Latest Post


Solok Selatan –
Dosen dari dua perguruan tinggi di Sumatera Barat, yaitu Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat (UMSB) dan Universitas PGRI Sumatera Barat (UPGRISBA) berkolaborasi mengadakan kegiatan Pengabdian pada Masyarakat (P2M) di Nagari Ranah Pantai Cermin, Kabupaten Solok Selatan. Kegiatan ini merupakan kegiatan rutin yang harus dilakukan oleh dosen, dan merupakan bagian dari Tri Dharma Perguruan Tinggi yang wajib dilakukan oleh setiap pendidik di tingkat perguruan tinggi. Pengabdian pada Masyarakat kali ini diadakan dengan tema “Pemberdayaan Ekonomi Perempuan di Nagari Ranah Pantai Cermin Kabupaten Solok Selatan”. Tujuannya adalah untuk memberikan pelatihan dan penyuluhan serta pendampingan pada kaum perempuan agar memiliki skill atau keahlian yang dapat diberdayakan dalam membantu ekonomi keluarga.


Kegiatan ini dilakukan oleh Ernadwita, Erningsih, Yenita Yatim, Gustia Harini, dan Indra Rahmat. Kegiatan ini juga melibatkan mahasiswa yang ditujukan untuk memperkenalkan kepada mahasiswa yang bersangkutan sekaitan dengan kegiatan lapangan yang dapat dilakukan di luar kampus. Peserta yang disasar oleh tim Pengabdian pada Masyarakat ini adalah ibu-ibu di Nagari Ranah Pantai Cermin, kegiatan dilaksanakan pad Rabu, tanggal 19 Juli 2023, berlokasi di aula serba guna kantor Wali Nagari Ranah Pantai Cermin. Kegiatan ini dihadiri juga oleh wali nagari, Zul Nasri.


Ernadwita menyatakan bahwa “kegiatan ini merupakan kegiatan rutin yang kami lakukan setiap semester dan selalu melibatkan mitra dari berbagai daerah” ujarnya ketika diwawancarai ditengah acara berlangsung (19/07/2023)


Yenita Yatim menegaskan bahwa kegiatan yang dilakukan kali ini bertujuan untuk mencipatakan perempuan yang berdaya guna demi membantu ekonomi keluarga. “jika perempuan memiliki keterampilan, maka diharakan mampu untuk membantu meringankan kerja suami dalam mencari nafkah” tambahnya.

Wali Nagari, Zul Nasri, menyambut baik kegiatan ini dan berharap agar kegiatan yang dilakukan oleh dosen dari UMSB dan UPGRISBA ini dapat dilakukan lagi di Nagari Ranah Pantai Cermin dalam tema dan kegiatan yang berbeda.(***)

Payakumbuh — Perhatian Irfendi Arbi terhadap wartawan memang tak perlu diragukan lagi. Bagaimana tidak, pada hari Kamis (27/7), Irfendi Arbi yang saat itu dalam kesibukannya mempersiapkan diri untuk menjadi Bacaleg DPR RI mendapatkan kabar bahwasanya ada seorang wartawan senior Luak Limopuluah yang dirawat di rumah sakit pasca operasi kaki, hati Irfendi langsung tergerak untuk membesuknya ke rumah sakit.

“Saat kegiatan tadi dikampung, saya mendapat kabar bahwasanya ada salah satu rekan media kita yang sudah senior di Luak Limopuluah saat ini terbaring sakit dirumah sakit. Oleh sebab itu saya langsung menjenguknya hari ini,” ujar Irfendi Arbi.

Irfendi mengungkapkan, kedatangannya ke rumah sakit adalah untuk memberikan semangat serta melihat langsung jurnalis yang sakit itu. Jurnalis yang tengah berjuang untuk sehat tersebut bernama Nahar Sago. Dia merupakan wartawan senior di sebuah media mingguan.

Nahar Sago diketahui mengalami pembengkakan dibagikan kakinya akibat sakit asam usat yang telah parah dan akibat pembengkakan tersebut kaki Nahar harus dilakukan tindakan operasi. Kini, jurnalis senior tersebut tengah terbaring untuk pemulihan pasca operasi.

“Mudah-mudahan kaki Pak Nahar cepat sembuh, dan pak Nahar dapat kembali bisa berjalan dengan normal sehingga nantinya bisa kembali beraktifitas seperti biasa,” ujarnya.

