Latest Post

Payakumbuh — Sekda Payakumbuh, Dafrul Pasi mewakili Wali Kota Payakumbuh menyampaikan Nota Kebijakan Umum Anggaran dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara (KUA-PPAS) Kota Payakumbuh Tahun 2024 dalam Rapat Paripurna DPRD Kota Payakumbuh di Ruang Sidang DPRD, Senin (17/07/2023).

Rapat itu dipimpin Ketua DPRD Hamdi Agus, Wakil Ketua DPRD Wulan Denura dan Armen Fiandal, juru bicara fraksi, anggota DPRD, serta perwakilan OPD se Kota Payakumbuh.

Dalam penyampaiannya, Sekda Dafrul Pasi menyampaikan berdasarkan Undang-undang Nomor 1 Tahun 2022 banyak terajadi penyesuaian nomenklatur terutama pada pendapatan dararah, perubahan tersebut pada nomenklatur nama sumber penerimaan maupun pengelompokan objek pendapatan daerah, sehingga dalam rancangan KUA-PPAS Anggaran 2024 ini kita sudah menyesuaikan dengan anggaran tersebut.

Pada hakekatnya UU Nomor 1 Tahun 2022 tentang hubungan keuangan antara Pemerintah Pusat Dan Pemerintah Daerah telah mengatur mengenai pokok-pokok kebijakan pajak dan retribusi daerah, antara lain restrukturisasi jenis pajak daerah rasionalisasi jenis retribusi daerah serta pengenaan opsen, kebijakan pengenaan opsen ditujukan untuk meningkatkan sinergi antara propinsi dan kab/kota dalam pemungutan PKB, BBNKB, Dan Pajak MBLB.

Restrukturisasi jenis pajak daerah mengakibatkan terjadinya perubahan jenis pajak daerah antara lain :1. PBB P2, 2. BPHTB, 3. PBJT, 4. PAJAK REKLAME, 5. PAT, 6. PAJAK MBLB, 7. PAJAK Sarang Burung Walet, 8. Opsen PKB, 9. Opsen BBNKB, dari pendapatan transfer antar daerah berupa bagi hasil pajak dari provinsi.

Untuk Retribusi Daerah Pada Retribusi Jasa Umum Juga Mengalami Rasionalisasi Antara lain pada: Pelayanan kesehatan, Pelayanan Kebersihan, Pelayanan Parkir Di tepi jalan umum, dan Pelayanan Pasar, pelayanan dimaksud juga termasuk pelayanan di BLUD.

Kemudian Rasionalisasi yang terjadi pada retribusi jasa usaha antara lain :
1. Pelayanan/Penyediaan tempat kegiatan usaha berupa pasar grosir, pertokoan,dan tempat usaha lainnya.
2. Penyediaan tempat pelelangan ikan, ternak,hasil bumi, dan hasil hutan termasuk fasilitas lainnya dalam lingkungan tempat pelelangan
3. Penyediaan tempat khusus parkir diluar badan jalan
4. Penyediaan tempat penginapan/Pesanggrahan/Villa
5. Pelayanan rumah pemotongan hewan ternak
6. Pelayanan jasa kepelabuhan
7. Pelayanan tempat rekreasi, pariwisata, dan Olahraga.
8. Pelayanan penyeberangan orang atau barang dengan menggunakan kendaraan di air.
9. Penjualan hasil produksi usaha pemerintah daerah.
10. Pemanfaatan Aset Daerah yang tidak mengganggu penyelenggaraan tugas dan fungsi organisasi perangkat daerah dan optimalisasi aset daerah dengan tidak mengubah status kepemilikan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang undangan, pelayanan dimaksud juga termasuk pelayanan di BLUD.
Disamping itu rasionalisasi yang terjadi pada 3 jasa perizinan tertentu antara lain pada, persetujuan bagunan gedung, penggunaan tenaga kerja asing dan pengelolaan pertambangan rakyat.
Untuk pendataan transfer ke daerah (TKD) yang sebelumnya kita ketahui sebagai pendapatan transfer dari pusat, juga mengalami penyesuaian dari yang tertuang dalam PP 12 tahun 2019, berdasarkan UU nomor 1 tahun 2022 pendapatan transfer ke daerah terdiri atas Dana Bagi Hasil, Dana Alokasi Umum, Dana Alokasi Khusus Dan Insentif Fiskal.

Sementara untuk sistem aplikasi yang dipakai dalam seluruh tahapan penyusunan APBD Tahun 2024 adalah Sistem Informasi Pemerintahan Daerah Republik Indonesia (SIPD-RI), SIPD ini akan berperan dalam menyediakan informasi kepada masyarakat terhadap penyelenggaraan Pemerintahan daerah sehingga menghasilkan layanan informasi pemerintah daerah yang saling terhubung atau terintegrasi serta meningkatkan tata kelola pemerintahan yang Akuntabel.

