Latest Post

Minang Diaspora Momentum Untuk Mengenalkan Kembali Adat Dan Budaya


Bekasi, Maklumatnews- "Saat ini banyak orang Minang yang lahir dan besar dirantau sehingga mereka tidak lagi mengenal dan bahkan tidak tahu dengan adat, budaya serta tradisi Minang itu sendiri". 

Kondisi itu disampaikan bupati Tanah Datar Eka Putra pada rapat lanjutan dari rapat secara Virtual beberapa waktu lalu Minang Diaspora Nerwork Global (MDNG) bersama perwakilan Minang Diaspora di RM Taraso Jati Waringin Bekasi, Sabtu malam (2/6). 

"Dengan diadakannya Minang Diaspora ini merupakan momentum bagi kita untuk mengenalkan kembali adat dan budaya kita kepada mereka dan kedepannya anak kemenakan kita yang lahir dan besar di perantauan tahu dan paham tentang adat dan budaya sebagai orang Minang".

Dikatakan Bupati Eka Putra, "Rencana Kongres Minang Diaspora yang digelar pada Desember mendatang akan dipadukan dengan pelaksanaan Festival Pesona Minangkabau yang merupakan puncak dari pelaksanaan program unggulan Satu Nagari Satu Event". 

"Pada ivent tersebut akan ditampilkan berbagai kesenian anak nagari seperti tari kolosal Salawaik Dulang yang merupakan buah karya wali nagari Saruaso, seminar adat dan budaya dan juga prosesi makan bajamba di Istano Basa Pagaruyung," ujar Bupati. 

"Keinginan saya bisa membawa orang minang yang dirantau pulang kampung, terutama ke Luhak Nan Tuo yang ketika dirantau selalu bangga sebagai orang minang namun dibalik itu kurang mengenal adat dan budaya Minang itu sendiri", pungkas Eka Putra. 

Sementara itu Maskur Chaniago Dt. Perpatiah Nan Sabatang dari pihak Minang Diaspora menyampaikan bahwa rapat bersama Pemda Tanah Datar kali ini untuk memastikan kesiapan sekaligus menyiapkan rundown acara. 

Sementara Burnalis Ilyas dari perwakilan yang sama menyatakan siap mendukung Pemda Tanah Datar terutama dalam melakukan berbagai kegiatan yang positif seperti seminar dan program beasiswa. 

"Kami tidak menghabiskan banyak uang seperti untuk kegiatan halal bihalal, namun ketika ada rencana akan kami siapkan beberapa donatur untuk melakukan berbagai kegiatan sosial," sampainya. 

Ikut mendampingi bupati kali itu, Elizar (Asisten Pemerintahan dan Kesra), Jasrinakdi Bonang (Asisten Administrasi Umum),Yusrizal (Kadis Kominfo), Ten Feri (PUPR) dan Kabag Prokopim Dedi Tri Widono, Sementara dari pihak Minang Diaspora hadir Maskur Chaniago Dt. Parpatiah Nan Sabatang, Burnalis Ilyas, Bundo Sylvia Djardjis, Bundo Linda Yusmar, Bundo Asneli Bahar dan Bundo Syofia Mi. (Pinos/rl).




Jakarta --- Machdalena, Istri Wakil Wali Kota Payakumbuh Periode 2017-2022 Erwin Yunaz maju sebagai calon anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI dari Partai Nasional Demokrat (NasDem) untuk daerah pemilihan (Dapil) Sumbar II.


Informasi ini didapatkan media ini langsung dari Ketua DPD NasDem Kota Payakumbuh Erwin Yunaz yang mendampingi Machdalena ketika dihubungi via telepon whatsapp usai menerima pembekalan Bacaleg DPR-RI di DPP Partai NasDem, Jumat (2/6).


Machdalena, pernah menjabat Ketua Gerakan Organisasi Wanita (GOW) Kota Payakumbuh selama 5 tahun, tentunya sangat dekat dengan masyarakat. Di samping itu, pembawaannya yang tenang dan selalu bersahaja akan selalu membekas diingatan orang yang pernah berinteraksi dengan Machdalena.


"Insyaallah, saya mendukung dan merestui Ibu Machdalena untuk ikut bertarung ke Senayan," kata Erwin.