Usai mendoakan kesehatan Nahar Sago dikesempatan itu, mantan Bupati Limapuluh Kota itu tampak menyerahkan sedikit bantuan untuk meringankan biaya pengobatan Nahar Sago yang saat itu didampingi oleh anaknya.

Usai dijenguk Irfendi Arbi,Nahar Sago merasa terharu dan bersyukur. Dirinya mengaku salut akan perhatian Irfendi terhadap wartawan.

“Yo salut ambo ka Pak Irfendi”, Perhatian beliau kepada Awak media memang sudah terkenal, Ia tidak pernah membedakan wartawan yang bertugas di daerah ini. Terimakasih pak, dengan kunjungan bapak ini akan mendorong semangat saya untuk kembali sehat dan mudah-mudahan penyakit saya ini dapat hilang,”ujar Nahar.

(Rel/FS)

Payakumbuh — Bimtek Digitalisasi Pembelajaran Bagi Guru SMA se Kota Payakumbuh angkatan I dan II, tahap IV, berakhir dan ditutup secara resmi oleh Kadis Pendidikan Provinsi Sumatera Barat diwakili Titi Sandri.

“Semoga bekal yang sudah didapatkan selama Bimtek dapat diaplikasikan di sekolah, sehingga memberikan nilai bagi sekolah dan peserta didik,” kata Titi Sandri, ketika menutup Bimtek angkatan I dan II yang diikuti 200 peserta, di Hotel Rocky Bukittinggi, Kamis (27/7).

Bimtek tersebut memberikan bekal yang sangat berarti kepada peserta, sehingga sesaat sebelum ditutup, keharuan dirasakan para peserta. Banyak ilmu yang didapatkan. Pelaksanaan Bimtek pun berlangsung penuh keakraban dan memberikan materi yang sangat dibutuhkan peserta.

Gusmawenti Syam S.Pd, guru Bahasa Indonesia SMAN 2 Payakumbuh menyebutkan, tak hanya materi secara teknis yang didapatkan, tetapi jauh lebih luas. Peserta seakan “dicas” ulang, mendapatkan ilmu dan menjadikan lebih tajam cara berpikirnya.

Ia merasakan, peserta seakan disadarkan atau diingatkan, bahwa sesungguhnya mereka sedang menjalani sebuah tugas besar, seakan membawa tanggungjawab yang besar untuk membawa atau mengawal anak-anak bangsa dengan baik lugas. Jangan sampai keliru.

Menghadapi masa depan, katanya, harus diseimbangkan dalam membangun dan menguatkan otak, juga harus menguatkan fisik. Keduanya sangat dibutuhkan.

Di sisi lain, Rika Febrina M.Si, guru Matematika SMAN 2 Payakumbuh mengutip ajakan Ketua DPRD Sumbar Supardi, saat memberikan materi kepada peserta, sehari sebelumnya. Ajakan sang ketua, merupakan wujud nyata yang harus dijalani setiap orang.

Katanya, kita tidak akan bisa hidup atau bergerak sendiri. Dalam upaya membangun generasi yang lebih baik, harus dibangun pondasi yang kokoh. Tak bisa satu ahli. Harus dikerjakan bersama, seperti hanya menghadirkan sebuah bangunan.

“Kita tak bisa dibangun sendiri oleh tukang, tetapi juga ada arsiteknya, desain interiornya. Kalau ahli pondasinya tidak membangun pondasi yang kokoh, maka bangunan tersebut akan mudah runtuh,” katanya.

Jika dianalogikan membangun gedung, maka untuk langkah setiap anak bangsa, ahli yang membangun pondasinya adalah guru. Semua kemampuan guru harus digerakkan, harus difokuskan di sana, termasuk harus memikirkan keberlanjutan bangunan tersebut.

Pada kesempatan sebelumnya, Ketua DPRD Sumbar Supardi mengingatkan arti penting sebuah kolaborasi, khususnya kolaborasi antar sekolah, kolaborasi di sekolah mau pun kolaborasi sesama guru. Kolaborasi tersebut akan bermuara baiknya suasana antar guru, lingkungan sekolah dan antar sekolah.
Ajakan kolaborasi tersebut disampaikannya, sebab Supardi melihat dan merasakan masih tingginya tingkat persaingan antar guru.

“Jika persaiangan antar guru tersebut dibiarkan, atau Kepala Sekolah tak mampu mengakomodir atau menyelesaikannya, dikhawatirkan suasana sekolah tidak akan kondusif,” kata Supardi sembari menyebutkan, kekuatan sesungguhnya adalah pada tim yang kuat.