Selanjutnya Sekda Dafrul Pasi menyampaikan untuk pendapatan daerah direncanakan sebesar Rp.720.320.471.455 yang terdiri dari :
1. Pendapatan Asli Daerah sebesar Rp.114.330.081.034,-
2. Pendapatan transfer Rp.604.190.390.421,-
3. Lain lain pendapatan daerah yang sah Rp.1.800.000.000,-
Untuk tahun anggaran 2024, belanja daerah diproyeksikan sebesar Rp.730.030.471.455,- dan jika dibandingkan dengan Pendapatan daerah maka terjadi defisit sebesar Rp.9.710.000.000,-
Pembiayaan daerah pada rancangan pada rancangan kebijakan umum anggaran pendapatan dan belanja daerah serta rancangan prioritas dan plafon anggaran sementara anggaran pendapatan dan belanja daerah tahun anggaran 2024 direncanakan :
1. Penerimaan pembiayaan direncanakan sebesar Rp.17.210.000.000,- yang bersumber dari perkiraan Silpa tahun anggaran 2023.
2. Pengeluaran pembiyaan direncanakan sebesar Rp.7.500.000.000 untuk penyertaan modal pemerintah daerah pada bank nagari.
Jika dibandingkan antara penerimaan pembiayaan dengan pengeluaran pembiayaan maka terjadi surplus Rp.9.710.000.000,- yang dipergunakan untuk menutupi defisit akibat selisih pendapatan dengan belanja daerah diatas.

Untuk belanja daerah pada tahun anggaran 2024, Pemko Payakumbuh dihadapkan dengan banyaknya agenda pemerintahan yang harus dilaksanakan pada tahun itu. tentu hal ini akan menyedot banyak anggaran, salah satunya untuk pemilihan kepala daerah dan wakil kepala daerah yang menyedot anggaran Rp.26 Milyar lebih.”Tentu ini akan berimbas pada penurunan besaran alokasi anggaran pembangunan Kota Payakumbuh dan berdampak pada penurunan pagu anggaran per SKPD,” katanya.

“Kami berharap kita semua bisa memaklumi kondisi ini, dan kita harus selalu optimis dengan semua persoalan keuangan yang kita hadapi. Tentu dengan kebijakan yang tepat akan memberikan hasil yang baik untuk kesejahteraan masyarakat kita,” tukuknya.

Dengan kondisi itu, Pemko Payakumbuh dituntut terus berinovasi dan berkreasi agar bisa mengoptimalkan sumber penerimaan daerah untuk kesejahteraan masyarakat Payakumbuh.
Berdasarkan kemampuan keuangan yang ada dan ditunjang dengan kebijakan, tujuan dan strategi pembangunan yang telah ditetapkan, diharapkan dapat mencapai sasaran pembangunan pada tahun 2024.
Adapun sasaran pembangunan tahun 2024 adalah sebagai berikut:
1. Pertumbuhan ekonomi 5,24 persen
2. Tingkat pengangguran terbuka 4,81 persen
3. Tingkat kemiskinan 5,41 persen
4. PDRB per kapita 69,61 persen
5. Laju inflasi 1,94 persen
6. Indeks GINI 0,276 persen
“Harapan kita ini bisa bermanfaat sebagai bahan masukan untuk pembahasan yang dilakukan pada rapat-rapat Badan Anggaran DPRD Kota Payakumbuh selanjutnya,” ucapnya.

“Kita juga mengharapkan semoga rancangan kebijakan umum anggaran pendapatan dan belanja daerah serta prioritas dan plafon anggaran sementara APBD tahun 2024 dapat ditetapkan menjadi kebijakan umum APBD tahun 2024 serta prioritas dan plafon anggaran sementara APBD Kota Payakumbuh tahun anggaran 2024,” pungkasnya. (Rel/FS)

Payakumbuh — Untuk menyukseskan konsep Strategi Penguatan Manajemen Transportasi Berbasis Teknologi Informasi di Kota Payakumbuh pada proyek perubahan, Dishub Kota Payakumbuh melakukan Sosialisasi ke sekolah-sekolah, salah satunya di SMAN 1 Payakumbuh, Senin (17/7).

Sosialisasi tersebut disampaikan oleh Kabid Ops Dishub,Yulhendri saat didapuk menjadi Inspektur Upacara di SMA yang berlokasi di Tiakar tersebut. Dalam amanatnya, Yulhendri menyampaikan tugas pokok dan fungsi Dishub serta point-point penting tentang rancangan proyek perubahan yang di hadiri langsung oleh Kepala Sekolah SMANSA Erwin Satria serta majelis Guru dan siswa-siswi peserta Upacara.

