Latest Post

Sikapi Kondisi Cuaca, Bupati Eka Putra Apel Bersama Satgas PB Nagari
Tanah Datar, Maklumatnews - "Kita semua tahu, beberapa belakangan ini cuaca ekstrem menyelimuti seluruh wilayah Kabupaten Tanah Datar ditambah lagi erupsi gunung Marapi yang sejak Desember kemarin belum mengalami tanda-tanda akan berhenti".

Hal itu dikatakan Bupati Tanah Datar Eka Putra ketika laksanakan apel pagi bersama seluruh anggota Satgas Penanggulangan Bencana (Satgas PB) nagari serta relawan se kecamatan Lintau Buo Utara di halaman kantor camat setempat, Kamis H+2 Idul Fitri 1445 H (11/4). 

"Untuk itu, saya minta kepada seluruh Satgas PB Nagari dan relawan se Tanah Datar senantiasa meningkatkan kewaspadaan dengan melakukan yang terbaik dan berikan rasa aman dan nyaman kepada masyarakat, terutama kepada para perantau kita yang saat ini sedang berada di kampung halaman untuk merayakan Idul Fitri bersama sanak keluarga". 

Lebih jauh, Bupati Eka Putra juga mengimbau agar seluruh anggota Satgas PB Nagari selalu stanby dan melaporkan situasi terkini yang terjadi di nagari masing-masing. 

"Saat ini, Pemerintah Daerah telah menetapkan sebagai daerah tanggap darurat bencana selama 14 hari terhitang sejak tanggal 8 April 2024 kemarin, terkait hal ini  diminta kepada BPBD, Satgas PB Nagari, relawan dan instansi terkait untuk tetap on call, jangan sampai ketika terjadi bencana komunikasi terputus," tegasnya. 

Diakhir arahannya, Bupati juga menyampaikan ucapan terima kasih atas kerja keras seluruh Satgas PB Nagari, relawan, BPBD dan instansi terkait lainnya selama ini. 

"Pemerintah Daerah tentunya tidak bisa bekerja sendiri tanpa adanya dukungan dari semua pihak, untuk itu selalu jaga kesehatan dan utamakan keselamatan sebelum memberikan pertolongan kepada orang lain," pungkasnya.

Aoel bersama Satgas PB kalu ini bupati didampingi camat Lintau Buo Utara Edo Fachrizal, Kepala Bidang PSDA Dinas PUPR dan Wali Nagari se Kecamatan Lintau Buo Utara.  (Pinos/rls).




Banyak orang yang sukses karena niat untuk membahagiakan ibunya, juga atas doa ibu. Salah satu kisah tersebut ialah kisah Epyardi Asda, yang kini menjabat sebagai Bupati Solok. 

Epyardi yang dikenal publik sekarang ini ialah orang yang sukses. Barangkali belum banyak orang yang tahu bahwa dulu ia dan keluarganya termasuk kalangan yang susah. 

“Saya anak petani miskin. Bapak saya hanya kusir bendi. Ibu saya pedagang beras keliling. Kami 12 orang bersaudara. Meninggal 4 karena busung lapar. Kalau saya ingat itu, saya jadi sedih. Ibu saya berdagang ke mana-mana,” kata Epyardi menceritakan kisah hidupnya sebagaimana dikutip dari siaran berjudul “Wisuda Periode 132 Universitas Negeri Padang, 27 September 2023” di akun UNP TV. Ia menyampaikan cerita itu di hadapan ribuan wisudawan di Universitas Negeri Padang (UNP). 

Karena melihat kondisi keluarganya, Epyardi berniat untuk melakukan sesuatu bagi orang tuanya. Pada 1985, setelah diwisuda, ia berangkat meninggalkan kampung halamannya untuk merantau ke Singapura dengan uang pinjaman. Saat itu ia merupakan anak buah kapal. Ia naik kapal ikan menuju Singapura. Dari Sumatera Barat ia pergi ke Tanjung Pinang, lalu menumpang dengan kapal ikan sampai ke Batam.  

“Di Batam saya urus bebas fiskal karena saya tidak punya uang sama sekali. Hanya dipinjami uang untuk sekadar hidup. Sampai di Singapura, saya berkeliling ke mana-mana. Alhamdulillah karena berkat rahmat Allah, karena niat saya ingin membantu ibu saya, mambangkik batang tarandam, menjadikan keluarga saya terhormat, Allah mempermudah. Akhirnya saya dapat pekerjaan,” tutur Epyardi.

Setelah mendapatkan pekerjaan, Epyardi menelepon orang yang ia pinjami uang untuk berangkat ke Singapura. Ia memberi tahu orang tersebut bahwa ia sudah mendapatkan pekerjaan, tetapi gaji pertamanya ia gunakan bukan untuk membayar utang, melainkan ia serahkan seluruhnya kepada ibunya. Orang tersebut setuju dengan permintaan Epyardi. Pada bulan kedua ia bekerja, barulah ia membayar utang.  