Agus Hilaluddin, instruktur pada Bimtek tersebut memberikan apresiasi kepada peserta. Semua agenda dan materi diikuti semua peserta dengan sangat antusias.
“Mudah-mudahan, sekembali semua guru ke sekolah, ada sesuatu yang baru dibawa mereka untuk kemajuan sekolah dan bekal bagi anak didiknya,” kata Agus.

Materi yang diberikan berupa Praktek Tools Digital Pembelajaran Per Bidang Studi, Psikologi Pelajar Era Digital, Pengantar Pembuatan E-Modul Pembelajaran Interaktif, Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila, Pengelolaan Pembelajaran Sosial, Menjadi Guru Kreatif, Inovatif dan Inspiratif, Pengayaan Metode Pembelajaran Berbasis Student Center Learning Dan Gaming, Pengantar Asesmen Pembelajaran Sosial, Pengantar Asesmen Pembelajaran Sosial Sesi Presentasi, Kesimpulan dan Review Materi Keseluruhan.(Rel/FS)

Payakumbuh – Tuntutan dunia pendidikan semakin tinggi. Di saat guru di tuntut menguasa teknologi secara maksimal, beragam kompetensi lain juga harus menyertai. Targetnya, guru harus siap menyambut masa depan yang lebih cerah.

Sasaran yang hendak di capai tersebut, tidak bisa dipandang sebelah mata. Kemajuan teknologi yang sangat cepat, tidak sebanding dengan kemampuan guru mengikutinya. Ketika hal tersebut di ikuti, atau di saat guru berkonsentrasi penuh mengikutinya, persoalan lain justru terjadi.

“Guru cenderung tidak mampu memahami karakter peserta didiknya karena terlalu konsentrasi pada pelajaran tanpa mempelajari karakter siswanya,” kata Ketua DPRD Sumbar Supardi, ketika Bimtek Digitalisasi Pembelajaran bagi Guru SMA sekota Payakumbuh, di Bukittinggi, Rabu (26/7).

Supardi mengingatkan, jika guru hanya memiliki perhatian kepada pelajaran, lalu memahami karakter peserta didiknya terabaikan, maka di khawatirkan, justru akan menjadi bom waktu di kemudian hari.

Ia kemudian membeberkan hasil survei sebuah lembaga berkompeten, KPA. Katanya, sebuah SMK di Payakumbuh ditemukan sebuah hasil survei mengejutkan. Sebanyak 10 dari satu kelas di salah satu SMK, ternyata siswanya terlibat LGBT.

Kondisi ini, katanya, tentu memprihatinkan. Terhadap hal tersebut, maka, kata Supardi, setiap guru harus memiliki kemampuan untuk memahami karakter siswanya. Jangan di abaikan.

Membekali Guru, Supardi menyebutkan, makanya dalam Bimtek kali ini, juga diberikan bekal terkait psikologi. Bekal psikologi yang dimiliki guru diharapkan mampu menjawab kebutuhan tersebut.

Sejalan dengan kemajuan zaman, maka tingkat perangai siswanya juga berbeda. Perkembangan tersebut juga harus di ikuti kemampuan guru untuk mengetahui atau memahaminya.

Ia kemudian mengambil contoh kasus yang baru-baru saja terjadi di Limapuluh Kota. Seorang guru merekam muridnya yang sedang emosi. Murid tersebut mampacaruik-an (mengatai gurunya dengan kata-kata kotor). Video tersebut beredar secara luas. Beragam tanggapan muncul.

“Siapa yang salah, atau apa yang salah dari kejadian tersebut,” kata Supardi sembari menyebutkan, betapa memprihatinkannya kondisi pendidikan hari ini.

Lalu, katanya, dari apa dan siapa yang salah, kejadian tersebut harus dijadikan pelajaran berharga bagi semua. Semua komponen harus melakukan introspeksi diri.

Terkait tantangan dan kemampuan untuk mengikuti perkembangan teknologi, Bimtek yang berlangsung selama empat hari tersebut, membekali seluruh peserta untuk terampil menggunakan teknologi sehingga dapat menyikapi kebutuhan dalam menghadapi dan menjalani pembelajaran.

Kendati demikian, kata Supardi, bukan berarti sudah puas dengan penggunaan aplikasi yang sudah dikuasai, tetapi tolok ukurnya adalah bagaimana setiap guru memiliki motivasi untuk mengelola aplikasi tersebut. Jika tidak memiliko motivasi mengelolanya, maka akan selalu terbelakang, sebab teknologinya terus bergerak dan berkembang.