“Saya berterima kasih kepada Kepala Sekolah dan majelis Guru yang telah memfasilitasi kegiatan Dishub ini, dalam kesempatan ini saya menyampaikan Tugas pokok Dishub adalah membantu Wali Kota didalam urusan Pemerintahan di Bidang Perhubungan yang dituangkan dalam Perwako nomor 56 tahun 2021 tentang susunan organisasi, tusi dan tata kerja Dinas Perpustakaan,”terang Kabid Ops yang akrab disapa Andi Malaway ini.

Kabid Ops Andi Malaway yang juga Alumni SMANSA Angkatan 91 ini juga menyampaikan, ada beberapa isu strategis seperti kurangnya angkutan umum dan banyaknya titik kemacetan serta rawannya kecelakaan pada jam-jam sibuk.

“Dishub nantinya akan memakai teknologi informasi berbasis Smartphone, yang mana nanti transportasi berbasis online ini bisa dipakai per wilayah dan Sekolah sehingga bisa menjadi transportasi bersama-sama untuk mengurangi kemacetan, “tukuknya.

Dikesempatan yang sama, Kabid Ops Andi Malaway juga memberikan 2 buah pertanyaan kepada siswa-siswi SMANSA Payakumbuh tentang isi pidato yang telah disampaikan tadi dengan memberikan hadiah uang spontan Rp.50.000,- pada jawaban yang didapat oleh siswa,
“Alhamdulillah ada 2 siswa-siswi dengan cepat dan tepat menjawab pertanyaan tentang Dishub, yang pertama oleh siswi kelas 11 IPS 2 Wulan Indriani dan Siswa Habin Pratama kelas 11 IPA 2,”pungkasnya. (Rel/FS)

Ruas Jalan Di Tanah Datar Banyak Yang Rusak, Ini Respon Bupati


Tanah Datar, Maklumatnews - "Masyarakat kita kan tidak semuanya tahu ruas jalan ini wewenangnya siapa, jadi kalau ada jalan yang rusak ya yang dituntut bupatinya, padahal sejauh ini jalan yang rusak di wilayah kabupaten Tanah Datar itu kebanyakan wewenang Provinsi Sumbar". 

Hal itu disampaikan bupati Tanah Datar Eka Putra ketika turun langsung untuk meninjau beberapa ruas jalan diantaranya jalan Batusangkar menuju Ombilin, jalan Batusangkar menuju Lintau via Sitangkai, Jalan Batusangkar menuju Baso dan Piladang dan ruas jalan lainnya kemaren. 

"Banyak laporan masyarakat terkait hal ini dan saya turun langsung meninjau beberapa ruas jalan yang rusak tersebut dan semuanya wewenang Pemerintah Provinsi  (Pemprov) Sumatera Barat, jadi saya sudah meminta Kadis PUPR untuk mengusulkan kembali ke Pemprov". 

"Padahal setiap musrenbang kami sudah mengusulkan untuk jalan-jalan yang ada di Tanah Datar ini agar segera diperbaiki, namun tadi kami masih menemukan jalan yang sangat panjang lubangnya yaitu jalan antara Ombilin menuju kota Batusangkar," ujar Eka Putra. 

Eka Putra juga paparkan bahwa di wilayah kabupaten Tanah Datar ada 7 (tujuh) ruas jalan yang merupakan wewenang Provinsi yaitu Batusangkar - Atar - Setangkai - Payakumbuh, ruas jalan Batusangkar - Ombilin, Ruas jalan Batusangkar - Kubu Kerambil, ruas jalan Batusangkar - Sawahlunto, dan ruas jalan simpang jalan simpang Baso - Piladang. 

"Memang saat ini jalan yang merupakan wewenang Provinsi kondisinya kurang baik, jadi sekali lagi kami bermohon kepada bapak gubernur untuk memperhatikannya, minimal ada patchinglah atau ditambal jalan-jalan yang berlubang banyak itu, karena sudah banyak terjadi korban kecelakaan lalu lintas terutama ketika hujan," sampainya. 

Bupati Eka Putra juga menyampaikan, bahwa ruas jalan yang menjadi wewenangnya selalu dilakukan pemeliharaan secara rutin dengan anggaran biaya perbaikan jalan, pemeliharaan, pelebaran tahun ini kita anggarkan sekitar 50 milyar rupiah. 

Senada dengan hal itu, Kadis PUPR Tanah Datar melalui Kabid Bina Marga Refdizalis katakan, "Terkait dengan kondisi jalan provinsi yang rusak kami sudah beberapa kali mengirimkan surat ke Pemprov Sumbar, terakhir tanggal 12 April 2023," ujarnya. 

