Payakumbuh --- Mungkin banyak yang bertanya-tanya, pemadam kebakaran atau fire fighter itu selain memadamkan api kerjanya ngapain aja ya?
Nah, untuk mengulasnya, media ini menanyakan kepada yang lebih berkompeten untuk menjawabnya, yakni pihak damkar itu sendiri.
Kepala Bidang Pemadam Kebakaran Kota Payakumbuh Budi Kurniawan, Rabu (3/3) kepada wartawan mengatakan sebenarnya tugas damkar ini banyak, selain penyelamatan manusia seperti penyelamatan korban kebakaran, kecelakaan lalu lintas, kecelakaan kerja, penyelamatan ketinggian, dll, mereka juga wajib untuk standby dan siap melayani masyarakat selama 24 jam.
"Tugas pemadaman adalah satu dari lima tugas pokok Pemadam Kebakaran. Sesuai UU 23 tahun 2014 ada 5 tugas pokok Pemadam Kebakaran," kata Budi.
Budi menjelaskan, damkar memiliki tugas pokok terkait Pencegahan Kebakaran, Pemadaman Kebakaran, Penyelamatan (Kebakaran dan non Kebakaran), Pemberdayaan Masyarakat, dan Penanganan B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun). Ditambah tugas inspeksi alat proteksi kebakaran dan Investigasi kebakaran.
"Cobalah sesekali datang ke kantor damkar, atau bisa juga kami terlihat di lapangan memberi edukasi dan sosialisasi pencegahan dan penanganan bahaya kebakaran dari usia dini sampai ke instansi-instansi," katanya
Damkar juga melakukan kegiatan penyelamatan non kebakaran seperti evakuasi hewan (ular, biawak, sarang tawon, monyet, kucing ,babi, binturung, dll). Juga banyak lagi tugas penyelamatan non kebakaran seperti evakuasi cincin, kunci mobil tertinggal di dalam, kucing tersangkut di pohon, kerbau masuk dalam parit atau septik tank, anjing terjepit di pagar, musang masuk rumah, dan lain-lain.
Nah, sudah jelas kan sekarang kalau sebenarnya Damkar itu sudah seperti kesatria atau penjaga keselamatan masyarakat dari bahaya, tugasnya banyak sekali.
Intinya personil damkar dengan Sarana dan Prasarana yang dimiliki, SIAP melayani sekecil apapun bantuan yang dibutuhkan oleh masyarakat.
Untuk warga Kota Payakumbuh bisa meminta bantuan damkar untuk penyelamatan jiwa, atau evakuasi hewan berbisa dan berbahaya seperti tawon, biawak, ular, dan hewan lainnya dengan menghubungi quick response Pemadam Kebakaran di nomor 0752-92913.
Wajib disimpan nomornya ya, karena suatu waktu kita pasti membutuhkan bantuan damkar. (FS)
Payakumbuh --- Akibat longsor yang terjadi pada Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Regional menyebabkan permasalahan adanya tumpukan sampah sejak seminggu terakhir di Kota Payakumbuh, dan itu berbuah dilema baik bagi masyarakat maupun Pemerintah Kota Payakumbuh.
Penjabat Wali Kota Payakumbuh Jasman Rizal didampingi Kepala Dinas Kominfo Junaidi mengatakan pihak pemerintah telah mengupayakan berbagai upaya semaksimal mungkin untuk mengentaskan masalah ini. Kondisi tumpuk sampah yang sudah sangat luar biasa, beberapa waktu lalu pihaknya bisa membuang sampah dari Kota Payakumbuh ke TPA di Kota Sawahlunto, namun karena terjadi longsor, pihaknya tidak bisa membuang sampah disana karena dikhawatirkan akan membahayakan petugas.
"Melihat kondisi itu, kami dan jajaran terus memutar otak mencarikan solusi agar masalah sampah di Payakumbuh bisa terselesaikan. Salah satu solusi sementara adalah dengan menjalin kerja sama dengan daerah lain di Provinsi Sumatera Barat untuk menampung sampah dari Kota Payakumbuh di TPA mereka. Produksi sampah di Kota Payakumbuh cukup banyak, ada puluhan ton setiap hari, dengan akumulasi beberapa hari saja menyebabkan tumpukan sampah di beberapa titik dan kami berupaya agar masalah ini tuntas. Alhamdulillah kita bisa kerja sama dengan Pemerintah Kota Padang untuk hal ini," ujarnya kepada media, Rabu (3/3).
Jasman tidak patah semangat dan terus berkoordinasi dengan kabupaten/kota lain untuk bersedia menampung sampah dari Kota Payakumbuh. Sejak 29 Desember lalu pihaknya telah mengirimkan 15 truk sampah untuk pertama kalinya ke TPA Aia Dingin Padang. Ia menjelaskan, dalam situasi normal, Kota Payakumbuh membuang sampah ke TPA Regional Payakumbuh 2 kali sehari, siang dan malam hari.
"Dengan kondisi saat ini, Kota Payakumbuh harus membuang sampah ke TPA Aia Dingin Padang, maka maksimal pengiriman sampah hanya 1 kali dalam sehari dengan jumlah sampah 15-16 truk, sehingga terjadi perlambatan dalam alur pengambilan sampah di jalan-jalan. Kondisi ini bukan hanya karena jarak tempuh yang jauh, tetapi tidak semua armada truk kita bisa berangkat ke Padang, dikarenakan masalah kondisi kelayakan kendaraan dan keselamatan petugas,” jelasnya.
Jasman juga menambahkan, masih adanya tumpukan sampah di beberapa titik saat ini itu akan diselesaikan Pemko dalam tempo sesingkat-singkatnya, mengingat selain merusak estetika, juga menimbulkan polusi bau tak sedap di dekat tumpukan sampah tersebut.
"Biaya yang dikeluarkan cukup besar dan banyaknya waktu untuk mendistribusikan sampah ke TPA di Kota padang. Kami mohon kepada masyarakat agar dapat maklum dan bersabar, kami pasti akan selesaikan masalah ini," katanya.
Jasman menyebut sesuai dengan instruksi Wali Kota Payakumbuh, becak motor kelurahan tidak lagi mengambil sampah-sampah rumah tangga yang belum terpilah.
Senada, Kepala Dinas LH Desmon Corina juga menghimbau masyarakat agar meminimalisir produksi sampah rumah tangga dengan melakukan pemilahan kepada sampah organik dan anorganik. Sampah organik dikubur dan anorganik seperti plastik dan kertas diproses untuk bisa dijual ke pengumpul barang bekas.
"Kita harus bisa berinovasi menghadapi problem lingkungan saat ini, fungsi meminimalisir sampah ditumpuk adalah bentuk cinta kita kepada lingkungan," ujarnya. (FS)