini mempersiapkan apa saja yang diperlukan agar sumber daya manusia yang berkecimpung di pasar digital ini untuk bisa memanfaatkan IT,” ulasnya.

Sementara itu, Kepala Diskominfo Kota Payakumbuh Junaidi mengatakan untuk mewujudkan pasar digital ini tak hanya melibatkan instansi pemerintah saja, namun juga ada kerja sama dengan berbagai pihak yang terkait dalam platform itu supaya e-commerse terwujud.

“Kita akan berikan pelatihan bagi pedagang yang masih belum melek dengan IT, lalu kita hadirkan juga narasumber yang mengerti bagaimana mengelola penjualan secara online. Karena berbeda dengan belanja secara langsung, kalau belanja ke toko orang bisa pilih-pilih barang secara fisik, kalau secara online kualitas barang yang dijual menentukan tingkat kepercayaan konsumen,” pungkasnya. (MS)

 


Payakumbuh --- Pemadam Kebakaran bersama Tim Reaksi Cepat (TRC) Kota Payakumbuh langsung tancap gas bergerak cepat untuk mengevakuasi pengunjung Pasar Malam yang terjebak di atas Wahana Biang Lala yang miring karena patah, di Kelurahan Talang, Kecamatan Payakumbuh Barat, Selasa (9/5) sekitar pukul 21.35 WIB.


Menurut keterangan Kabid Damkar Budi Kurniawan kepada media via whatsapp mengatakan pihaknya menanggapi permintaan bantuan pengunjung pasar malam bahwa ada terjadi kerusakan pada salah satu wahana dan mengakibatkan 14 orang pengunjung terjebak, diantaranya beberapa orang anak-anak.


"Alhamdulillah, berkat cepatnya laporan kita terima dan akses yang cukup mudah ke lokasi, kita bisa melakukan evakuasi dan semuanya selamat. Evakuasi awal kami hanya menggunakan tangga dan menyelamatkan 4 orang, sementara itu 10 orang lagi posisinya tinggi dan beresiko, sehingga kami menunggu mobil skylift dari LH dan PU untuk melakukan evakuasi," kata Budi.


Di tempat terpisah, Penjabat Wali Kota Payakumbuh Rida Ananda menyampaikan terima kasih semua pihak yang telah membantu mengevakuasi masyarakat.


"Alhamdulillah selamat semua, semoga yang kita kerjakan jadi amal ibadah, kepada pengunjung dan penyedia agar selalu waspada dan hati-hati, selalu utamakan keselamatan," ujarnya.


Dari Camat Payakumbuh Barat Ul Fakhri kepada media menyebut bersama Lurah dan Babinsa akan memanggil pihak pengelola pasar malam untuk melakukan evaluasi dan menyarankan langkah-langkah pengamanan agar kejadian serupa tidak terjadi.


"Besok siang rencana akan dipanggil ke kantor camat secara keseluruhan, baik pihak pengelola, masyarakat yang menjadi penanggung jawab lokasi, lurah, Babinsa dan bhabinkamtibmas, LPM, tokoh pemuda, seluruh pihak yang terlibat dalam penyelenggaraan pasar malam tersebut," kata Ul Fakhri.


Evakuasi malam itu dipimpin Langsung Plh. Kasatpol PP dan Damkar Dewi Novita didampingi Kabid Damkar Budy Kurniawan, dan Kabid PPD Ricky Zaindra. Juga ikut membantu Dinas Lingkungan Hidup, PU, BPBD, Camat Ul Fakhri, Lurah, dan juga personil TNI Polri. (Rel/MS)

 

Payakumbuh – 19 kabupaten/kota se-Sumatera Barat (Sumbar) mengikuti rapat evaluasi pengendalian pelaksanaan pembanguan kabupaten/kota Triwulan I di Aula Ngalau Indah, Balai Kota Payakumbuh (09/05/2023).

Gubernur Sumbar yang diwakili Kepala Biro Administrasi Pembangunan Pemrov. Sumbar Kuartini Defi Putri mengatakan kegiatan ini merupakan upaya meningkatkan sinergitas pelaksanaan pembangunan antara kabupaten/kota dengan provinsi di Sumbar.

“Sebagaimana kita ketahui bersama bahwa dalam rangka mewujudkan pelaksanaan pembangunan daerah yang tepat waktu, tepat mutu, tepat sasaran maka perlu didukung oleh tertib administrasi pembangunan yang baik,” katanya.

“Selain itu, perlu dilakukan rapat evaluasi pengendalian pembangunan seperti kegiatan ini sehingga diharapkan dapat memaksimalkan capaian realisasi fisik dan keuangan daerah kabupaten/kota, yang telah dilakasnakan selama triwulan I,” tambahnya.

​Dia menyebut, berdasarkan informasi penyampaian laporan realisasi fisik dan keuangan daerah kabupaten/kota sampai dengan kondisi 4 Mei 2023, Capaian fisik sebesar 17,85 persen dan realisasi keuangan sebesar 10,47 persen.

“Kita harapkan agar capaian realisasi fisik dan keuangan daerah kabupaten/kota bisa mencapai atau sesuai dengan target yang telah ditetapkan,” ucapnya.

“Berdasarkan Kondisi capaian saat ini, Kita membutuhkan keterpaduan Pemerintah Pusat, Provinsi dan Kab/Kota serta stakeholder dalam pengendalian pembangunan daerah dalam rangka pencapaian tujuan pembangunan nasional,” tutupnya.

Sementara itu, Pj. Wali Kota Payakumbuh yang dalam hal ini diwakili oleh Plt. Sekretrais Daerah Kota Payakumbuh Dafrul Pasi memgucapkan terimakasih kepada Pemrov. Sumbar karena telah mempercayakan Payakumbuh sebagai tuan rumah rapat evaluasi pengendalian pelaksanaan pembanguan kabupaten/kota Triwulan I.