"Koordinasi tetap kita lakukan dengan Dinas PUPR Provinsi dan tahun 2022 kemarin pihak Dinas PUPR Provinsi juga telah melakukan perbaikan beberapa titik jalan yang rusak diantaranya longsegment jalan dari Guguk Cino menuju Sawahlunto, dan jalan dari Singkarak-Aripan - Tj. Balit - Padang Ganting". 

Selain itu juga ada pemeliharaan rutin kondisi ruas jalan Baso - Batusangkar, Bukit Gombak - Guguk Cino, Guguk Cino - Sawahlunto, Guguk Cino - Sitangkai, Sitangkai - Tj. Ampalu, Batas kota Payakumbuh - Sitangkai, dan jalan Batusangkar menuju Ombilin", pungkas Refdizalis. (Pinos/rl).


Payakumbuh — Tim penilai Lomba Kelurahan Berprestasi Tingkat Nasional sambangi Kelurahan Balai Jaring, Kecamatan Payakumbuh Timur, usai kelurahan tersebut lolos menjadi Juara 1 di tingkat Provinsi dan berkompetisi secara ketat bersama berbagai kelurahan se-Provinsi Sumatera Barat (Sumbar), Jumat (14/07) kemaren.

Kunjungan tim penilai Kelurahan Tingkat Nasional tersebut disambut hangat oleh Pj. Wali Kota Payakumbuh Rida Ananda didampingi Ketua TP-PKK Kota Payakumbuh Ny. Cece Rida Ananda, Pj. Sekretaris Daerah Dafrul Pasi, Waka Polres Payakumbuh Kompol Rusirwan, Pimpinan OPD, Camat dan Lurah se Kota Payakumbuh serta Tokoh Masyarakat dihalaman kantor KAN Balai Jariang.

Dalam sambutannya, Pj. Wali Kota Rida Ananda mengucapkan selamat datang kepada Tim Penilai beserta rombongan, Dia meyakini tim penilai akan melakukan penilaian yang objektif dan memberi yang terbaik untuk Kelurahan Balai Jariang.

“Kami ucapkan selamat datang kepada Ketua Tim Penilai Kelurahan Berprestasi tingkat Nasional beserta rombongan, Semoga acara ini berjalan lancar dan sukses dengan hasil yang maksimal sesuai dengan harapan,” Ujar Rida

Dijelaskan Rida, Kelurahan Balai Jariang merupakan kelurahan terbaik dalam pelaksanaan Lomba Kelurahan Berprestasi Tingkat Provinsi Sumatera Barat dan mewakili Kota Payakumbuh ke tingkat Nasional.

Pj.Wako sangat mendukung dan mengapresiasi penyelenggaraan penilaian kelurahan berprestasi tingkat Nasional ini. Karena melalui penilaian ini, kelurahan-kelurahan akan semakin termotivasi untuk menggali dan mengembangkan potensi yang dimiliki serta mendapatkan masukan yang berharga untuk perkembangan dan pembenahan di masa depan.

“Dengan adanya penilaian kelurahan berprestasi ini, kita harapkan peran aparat pemerintah dalam membina dan memberdayakan masyarakat semakin meningkat. Hal ini juga mendorong partisipasi aktif masyarakat dalam percepatan pembangunan,” kata Pj. Wako Rida Ananda.

Kenapa Kelurahan Balai Jaring menjadi pilihan yang sangat istimewa?
Rida menyebut, ada beberapa alasan yang menjadikan Kelurahan Balai Jaring begitu unik dan menonjol:

Pertama, Kelurahan Balai Jaring memiliki swadaya dan partisipasi masyarakat yang sangat tinggi. Salah satu buktinya adalah berdirinya Mesjid Akbar yang begitu megah dengan dana swadaya lebih dari 5 miliar rupiah. Hal ini menunjukkan semangat gotong royong dan kepedulian yang kuat dalam membangun sarana ibadah yang berarti bagi seluruh warga.

Kedua, Kelurahan Balai Jaring memiliki pengelolaan air berbasis masyarakat. Terletak di Kenagarian Aia Tabik, kelurahan ini memiliki banyak sumber mata air yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan air rumah tangga warga. Selain itu, sumber air ini juga menjadi potensi wisata kolam renang Sipanjangan yang menarik. Dengan demikian, Kelurahan Balai Jaring menjaga keberlanjutan air bersih sekaligus memberikan peluang ekonomi lokal.

Seterusnya, Ketiga, di bidang pergerakan ekonomi, Kelurahan Balai Jaring memiliki banyak usaha masyarakat seperti rakik kacang, abon pepaya, dan usaha heler. Keberadaan usaha-usaha ini tidak hanya memberikan penghidupan bagi banyak tenaga kerja lokal, tetapi juga berdampak pada pengentasan kemiskinan, pengangguran, dan peningkatan ekonomi masyarakat secara keseluruhan.