Supardi juga menyebutkan, sejumlah pembekalan yang sudah di berikan kepada guru SMA di Payakumbuh, khususnya melalui program Bimtek Digitalisasi Pembelajaran bagi Guru SMA sekota Payakumbuh, di harapkan menjadi motor penggerak peningkatan SDM guru dan sekaligus akan memberikan pembeda kualitas guru-guru di Payakumbuh dengan kota dan kabupaten lain.

Kolaborasi
Supardi yang juga pernah menjadi guru tersebut juga mengingatkan arti penting sebuah kolaborasi, khususnya kolaborasi antar sekolah, kolaborasi di sekolah mau pun kolaborasi sesama guru. Kolaborasi tersebut akan bermuara baiknya suasana antar guru, lingkungan sekolah dan antar sekolah.

Ajakan kolaborasi tersebut disampaikannya, sebab Supardi melihat dan merasakan masih tingginya tingkat persaingan antar guru.

“Jika persaiangan antar guru tersebut dibiarkan, atau Kepala Sekolah tak mampu mengakomodir atau menyelesaikannya, di khawatirkan suasana sekolah tidak akan kondusif,” kata Supardi sembari menyebutkan, kekuatan sesungguhnya adalah pada tim yang kuat.

Agus Hilaluddin, instruktur pada Bimtek tersebut menyebutkan, tingginya tuntutan terhadap tugas seorang guru, sesungguhnya sudah di ketahui dan di pahami orang sejak dahulu. Seorang guru adalah sosok yang selalu menjadi acuan, panduan dan teladan bagi setiap orang.

Menjawab pertanyaan wartawan di sela-sela kegiatan, Agus Hilaluddin menyebutkan, ada sedikit pergeseran yang membedakan guru dahulu dan sekarang.

“Masa lalu, mereka yang menjadi guru sudah di impikan sejak kecil. Sekarang, mayoritas banyak yang tidak, sehingga rasa yang ada pastilah berbeda,” katanya.

Kepala Dinas Pendidikan Prov Sumbar Drs. Barlius, MM mendukung program yang berasal dari Pokir Supardi tersebut. Aplikasinya langsung menyentuh sasaran. Titik yang di sasar sangat membutuhkan peningkatan kapasitas SDM yang berhubungan langsung dengan tuntutan mereka hari ini dan masa datang.

Barlius juga mengatakan, komitmen Ketua DPRD Sumbar Supardi mewujudkan Kota Payakumbuh menjadi Kota Digital, khususnya di bidang Pendidikan, sangatlah besar.
“Beliau sangat fokusnya,” kata Barlius.

Bimtek Digitalisasi Pembelajaran bagi Guru SMA sekota Payakumbuh di laksanakan di Hotel Rocky Bukittinggi, 24 – Juli 2023. Di ikuti 200 peserta, terbagi dalam 4 angkatan. Peserta di bekali keterampilan terkait digitalisasi bahan ajar. Mereka di mentori oleh beberapa pakar untuk merancang bahan ajar digital, dan penggunaan aplikasi.(Rel/FS)


Payakumbuh --- 12 orang alumni SMKN 4 Payakumbuh dilepas secara resmi oleh gubernur Sumatera Barat Mahyeldi Ansharullah untuk kuliah dan bekerja di luar Negeri. Ini merupakan tindak lanjut dari program menciptakan 100 ribu enterpreneur untuk bisa terealisasi lebih cepat, mengingat lulusan sekolah vokasi seperti SMK di Sumbar setiap tahun sekitar 20 ribu orang lebih. 


Dalam pelepasan di rumah dinas gubernur pada Rabu (26/7) itu, tampak Gubernur Mahyeldi bersama Kepala dinas Pendidikan Provinsi Sumbar Barlius Kacabdisdikwil IV Syafruddin, Direktur PT. Cahaya Pendidikan Internasional (Bright Education) Bandung Astria Dewi, serta Kepala SMKN 4 Payakumbuh Aizur Hedi.