Penggagas branding Kota Randang itu juga sempat mengirimkan foto bersama dua tokoh yang tak asing bagi masyarakat Luak Limopuluah, yang ikut bertarung membawa bendera NasDem, yakni Nilmaizar dan Irfendi Arbi,



"Kita bertemu bacaleg DPR RI dari seluruh Indonesia, luar biasa semangatnya, pembekalannya cukup bagus. Saatnya orang-orang baik terjun ke politik, untuk melahirkan kebijakan yang baik untuk menentukan arah bangsa dan negara. Menuju Restorasi Nasional," pungkasnya. (FS)


Payakumbuh --- FG (44) seorang pria warga Kelurahan Nunang Daya Bangun, Kecamatan Payakumbuh Barat ditangkap Tim Buser Sat Reskrim Polres Payakumbuh pada Jumat (2/6) dini hari sekitar pukul 00.40 WIB.


Tim Buser yang langsung dipimpin oleh Kasat Reskrim Polres Payakumbuh AKP Elvis Susilo, SH menangkap tersangka tanpa ada perlawanan pada saat dirinya sedang berada di rumahnya.


AKP Elvis saat dikonfirmasi media menerangkan bahwa penangkapan dilakukan terhadap tersangka FG sehubungan dengan dirinya merupakan tersangka utama atas tindak pidana pencurian satu unit Handphone Android di pelataran parkir Soto Che Payakumbuh.


"Betul tersangka merupakan pelaku utama dan saat ini sedang menjalani pemeriksaan," ujar AKP Elvis.


Ditambahkannya, penangkapan berdasarkan Laporan Polisi Nomor : LP/B/119/VI/2023/SPKT/Polres Payakumbuh yang dibuat pelapor dikarenakan merasa kehilangan satu unit handphone, pada saat memarkir kendaraan di sekitar lokasi kejadian pelapor lupa bahwasanya handphone masih tertinggal di kantong depan sepeda motor.


"Aksi tersangka tersebut terekam oleh CCTV, dan berbekal ini kita melakukan pencarian dan berhasil menangkap tersangka," terang Elvis.


Dari tangan tersangka Polisi berhasil menyita barang bukti berupa satu unit handphone android merk OPPO A55 warna biru pelangi milik korban


"Kita ingatkan kepada warga untuk berhati-hati karena tindakan kejahatan bukan semata hanya karena niat, bisa juga karena ada kesempatan," pungkasnya. (FS)

 

Topsumbar – Dihari perayaan peringatan Hari Lahir Pancasila, Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbang-Pol) Kota Payakumbuh helat sosialisasi wawasan kebangsaan yang diikuti sebanyak 100 orang purna Paskibraka kota Payakumbuh serta turut didampingi 2 orang pengurus Purna Paskibraka Indonesia (PPI) kota Payakumbuh.

Berlangsung di aula pertemuan ngalau indah lantai III kantor walikota, Kamis (1/6/2023) pagi, kegiatan sosialisasi yang berdasarkan atas Peraturan Presiden nomor 51 tahun 2022 tentang program pasukan pengibar bendera pusaka itu bertujuan guna menanamkan kembali pentingnya kesadaran berbangsa pada generasi muda dalam mencegah perpecahan dan konflik sosial.

“Wawasan kebangsaan ini juga bertujuan kembali menggelorakan semangat dan terus meningkatkan peran serta seluruh komponen lapisan masyarakat dalam memperkokoh persatuan dan kesatuan Bangsa serta cinta Bangsa Indonesia,” ujar Dipa Surya Persada saat mengawali sambutannya.

Kepala Badan Kesbang-Pol kota Payakumbuh Dipa Surya Persada menyampaikan bahwa konsep kebangsaan yang perlu ditanam yakni keberagaman dan perbedaan dalam satu kesatuan atau Bhinneka Tunggal Ika. Menurutnya hal tersebut merupakan mencerminkan karakter bangsa yang diwujudkan dengan tujuan mempersatukan seluruh kemajemukan yang ada dalam wilayah negara kesatuan Republik Indonesia ini.

“Melalui pemanfaatan wawasan kebangsaan kita dapat menjaga persatuan dan kesatuan bangsa dan untuk menguatkan rasa nasionalisme atau rasa kebangsaan dan cinta tanah air kita,” sebut Dipa.

Dipa juga menyampaikan, wawasan kebangsaan perlu terus digelorakan sejak dini pada kaum milenial khususnya para pemuda agar memahami dan menanamkan tentang 4 pilar kebangsaan dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini untuk menumbuhkan rasa cinta tanah air yang menjadi modal dasar dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

“Empat pilar yang dimaksud ialah bagaimana kita paham dengan pancasila, paham dengan Undang-Undang Dasar (UUD) 1945, paham dengan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan paham terhadap Bhinneka Tunggal Ika. Empat pilar ini adalah satu kesatuan dalam mewujudkan masyarakat yang adil, makmur dan bersatu,” tegasnya.