“Dengan keunggulan-keunggulan ini, Kelurahan Balai Jaring menjadi teladan dalam partisipasi masyarakat, pengelolaan sumber daya alam, serta perkembangan ekonomi yang berkelanjutan. Semoga prestasi dan potensi luar biasa dari Kelurahan Balai Jaring ini dapat menjadi nilai plus dalam penilaian ini,” ucapnya.

“Harapan kita, prestasi kelurahan Balai Jaring ini dapat menginspirasi kelurahan- kelurahan lainnya untuk terus berkembang dan memberikan manfaat yang besar bagi masyarakat dan daerahnya serta Kelurahan Balai Jariang dapat menjadi Kelurahan Berprestasi Tingkat Nasional Tahun 2023 ,” tambahnya.

Pj. Wako mengucapkan terimakasih dan apresiasi kepada Lurah dan Staf, LPM, alim ulama, cadiak pandai, pemuda, tokoh masyarakat, dan seluruh masyarakat kelurahan Balai Jariang atas dedikasinya untuk memajukan kelurahan ini.

“Marilah kita semua bersama-sama mendoakan semoga penilaian ini berjalan dengan lancar dan hasilnya Kelurahan Balai Jariang dapat meraih posisi terbaik 1 Kelurahan Berprestasi Tingkat Nasional Tahun 2023,” tutupnya.(Rel/FS)


Payakumbuh, 15 Juli 2023

Oleh: Winny Alna Marlina, ST.,MM

Berdasarkan UU No.12 Tahun 2012 Pasal 1 Ayat 9 Tentang Pendidikan Tinggi, salah satu Tridharma Perguruan Tinggi adalah kewajiban untuk menyelenggarakan pengabdian kepada masyarakat. Dengan adanya pengabdian kepada masyarakat, Perguruan Tinggi menjembatani dunia pendidikan dengan masyarakat. Tujuan dari pengabdian agar masyarakat terbantu memecahkan permasalahan yang dihadapinya. Salah satu permasalahan yang dihadapi masyarakat adalah masalah sampah. 


Kondisi sampah yang terus menerus dibuang ke lingkungan atau pada suatu tempat tertentu lama kelamaan akan terakumulasi sehingga akan memadati atau mempersempit/ mengurangi kapasitas tampung dari lingkungan atau lokasi tersebut dan pada akhirnya akan menjadi permasalahan lingkungan dan kesehatan masyarakat (Bappeda Payakumbuh, 2022). Persoalan sampah masih menjadi isu utama di Indonesia, terutama di kota-kota besar. Berita-berita nasional masih dipenuhi informasi mengenai TPA (Tempat Pembuangan Akhir) yang ditutup karena kelebihan kapasitas. Di TPA sendiri, sampah yang mendominasi adalah sampah rumah tangga


Untuk itu Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Andalas Melakukan Pelatihan Kompos Dari Pupuk Organik Di Kelurahan Tiakar, Payakumbuh sebagai wujud pengabdian kepada masyarakat. 


Kegiatan pengabdian dengan judul Pelatihan Pengelolaan Limbah Organik Rumah Tangga Mejadi Pupuk Organik Di Kelurahan Tiakar, Payakumbuh dilaksanakan pada hari Senin tanggal 10 Juli 2023 yang diadakan di Kantor Kelurahan Tiakar, Payakumbuh. Acara kegiatan pengabdian dihadiri oleh ibu-ibu dan bapak-bapak komplek dari perwakilan masing-masing RT/RW yang ada di Keluarahan Tiakar, Payakumbuh Timur, Sumatera Barat berjumlah 28 orang. 


Kegiatan pengabdian diketua oleh Winny Alna Marlina ST, MM, dengan anggota Devi Yulia Rahmi, S.E., M. Sc dan Fatma Poni Mardiah, SE. MSM dan dibantu oleh mahasiswa Fakultas Manajemen dan Bisnis Kampus Payakumbuh Universitas Andalas Fager Van Graha, Muhammad Alung dan Mutiara Citra Sari.


Kegiatan dimulai jam 13:00 WIB ketika peserta pelatihan pembuatan pupuk kompos telah berkumpul di Kantor Kelurahan. Sebelum memulai kegiatan, MC Muhammad Alung membuka dengan Doa bersama. Kemudian Ketua pengabdian memberikan kata Sambutan. 


Setelah itu kata sambutan dari Bapak Lurah Bapak Ari Ashadi dan Pak Sepri. Pak Lurah sangat mengapresiasi kegiatan pengabdian yang dilakukan oleh Universitas Andalas khususnya dari Program Studi Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Beliau berharap agar kegiatan ini akan terus berlangsung dan peserta yang hadir bisa menjadi agen dalam memberikan ilmu terutama dalam mengubah sampah organik menjadi kompos. 