“Ini suatu kehormatan dan kebaggan bagi kami. Nanti sehabis kegiatan ini Bapak/Ibuk bisa berkeliling dan menikmati kuliner yang ada di Payakumbuh,” ucapnya.

Lebih lanjut Dafrul menjelaskan, di Payakumbuh untuk pengendalian administrasi pembangunan dan pengadaan barang dan jasa dilaksanakan oleh satu bagian yaitu PBJ dan Dalbang.

“Bagian ini memiliki peran yang sangat penting dalam pembangunan di daerah. Sehingga dengan demikian langkah-langkah pembangunan dapat berjalan optimal sesuai dengan yang direncanakan,” ujarnya.

Sekda juga menyampaikan untuk percepatan peningkatan penggunan produk dalam negeri (P3DN), saat ini di Payakumbuh sudah tersedia 22 etalase pada e-katalog lokal untuk berbelanja pengadaan barang/jasa.

“Saat ini sudah ada 12.008 produk tayang dengan 486 penyedia terdaftar. Dan selama 2023 ini transaksi pada e-katalog telah mencapai 19.268.612.413 rupiah,” katanya.

“Untuk RKPD 2024 nanti dalam perencanaan Renja tahun 2024 ditargetkan 50 persen TKDN dalam pengadaan barang/jasa,” pungkasnya. (MS)

 

Payakumbuh – Pemerintah Kota Payakumbuh melepas keberangkatan Nazif Ayani, Ratnawati, dan Muliandri, Backpacker NMAX yang merupakan 3 orang Warga Payakumbuh yang akan berangkat ke tanah suci Mekah, Selasa (9/5).

3 orang warga itu bersepeda motor ke Arab Saudi, 2 dari Kelurahan Tigo Koto Diate Kecamatan Payakumbuh Utara dan 1 dari Kelurahan Tanjung Pauh Kecamatan Payakumbuh Barat. Mereka dilepas Pj. Wali Kota Payakumbuh Rida Ananda yang diwakili oleh Asisten II Elzadaswarman dan staf ahli Elvi Jaya dan Herlina, serta Kabag KesraEfrizal bersama pegawai kantor wali kota dan lurah.

Elzadaswarman berpesan kepada backpacker NMAX agar selalu menjaga stamina dan kesehatan, dimana terasa letih, ngantuk, dan lesu silahkan untuk beristirahat.

“Selalu melaporkan ke tempat persinggahan yang dilalui tersebut, semoga tercapai haji yang mabrur nantinya,” kata pria yang akrab disapa Om Zet itu.

Sementara itu, warga yang dilepas ke Tanah Suci menyampaikan apresiasi kepada Pemko Payakmbuh atas perhatian dan doa untuk keberangkatan mereka.

“Semoga amal ibadah kita diterima oleh Allah SWT, kami ucapkan terima kasih atas dukungan Pemko Payakumbuh,” ungkap Nazif. (MS)

 

Payakumbuh – Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Payakumbuh Junaidi menjadi narasumber dalam kegiatan sosialisasi Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) dengan tema “bangunah jiwa dan raganya” yang digelar di SMAN 3 Payakumbuh, Selasa (9/5).

Junaidi memaparkan materi tentang bulliying dan UU ITE bersama Staf Diskominfo Surya Dwi Putra di hadapan ratusan siswa kelas 10 di sekolah yang dipimpin oleh Irma Takarina itu.

Kepala SMAN 3 Payakumbuh Irma Takarina mengatakan kegiatan P5 ini adalah program wajib dalam kurikulum merdeka belajar. Kegiatan ini dimulai tanggal 3 sampai 17 Mei 2023. Program belajar di luar kelas ini merupakan sistem blok, sementara untuk sistem reguler masuk di jam pelajaran.

“Rangkaian kegiatan yang kami gelar merupakan satu kesatuan kegiatan yang saling berkesinambungan. Dengan kegiatan P5 ini peserta didik diharapkan menjadi insan Pelajar Pancasila yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak Mulia, Berkhebinakaan Global, Bergotong Royong, Mandiri, Bernalar Kritis, dan Kreatif,” ujar Irma.

Sementara itu Kadiskominfo Junaidi dalam materinya menyampaikan pelajar memiliki hak dan kewajiban. Hak mereka mendapatkan pendidikan yang layak, sementara itu kewajiban mereka adalah menjalani program belajar dengan penuh rasa tanggung jawab.

“Di zaman kini, pelajar butuh untuk terus diingatkan dan diberikan orientasi agar mereka mantap untuk menatap masa depan. Kalau sumber daya manusia tidak kita persiapkan secara mental dan attitidenya, konsekuensinya mereka akan tertinggal, tidak siap bersaing di era baru,” ujarnya.

Selain materi tentang social media trend bullying dan UU ITE, Junaidi juga menjelaskan tentang masalah kesehatan bagi pelajar perempan, saat ini mereka sedang dalam fase perkembangan organ reproduksi, bila ini tidak dipersiapkan sejak dini ada resiko melahirkan anak stunting di masa depan.

“Kami berharap kegiatan serupa seperti ini dapat diberikan ke sekolah-sekolah lain. Perangkat daerah pemerintah langsung memberi pencerahan kepada sekolah-sekolah, Pemda punya tanggung jawab kepada masyarakat usia sekolah bagaimana SDMnya dipersiapkan untuk menata masa depan gemilang,” tukuknya. (MS)

Author Name

Contact Form

Name

Email *

Message *

Powered by Blogger.