“Bulan ketiga saya buatkan sesuatu untuk orang tua saya. Akhirnya alhamdulillah, berkat rahmat Allah, semuanya saya lalui. Singkat cerita, saya bisa seperti ini karena apa? Karena niat saya untuk menyenangkan hati ibu saya. Karena ibu adalah salah satu makhluk yang sangat diagungkan, bahkan menurut sabda Rasulullah, selain kepada Allah kepada siapa kita berbakti, ibumu, ibumu, ibumu,” ucap Epyardi. 

Kepada para wisudawan ia berpesan agar meniatkan segala sesuatu yang dilakukan untuk menyenangkan hati ibu. Dengan begitu, insyaallah semua langkah akan dipermudah oleh Allah. 

“Lakukan sesuatu. Gantungkan cita-citamu setinggi langit. Niatkan untuk membantu orang tua, jangan untuk membantu diri sendiri. Insyaallah, dengan niat seperti itu, saya yakin Allah akan mempermudah semua langkah adik-adik semuanya,” kata Epyardi disambut oleh gemuruh tepuk tangan para wisudawan. 

Sabda Rasulullah yang disebut Epyardi tersebut merupakan hadis yang diriwayatkan oleh Bukhari nomor 5971 dan Muslim nomor 2548. Dari Abu Hurairah RA yang mengutip sabda Rasulullah, hadis tersebut berbunyi, “Seseorang datang kepada Rasulullah, ‘Wahai Rasulullah, kepada siapakah aku harus berbakti pertama kali?’ Rasulullah menjawab, ‘Ibumu!’ Dan orang tersebut kembali bertanya, ‘Kemudian siapa lagi?’ Rasulullah menjawab, ‘Ibumu!’ Orang tersebut bertanya kembali, ‘Kemudian siapa lagi?’ Beliau menjawab, ‘Ibumu.’ Orang tersebut bertanya kembali, ‘Kemudian siapa lagi?’ Rasulullah menjawab, ‘Kemudian ayahmu’.”

Epyardi tampaknya tahu betul dengan sabda Rasulullah dan firman Allah tentang pentingnya berbuat baik kepada orang tua, terutama kepada ibu. Maka, sebagai anak laki-laki, yang bertanggung jawab seumur hidup terhadap ibu, selain kepada istri dan anak perempuan, Epyardi pergi merantau untuk bekerja dengan susah payah. Perantauan Epyardi pada akhirnya membuahkan hasil. Dari anak buah kapal, ia akhirnya menjadi kapten kapal, lalu menjadi pengusaha, anggota DPR RI, dan kini menjadi Bupati. Tentu saja semua itu tidak terlepas dari niat Epyardi untuk membahagiakan ibunya, juga atas doa sang ibu kepada Epyardi. 

Kisah lain tentang orang yang sukses dengan niat membahagiakan ibunya ialah kisah Basrizal Koto (Basko), pengusaha terkenal asal Pariaman, Sumatera Barat. Dalam akun Helmi Yahya Bicara dalam obrolan berjudul “Ini Baru Sultan! Tapi Simak Rahasia Suksesnya!”, Basko menceritakan perjalanan hidupnya sejak kecil hingga mencapai kesuksesan. Seperti halnya Epyardi, Basko berasal dari keluarga miskin. Ayahnya buruh tani, sedangkan amaknya (ibu) menjadi pembantu di rumah orang kaya. Suatu ketika ayahnya merantau, tetapi tidak kembali sehingga amak Basko membesarkan anak-anaknya sendiri. 

Ketika kelas 5 SD, sepulang sekolah, Basko melihat amaknya (ibu) meminjam beras kepada salah satu dunsanaknya (kerabat) untuk makan adik-adik Basko. Amak Basko berkata bahwa ia hanya meminjam beras untuk sementara. Sebagai informasi, Basko pergi ke sekolah sambil menjual keripik ubi balado yang dibuat oleh amaknya, dan hasilnya nanti digunakan untuk membeli beras. Siang itu memang Basko sudah membeli beras setelah menjual keripik ubi. Akan tetapi, dunsanak amak Basko tersebut berkata bahwa ia punya beras namun tidak untuk dipinjamkan, karena beras yang dipinjam sebelum-sebelumnya belum dibayar. Amak Basko terus memohon untuk dipinjamkan beras, tetapi dunsanaknya itu malah menyuruh amak Basko dan anak-anaknya untuk memakan batu. Amak Basko menangis mendengar hal itu. Basko yang melihat peristiwa tersebut, bercucuran air mata karena iba melihat amaknya. 

Pada malam harinya Basko menyatakan niatnya berhenti bersekolah dan meminta izin kepada amaknya untuk pergi merantau ke Pekanbaru. Ia berjanji akan menjemput amak setelah tiga bulan merantau. Amak akhirnya mengizinkannya merantau dengan berpesan, jika Basko sukses, jangan lupa dunsanak, kampung halaman, dan amak. Tidak sampai tiga bulan bekerja sebagai kernet mobil di Pekanbaru, ia menjemput amak dan adik-adikya untuk tinggal di Pekanbaru. Ia menyewakan amak dan adik-adiknya rumah petak, lalu memberi amaknya modal untuk membuat goreng pisang, yang dijual oleh adik-adiknya di terminal.  