Adapun untuk peran dari Kesbang-Pol dalam program Paskibraka diungkapkan Dipa yakni sebagai anggota panitia pelaksana pembentukan paskibraka, anggota pembina dan pemusatan pendidikan dan pelatihan paskibraka, dan ketua sekretariat DPPI (Duta Pancasila Purna Paskibraka Indonesia).

Dilanjutkannya, Kesbang-Pol juga memiliki peran dalam menyusun dan mengajukan penganggaran program Paskibraka. Serta dalam penguatan perannya tersebut, Kesbang-Pol memiliki dasar hukum yang terbagi sebagai berikut ;
1. Pasal 22 ayat (3) Perpres Nomor 51 Tahun 2022 mengamanatkan bahwa Pendanaan yang Bersumber dari APBD digunakan untuk Program Paskibraka tingkat Provinsi dan Tingkat Kabupaten/Kota yang merupakan Urusan Pemerintahan Umum,
2. Pasal 93 ayat (3) PerBPIP Nomor 3 Tahun 2022 mengamanatkan Pendanaan yang bersumber dari anggaran pendapatan dan belanja daerah yang digunakan untuk Program Paskibraka tingkat provinsi dan tingkat kabupaten/kota yang merupakan urusan pemerintahan umum, dan
3. Permendagri No. 84 Tahun 2022 tentang Pedoman Penyusunan APBD Tahun 2023 Seluruh penganggaran terkait Program Paskibraka di Pemerintah Daerah bersumber dari APBD pada kelompok urusan pemerintahan umum.

Diakhir penyampaiannya, Dipa berharap dengan pelaksanaan sosialisasi wawasan kebangsaan ini kedepannya dapat menjadi langkah konstruktif untuk mengubah pola pikir, sikap, dan perilaku pemuda ke arah yang lebih baik. (MS)



Payakumbuh --- Dinas Kebudayaan Provinsi Sumatera Barat melalui UPTD Taman Budaya menggelar Lomba Penyanyi Minang di Agam Jua Art & Culture Cafe, Selasa (30/5).


Kegiatan ini dibuka langsung oleh Wali Kota Payakumbuh yang diwakili Staf Ahli Elvi Jaya bersama Ketua DPRD Provinsi Sumatera Barat Supardi, Kepala  Dinas Kebudayaan Provinsi Sumatera Barat Syaifullah, dan tamu undangan lainnya.


Dalam sambutannya, Staf Ahli Wali Kota Elvi Jaya menyampaikan apresiasi kepada Pemprov Sumbar dan Ketua DPRD Provinsi Sumbar Supardi yang telah menunjuk Kota Payakumbuh sebagai tuan rumah dari 19 kota/kabupaten yang ada di Sumbar.


"Senada dengan Ketua DPRD, potensi yang bisa diangkat oleh Kota Payakumbuh adalah kegiatan iven festival dan keramaian lainnya, karena kota ini tidak punya potensi SDA tambang, artinya dengan banyak kegiatan bisa menarik kunjungan orang untuk datang ke Payakumbuh, ini menjadi ruh dari pariwisatanya Payakumbuh," ungkapnya.


Supriyadi selaku Kepala UPTD Taman Budaya Sumbar memaparkan lomba ini merupakan lanjutan dari lomba cipta lagu yang digelar pada tahun 2022 lalu, dari 90an lagu yang diciptakan, ada 10 lagu terbaik yang pada hari ini dilombakan.


"10 lagu terbaik ini dilombakan untuk peserta usia 14-27 tahun, peserta tidak terbatas, terbuka untuk umum baik penyanyi pemula maupun penyanyi yang telah berkiprah di tingkat provinsi dan nasional. Sementara itu juri yang kita hadirkan betul-betul teruji secara materil, penilaian harus objektif kepada setiap peserta," ujarnya.


Selain itu, ada juga pemberian penghargaan kepada 6 musisi minang legendaris sebagai bentuk apresiasi Pemprov Sumbar atas jasa mereka menggaungkan musik minang di mata dunia. Musisi tersebut seperti Asben, Tiar Ramon, Yan Juneid, B. Andoeska, Z. Sutan Janaik, dan Agusli Taher.


"Pada hari kedua, yakni Rabu akan digelar pula penampilan musik tradisi dan modern, ada gamat dan tambua tansa," ujarnya didampingi Sekri Budiman.


Sementara itu, Ketua DPRD Provinsi Sumatera Barat Supardi menyebut secara iklim, semangat filosofi Kota Payakumbuh adalah sebagai kota kegiatan atau kota festival. Dia ingin kota ini hidup, didukung keberadaan kuliner yang menjadi brandnya Payakumbuh di Sumbar.