Payakumbuh sebagai salah satu kota yang ada di Sumatera Barat juga kewalahan dalam mengelola sampah. Hal ini sejalan dengan Surat Edaran Walikota Payakumbuh Nomor 660/14/SE/WK-PYK-2022 tentang Upaya Pengurangan Sampah di Kota Payakumbuh yang betujuan untuk menindaklanjuti Peraturan Walikota Payakumbuh Nomor 89 Tahun 2018 tentang Kebijakan dan Strategi Daerah dalam Pengelolaan Sampah Rumah Tangga dan Sampah sejenis Rumah Tangga. Payakumbuh memiliki jumlah penduduk sebanyak 141.184 jiwa. Rata-rata volume sampah yang dihasilkan di Payakumbuh setiap harinya kurang lebih 72-73 ton perharinya.


Pak Lurah juga menjelaskan bahwa saat ini, Pemerintahan Payakumbuh sedang berfokus dalam pengelohan sampah baik sampah organic dan non organic sehingga beliau sangat berterimakasih dengan adanya kegiatan ini. 


Setelah kata sambutan dari Pak Lurah kemudian pemateri Ibu Yulia Isnardti memberikan pengetahuan tentang cara melakukan kompos dari sampah organik rumah tangga. Bu Yulia sendiri merupakan alumni IT tapi sangat suka dengan pengolahan sampah karena beliau prihatin dengan kondisi lingkungan yang kotor apalagi kebiasaan masyarakat yang belum memilih sampah. 


Pemateri juga menyampaikan cara mengolah sampah organic skala rumah tangga. Beliau juga menjelaskan bahwa sampah adalah sisa konsumsi manusia yang tidak dikelola yang bersumber dari rumah, perkantoran, pasar tradisonal, pusat perniagaraan, kawasan public dan lainnya.


Berdasarkan sumber sampah dan jenis sampah, yang paling banyak adalah sampah rumah tangga dari rumah tangga sebesar 38% dan 41.4% . 


Ironisnya Indonesia masuk 5 besar penghasil sampah makanan didunia. Pengeluaran untuk konsumsi rumah tangga Indonesia tumbuh 4,93% pada 2022. Pertumbuhan itu lebih tinggi 2,91% poin dibandingkan pada tahun sebelumnya yang sebesar 2,02%.


Karena banyaknya sampah rumah tangga, maka diharapkan peserta harus bisa mengenali jenis sisa konsumsi yaitu organic yang sesuatu yang bisa terurai dan membusuk di alam seperti daun pisang, kulit buah, sayur, sisa makan dan sebagianya. Sampah anorganik adalah sesuatu yang tidak bisa terurai atau membusuk di alam seperti plastic dan kaca. 


Lalu mengapa perlu mengompos?

Karena sisa organic yang sampai di TPA aka tertimbun dan terurai tanpa oskigen (anaerob) sehingga penguraian ini menghasilkan gas metana yang dapat menyebabkan efek rumah kaca dan pemanasaran global. Metana (CH4) lmemiliki bahaya 30 kali lipa penyebab pemanasaran global dibandingkan dengan CO2. 


Untuk itu perlu dilakukan pengomposan pada sampah organis yang berguna utnuk mengurangi laju perubahan iklim, memberikan nutirisi alami tanah, mendapatkan pupuk alami, serta mengatasi 50% sampah rumah tangga dan mengurangi pengiriman ke TPA. 


Setelah materi disampaikan pemateri maka peserta melakukan praktek dalam pengomposan. Metode pengomposan sendiri terdiri dari dua yaitu aerobic yang membutuhkan oksigen dan an aerobic yang tidak membutuhkan oksigen. Dalam pengabdian ini praktek yang dilakukan ialah aerobic. 


Yang perlu diperhatian dalam mengompos ialah perbandingan bahan compis beruapa coklat, hijau dan unsur coklat/carbon : unsur hiau/nitrogen = 2:1 /3:1. Bahan kompos hijau bisa dari daun/rumput kering, sekam padi, limbah kertas, kulit jagung, tangkai sayur. Hijau dari sayuran, nuahan, dauh segar, kotoran kambing tapi tidak dianjurkan susu, minyak, kulit udang, keju, yogurt, kotoran kucing, gulma dan sebagainya. 


Bagi peserta mengompos bisa dilakukan di rumah dengan menyiapkan alat berupa wadah apa saja (pot/karung/ ember/gerabah/ drum/tong dll) lubangi bawah dan sampingnya secukupnya (karung tidak perlu dilubangi karena sudah berpori) Plastik besar/terpal/triplek untuk penutup.