12 Alumni tersebut adalah M Ihsan Pratama, Ismail, dan Titania Salsabila yang Magang ke Jepang, sementara itu Agil Adrian mengikuti program Beasiswa Kuliah di International Foundation Programn 1+4 at Cheng Shiu University In Taiwan, Dilla Kumala Sari akan bekerja di Inggris, dan 7 lainnya seperti Muhammad Febrian, Thoriq Hidayat Syah, Muhammadil Fatra, Lefrand Septiand Maydi, Seruni Sartika, Tegar Story Yondra, dan Muhamad Fadel Teguh Permana dikirim ke Jerman untuk bekerja sambil kuliah di berbagai tempat.


Gubernur Mahyeldi saat melepas mereka memberikan cendera mata yang berbeda dan mungkin jarang terfikirkan oleh orang banyak, masing-masing alumni tersebut diberikan 1 buah Alquran Kurdopa dan berpesan agar tetap menjadikan Alquran sebagai pedoman hidup baik di negeri sendiri maupun di Luar Negeri.


"Semoga kalian sukses dan jadi contoh bagi adik-adik SMK di seluruh Sumatera Barat," harap Mahyeldi.


Mahyeldi menambahkan, saat ini kualitas pendidikan vokasi sudah semakin baik dibuktikan dengan semakin banyaknya lulusan SMK yang terserap dunia usaha atau mendirikan usaha sendiri berbekal keahlian yang diasah selama di SMK. Bahkan, sudah banyak siswa SMK yang bisa merasakan atmosfer dunia kerja sebelum lulus, karena sekolahnya menjalin kerja sama dengan dunia industri, sehingga keahliannya semakin terasah dan benar-benar siap pakai saat lulus.


Dia menilai, dengan kurikulum yang diterapkan Kemendikbudristek saat ini, kepala sekolah lebih leluasa untuk berinovasi guna meningkatkan hard skill siswanya. Itu didukung dengan semakin banyaknya SMK di Sumbar yang telah bertransformasi menjadi Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) yang bisa memiliki usaha sendiri dan menjalin kerja sama dengan dunia industri.Ia juga mengingatkan agar kerangka berfikir kepala sekolah tentang industri bukan hanya industri besar. 


UMKM juga termasuk industri yang patut diperhitungkan oleh SMK untuk menjalin kerja sama. Menurutnya, hal itu sejalan dengan arahan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbudristek) terkait skema SMK penggerak UMKM sebagai penerapan dari Perpres Nomor 68 tahun 2022 tentang Revitalisasi Pendidikan Vokasi dan Pelatihan Vokasi yang bertujuan untuk menyiapkan SDM kompeten, produktif, dan berdaya saing guna menyongsong Indonesia Emas 2045.


"Ini sejalan pula dengan program unggulan kita menciptakan 100 ribu enterpreneur. Semakin banyak pengusaha di Sumbar, semakin besar daya ungkit terhadap ekonomi daerah," katanya.


Sementara itu, Kepala SMKN 4 Payakumbuh Aizur Hedi kepada media mengatakan dirinya masih ingat pada tanggal 10 Januari 2022 lalu, bersamaan dengan peresmian gedung perkantoran SMKN 4 Payakumbuh oleh Gubernur Provinsi Sumatera Barat dan pada saat itu pula juga melaksanakan MoU dengan PT. Bright Education Bandung dengan program Ausbildung pola kerja dan kuliah di Jerman.


"Sejak itu kami sudah melakukan persiapan penguasaan bahasa Jerman level A1 A2 dan B1. Di sekolah maupun di boarding PT. Bright Education Bandung. Alhamdulillah sekarang sudah mulai menampakan hasilnya dimana 7 dari 12 orang siswa kita dalam waktu dekat akan diberangkatkan ke Jerman. Ada yang tanggal 2 Agustus mendatang dan lainnya sedang menunggu visa," kata Aizur Hedi.


Ditambahkan Aizur, untuk pemberangkatan siswa ke Jerman sampai diterima di perusahaan sepenuhnya menjadi tanggung jawab PT. Bright Education Bandung.


"Di Jerman anak kita 3 hari kerja dan 2 hari kuliah , perusahaan, tempat mereka bekerja dan tempat sekolah atau Beruff Scholl serta apartemen disiapkan oleh PT. Bright Education Bandung. Sementara biaya transportasi dari apartemen ke sekolah dan dari apartemen keperusahaan serta biaya apartemen setara hotel bintang 4 dibunyikan dikontrak menjadi tanggung jawab perusahaan. Selama tiga tahun alumni kita akan menjalani pendidikan dan bekerja dengan gaji rata-rata 1000 Uero setiap bulannya, biasanya di tahun kedua dan ke tiga meningkat terus. Dan nanti jika saat sudah tamat alumni kita akan mendapat ijazah fachkraff, atau ijazah keahlian setara D3," terangnya.