"Urgensinya kegiatan yang bisa menimbulkan bibit-bibit baru, menyemarakkan hari-hari Kota Payakumbuh. Sehingga kota ini terus digandrungi oleh wisatawan, banyak pengunjungnya," ujarnya. (FS)

Rekrutmen THL, Isu "Pacah Kongsi" Dan Nepotisme Bagian Topik Audiensi Bupati Dengan Awak Media

Tanah Datar, Maklumatnews - Dugaan tidak transparan dan hanya sekedar pemenuhan janji, balas budi kepada tim sukses serta titipan dalam proses rekrutmen THL serta tanpa seleksi yang jelas menjadi salah satu topik yang diangkat rekan media kepada bupati Tanah Datar Eka Putra. 

Hal itu terlihat ketika salah seorang wartawan menanyakan sikap bupati terkait maraknya isu yang beredar di tengah-tengah masyarakat rentang banyaknya titipan-titipan timses untuk posisi tenaga harian lepas (THL) dalam sesi tanya jawab pada malam Audiensi bupati dengan rekan-rekan media di Aula Indo Jolito beberapa waktu lalu. 

Menanggapi hal ini, bupati Eka Putra jelaskan bahwa prosedur rekrutmen THL sudah sesuai aturan yang ada dan malah di beberapa Dinas dan instansi masih kekurangan tenaga seperti tenaga guru dan medis. 

Namun apa indikator yang layak diterima terkait background pendidikan, keahlian dan syarat-syarat lainnya serta bagaimana aturan dan prosedur rekrutmennya melalui test atau cara rekomendasi, inipun tidak dijelaskan  secara rinci oleh orang nomor satu di Luhak Nan Tuo ini. 

Terkait issu keretakan hubungan bupati dan wakil bupati menjelang pemilihan berikutnya yang hanya tinggal menghitung beberapa bulan kedepan, dijelaskan bupati bahwa sampai saat ini hubungan mereka baik-baik saja namun bupati berucap bahwasanya beberapa hari ini keberadaan wabup kurang diketahui bupati serta dari agenda kegiatan Pemkab sepertinya wabup Richi Aprian seakan-akan dibatasi ruang geraknya. 

Sedangkan 10 Program Unggulan (Progul) yang digadang-gadang menjadi etalase kesuksesan era kepemimpinan bupati Eka Putra dan wabup Richi Aprian sepertinya masih banyak yang menjadi PR dan peningkatan untuk tahun berikutnya. 

Beberapa program terbilang sukses serta memperoleh pengakuan baik lokal Sumbar maupun Nasional seperti program Bajak Gratis, Ketahanan Pangan serta bidang Pariwisata dengan 1 Iven 1 nagari dalam mengangkat kearifan lokal berupa budaya dan adat istiadat di nagari-nagari. 

Upaya mengurangi angka pengangguran dengan program menciptakan 1000 enterpreneur (pengusaha) baru sepertinya belum menuai hasil yang signifikan dengan semakin bertambahnya jumlah Pencaker dari tahun ke tahun yang berbanding lurus dengan angka kelulusan jenjang pendidikan setiap tahunnya. 

"Dalam merealisasikan progul menciptakan 1000 pengusaha baru, dinas terkait telah melakukan pelatihan kepada lebih kurang 2.700 orang dengan berbagai pelatihan baik TIK bagi pelaku UMKM serta pelatihan-pelatihan lainnya", ujar Eka Putra. 

"Harapan kita, ilmu pelatihan-pelatihan tersebut mampu direalisaaikan dalam bentuk nyata sehingga mampu meningkatkan usaha baik yang baru maupun yang telah ada sehingga bisa menyerap tenaga kerja lebih banyak lagi", harap Eka Putra. 

Ketika diainggung berapa persentase keberhasilan dan bagaimana grafik peningkatannya, bupati melalui Kadis Kominfo belum bisa menjelaskan dengan rinci namun berjanji secepatnya akan memberikan datanya dan juga pemda slalu memantau output dari kegiatan pelatihan tersebut. 

Hal lain yang menjadi pertanyaan awak Media adalah "dugaan" penempatan pejabat-pejabat dijajaran pemkab karena faktor kedekatan dan kedaerahan (Nepotisme)sehingga timbul pameo "LSM", Lintau Semakin Mamacik  "MLM", Minantu Lintau Mamacik. 

Eka Putra membantah keras hal itu dengan menunjukkan beberapa pejabat eselon II dan III yang berasal bukan dari Lintau dan penempatan pejabat sudah sesuai prosedur dan terlebih dahulu melalui seleksi yang ketat dibawah penilaian dari panitia seleksi. (Pinos). 


Author Name

Contact Form

Name

Email *

Message *

Powered by Blogger.