Bahan berupa 2 baskom Organik coklat bahan alam yg kasar, kering dan berserat serbuk gergaji/daun kering/sekam padi/ jerami dll 1 baskom Organik hijau bahan alam yang lunak dan berair buah-buahan matang/ sayur (kulitnya saja boleh) – pepaya, buah naga, mangga, semangka dll 2-3 gelas air cucian beras yang sudah diendapkan semalam/air gula merah/EM 4/ air tape/air rendaman tape 2-3 cetok tanah biasa 2-3 cetok Pupuk kandang/kompos jadi.


Starter Kompos berupa Siapkan wadah beri lubang di bagian bawah + samping –jumlah lubang harus cukup utk ventilasi Taburkan organik coklat Beri tanah + pupuk kandang Tambahkan buah-buahan matang, sayur dll, Siram dengan air cucian beras/air tempe/air gula jawa yang sudah menginap 1-2 malam/ em4 Aduk rata seluruhnya Tutup dengan terpal/plastik/kardus Tunggu 3-4 hari untuk siap digunakan.


Proses Penguraian:

-Pekan awal Isi starter masih terlihat utuh Mulai ada uap air/embun di tutup komposter

-Pekan ke 2/ke 3 Isi starter terlihat berubah busuk, terasa hangat, sebagian masih utuh

-Bulan ke 2 Isi komposter berbau segar, hampir semua menghitam, masih ada bagian yang keras belum terurai sempurna

-Bulan ke 3 Seluruhnya menghitam, bau tanah, tidak terlihat bentuk aslinya


Prinsip pengomposan:

-Jaga selalu rasionya. Unsur coklat/Carbon : unsur hijau/Nitrogen= 2:1/3:1 Jagakelembaban (tidak kering, tidak basah), buatkan lubang ventilasi-drainase, harus cukup unsur carbon(unsur carbon menyerap kelebihan air)

-Pemberian bioaktivatorhanya jika terlihat kering/kurang lembab, fungsinya untuk mengaktivasi mikroorganisme. 

-Cukup aerasi (pengudaraan) atau suplai oksigen dengan cara buatventilasi, memberikan porositas serta pengadukan setiap beberapa hari, agar oksigen masuk di sela-sela kompos. 

-Porositas perlu ada rongga-rongga di antara partikel di dalam tumpukan kompos. Rongga-rongga ini akan diisi udara yang mensuplay oksigen untuk proses pengomposan. Rongga didapatkan dengan unsur carbon.

-Ukuran bahan yang dikomposkan, makin kecil makin cepat terurai.


Setelah praktek peserta sangat senang dan mendapatkan ilmu yang bermanfaat dari pelatihan yang dilkukan tim pengabdi. Setelah pengabdian maka dilakukan serah terima compost bag tas kepada kantor lurah untuk menampung sampah organik di sekitar kelurahan. Dengan adanya pelatihan ini, peserta yang hadir diharapkan sebagai agen dalam melakukan pengomposan agar sampah organic bisa bermanfaat jadi kompos.

 


Payakumbuh --- Kepala Dinas Perhubungan Kota Payakumbuh Devitra telah mulai melaksanakan sosialisasi ke sekolah-sekolah untuk mengimplementasikan proyek perubahan program Strategi Penguatan Managemen Transportasi Berbasis Teknologi Informasi (SEMANGAT BERBAGI) Di Kota Payakumbuh.

Sosialisasi tersebut dilaksanakan seperti di SMAN 3 Payakumbuh saat pelaksanaan upacara bendera Senin (10/7) lalu.

Pada saat melaksanakan sosialisasi Devitra menjelaskan kalau siswa sekolah termasuk kelompok masyarakat yang belum layak atau diperbolehkan untuk menggunakan kendaraan bermotor, karena sekitar 50 persen dari mereka belum mengantongi memiliki Surat Izin Mengemudi (SIM), sementara pelajar SMA/SMK/MA terlihat banyak yang masih menggunakannya ke sekolah, bahkan ada juga siswa SMP/MTs.

Fenomena ini, kata Devitra, berkontribusi terhadap naiknya angka kecelakaan yang korbannya siswa sekolah, secara psikologis anak usia 17 tahun kebawah belum matang untuk dibiarkan menggunakan kendaraan bermotor, imbasnya tingginya angka kecelakaan terutama kasus kecelakaan siswa sekolah.


Berdasarkan data yang ada, menunjukan angka kecelakaan di wilayah hukum Polres Payakumbuh tahun 2021 sebanyak 151 kasus dan korbannya dari kalangan pelajar sebanyak 73 orang (48,34%). Sedangkan jumlah kecelakaan tahun 2022 sebanyak 179 kasus dan korban dari pelajar sebanyak 97 orang (54%). Jumlah kecelakaan tahun 2023 (sampai bulan April) sebanyak 42 kasus dengan korban pelajar sebanyak 12 orang (28,57%).