Kepala Sekolah yang terkenal bersahaja dan disayangi siswanya itu juga menerangkan nanti setelah tamat alumni SMKN 4 Payakumbuh ini bisa langsung bekerja di perusahaan yang ada di Eropa, tidak hanya di Jerman saja, bisa ke Perancis, Inggris, Belanda dan lainnya dengan gaji setara gaji eropa sekitar kurang lebih 2500 hingga 3000 Uero perbulan, kalau dikonversikan ke rupiah senilai 25 sampai 30 juta perbulannya.


"Selain itu alumni kita juga sudah ada yang bekerja di Thailand 2 orang, Jepang 3 orang, Inggris 1 orang, dan insya Allah melalui program hallo beasiswa alumni kita juga akan berkuliah di Taiwan," tukuknya.


Sebetulnya, kata Aizur, Ausbildung merupakan solusi bagi istilah SMK sebagai penyumbang pengangguran terbesar. Pada hal tidak, jika program ini berjalan dengan baik. Dirjen SMK Wika Sakarinto pernah mengatakan bahwa sebetulnya bangsa Indonesia sudah luar biasa dalam berbagai kompetensi, namun kekurangan di kemampuan komunikasi.


"Maka sejalan dengan itu pula kami dalam waktu dekat akan mendirikan cafe bahasa yang nanti di kafe tersebut kita akan tawar menu Bahasa Inggris, Jerman, Arab, Jepang dan Korea. Jadi cafe ini seperti duo lingua di SMKN 4 Payakumbuh, konsumennya diharapkan siswa dari berbagai sekolah di Payakumbuh dan Sumbar, dan tidak tertutup juga kemungkinan bagi guru atau masyarakat umum yang ingin mendalami bahasa asing di cafe kita," jelasnya.


Terakhir, Aizur menyampaikan ucapan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada Gubernur Sumbar Mahyeldi dan DPRD Sumbar atas dukungan dan perhatian yang luar biasa terhadap pendidikan khususnya kepada SMKN 4 Payakumbuh. Karena tanpa dukungan yang kuat dari itu, tentulah kegiatan ini tidak akan terlaksana dengan baik.


"Semoga alumni kita ini sukses membawa nama baik Sumatera Barat dan bangsa Indonesia di Eropa, kelak kita berharap akan dapat meningkatkan kesejahteraan keluarga mereka ke depan," pungkasnya. (FS)

Payakumbuh – Dalam rangka meningkatkan pengetahuan literasi dan pemberdayaan serta kesejahteraan masyarakat Dinas Perpustakaan Dan Kearsipan (DPK) Kota Payakumbuh menggelar kegiatan Sosialisasi Pengembangan Literasi Berbasis Inklusi Sosial di Bukik Sibaluik, Selasa dan Rabu, (25-26/7/2023).

Kegiatan sosialisasi tersebut dibuka langsung oleh Kadis DPK Prima Yanuarita dihadiri oleh Sekretaris DPK Joni datuak Indo Marajo dan Kabid Perpustakaan Irwandi Darmawan bersama narasumber Sesmi Anggia beserta seluruh peserta dari perwakilan Taman Bacaan Masyarakat (TBM) dan masyarakat di Kelurahan Se Kota Payakumbuh.

Pada sambutannya, Kepala Dinas DPK Prima Yanuarita menyampaikan, Perpustakaan melakukan Sosialisasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosialisasi untuk meningkatkan literasi dan pemberdayaan serta kesejahteraan masyarakat.

“Dengan melaksanakan sosialisasi Inklusi Sosial ini, kita Inginnya pelatihan merangkai bunga ini dapat meningkatkan pemberdayaan dan kesejahteraan masyarakat serta sekaligus mendukung program pemerintah dalam pengentasan kemiskinan ektrem yang digalakkan oleh Pj. Wali Kota Payakumbuh Rida Ananda, “terangnya.

Lebih lanjut Kadis DPK menyampaikan, nanti setelah selesai pelatihan ini diharapkan peserta bisa menerapkannya di tempat TBM ataupun di lingkungan masyarakat sekitarnya.

“Kita berharap, setelah pelatihan ini peserta dapat menerapkannya di daerah kita masing-masing, “harapnya. (Rel/FS)

Author Name

Contact Form

Name

Email *

Message *

Powered by Blogger.