"Di samping itu, emisi gas buang kendaraan bermotor berkontribusi kepada perubahan iklim ditambah fenomena El-Nino yang melanda dunia ikut memperparah terjadinya pemanasan global," ujarnya.


Devitra menjelaskan, pada Senin (17/7), sosialisasi yang sama akan dilaksanakan di 5 lokasi, seperti SMKN 2 Payakumbuh, SMAN 1 Payakumbuh, SMKN 1 Payakumbuh, SMAN 4 Payakumbuh, SMAN 5 Payakumbuh.


Problem lalu lintas yang tengah dihadapi di Kota Payakumbuh adalah kemacetan yang biasanya terjadi di daerah-daerah yang dekat dengan fasilitas umum seperti sekolah, pasar, persimpangan, hingga lampu merah.

Sosialisasi ini, kata Devitra, adalah tindak lanjut dari komitmen bersama stakeholder terkait untuk pengurangan penggunaan kendaraan bermotor bagi siswa sekolah, dengan adanya strategi lintas sektor dalam menghadapi perubahan iklim dan pengaruhnya terhadap ekonomi dan lingkungan.

Komiten bersama (taking ownership) dengan stakeholder terhadap gagasan proyek perubahan ini sudah didukung dan disetujui oleh berbagai pihak terkait seperti organisasi perangkat daerah, Polres Payakumbuh, Cabang Dinas Pendidikan Wilayah IV Sumbar, Dinas Pendidikan Kota Payakumbuh, Kepala SMA/SMK/MA se Kota Payakumbuh, termasuk dukungan dari pengusaha jasa transportasi online seperti Gojek dan Maxim Payakumbuh.

"Kondisi kita saat ini di Kota Payakumbuh, pada jam sibuk ada sebanyak 15 titik kepadatan lalu lintas. Kami dari dishub ikut membantu kepolisian untuk mengatur lalu lintas," terangnya.

Devitra menerangkan, dari hasil survey, sekitar 75 sampai 80 persen siswa mengendarai sendiri kendaraan roda 2 dari rumahnya ke sekolah, baik SMA, SMK, dan MA. Kondisi ini juga tidak bisa terbantahkan, makanya lahirlah opsi bagaimana mengarahkan agar siswa sekolah dapat memanfaatkan jasa angkutan umum.

Sedangkan kondisi saat ini, Angkutan Kota (Angkot) belumlah terintegrasi di Kota Payakumbuh, yang ada hanya dari Kawasan Ngalau ke pasar di pusat kota. Jumlahnya hanya sekitar 36 unit, dan tidak pula semuanya beroperasi setiap hari.

"Angkot-angkot di Kota Payakumbuh sudah berumur tua, mobil yang tahun paling tinggi keluaran 2005 atau 19 tahun lalu," ungkapnya.

Salah satu opsi yang bisa dioptimalkan saat ini adalah penggunaan transportasi online berdasarkan zonasi siswa. Misalnya jumlah siswa yang pergi ke sekolah ini ada 5 orang, mereka bisa memesan 1 mobil transportasi online, kemudian ongkosnya mereka bayar bersama, kalau ongkosnya 1 mobil adalah Rp. 20 ribu, maka dibayar 4 ribu perorang.

"Dinas telah melakukan pendataan, dan kami merasa jika bisa dimanfaatkan transportasi online ini akan hemat biaya, harga BBM pertalite buat kendaraan bermotor saat ini satu liternya sekitar Rp. 10.000," ulasnya.

Upaya pembatasan penggunaan kendaraan bermotor roda 2 bagi siswa sekolah ini, dibarengi dengan menghadirkan layanan dari penyedia transportasi online. Kemudian, nanti kerja sama sosialisasi transportasi aman ke sekolah, hingga kemurahan tarif, ataupun disubsidi.

"Penyedia layanan kan juga bisa memberikan reward kepada pengguna aplikasi, misalnya kalau 10 kali penggunaan aplikasi, maka ada diskon ongkos, bahkan program lain yang bisa ditawarkan," tutur Devitra.

Di lain sisi, Satlantas Polres Payakumbuh mendukung untuk mengurangi kecelakaan dengan kerja sama. Dengan telah adanya alternatif siswa memanfaatkan jasa transportasi, kepolisian akan lebih mudah melaksanakan penegakan dan penindakan, karena selama ini susah dilakukan akibat layanan jasa transportasi masih kurang. (FS)


Author Name

Contact Form

Name

Email *

Message *

Powered by Blogger.