Singkat cerita, Basko akhirnya berhasil menjadi pengusaha setelah berganti-ganti pekerjaan. Padang ia punya antara lain, hotel dan mal. Ia juga membangun sekolah di kampungnya, Padang Pariaman. Ia tidak melupakan kampung halamannya sebagaimana pesan amaknya. Epyardi juga begitu. Ia membangun pesantren di Kabupaten Solok. Ia juga membuat objek wisata seperti Bukit Chinangkiak dan  Bukit Cambai. Kedua pengusaha sukses tersebut tidak melupakan kampung halaman mereka setelah sukses. 

Pesan yang dapat diambil dari kisah Epyardi dan Basko ialah bahwa ibu merupakan sumber keberuntungan anak. Di balik orang yang sukses, ada bakti kepada ibu. Di balik orang yang sukses,  ada doa ibu yang tak pernah putus. Maka jika ingin meraih kesuksesan, bahagiakan dan muliakanlah ibumu.

Pesan Bupati Eka Putra, Rayakan Kemenangan Dengan Kesederhanaan 
Tanah Datar, Maklumatnews - Setelah beberapa tahun terakhir selalu terjadi perbedaan pelaksanaan shalat Idul Fitri, tahun 1445 Hijriah ini dilaksanakan serentak walaupun awal ramadhan terjadi perbedaan.

Hal ini disampaikan Bupati Tanah Datar Eka Putra dalam sambutanya sebelum pelaksanaan shalat Ied bersama wakil bupati, Ketua DPRD, Forkopimda, kepala OPD serta ribuan jamaah yang memadati Lapangan Cindua Mato Batusangkar, Rabu (10/4).

"Pemerintah daerah bersama PHBI memfasilitasi dan mempersiapkan dengan sebaik-baiknya pelaksanaan sholat ied di LCM , Alhamdulillah pelaksanaan shalat Id serentak tahun ini," sampainya. 

Bupati juga menyampaikan, rangkaian kegiatan yang telah dilakukan umat Islam sejak tanggal 1 Ramadhan hingga bulan Syawal adalah perjalanan spiritual yang tidak akan didapatkan di bulan-bulan lainnya.

"Ketika bulan Syawal datang mari kita bersihkan hati, hilangkan rasa benci dan mari kita jalin silaturahmi serta pertahankan segala yang baik yang kita jalani selama Ramadan dan Syawal ini kita lanjutkan mengisi hari-hari kita dengan ibadah yang semakin mendekatkan kita kepada Allah". 

"Selamat datang di kampung halaman, bertemu sanak saudara dan famili merayakan lebaran Idul Fitri, mari rayakan kemenangan penuh kesederhanaan,"  ujar Eka.

Di akhir sambutannya, Bupati Eka Putra juga menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh masyarakat, jika dalam upayanya memajukan Tanah Datar belum bisa memenuhi harapan masyarakat.

"Kami mohon seluruh masyarakat terus mensukung dan mendoakan kami agar diberikan kesehatan dan kemudahan didalam upaya membangun kampung halaman yang sama-sama kita cintai ini," harapnya.

Di kesempatan yang sama, Ketua DPRD Tanah Datar H. Rony Mulyadi katakan,
"Setelah satu bulan penuh kita menjalankan ibadah puasa kini saatnya kita merayakan kemenangan bersama keluarga serta bersyukur kita semua bisa berkumpul disini, karena pada Idul Fitri sebelumnya pelaksanaan shalat Ied ada perbedaan alhamdulillah tahun ini dilaksanakan serentak," sampainya.

Selanjutnya secara pribadi maupun selaku Ketua DPRD Tanah Datar H. Rony Mulyadi Dt. Bungsu menyampaikan selamat Idul Fitri 1445 H dan selamat datang kepada perantau yang merayakan hari kemenangan dengan keluarga tercinta. (Pinos/rls)

 


Hujan deras beberapa hari di Kabupaten Solok menyebabkan longsor di di Jorong Tampunik dan Jorong Lembang, Nagari Singkarak pada Selasa (9/4/2024). Bencana alam itu menyebabkan akses jalan yang menghubungkan nagari terputus.

Bupati Solok Epyardi Asda yang mendapat laporan tersebut langsung menuju lokasi dan meminta dinas terkait untuk segera menurunkan alat beratnya.

Di lokasi bencana Epyardi terlihat menelfon dinas terkait untuk membersihkan material longsor.

“Segera turunkan alat berat ke lokasi ini,”ucap Epyardi dari balik telfonnya.

Dalam bencana itu ada beberapa rumah yang terendam banjir.

Wali Nagari Singkarak, Rahman mengatakan, longsor terjadi sekitar jam 19.00 WIB pada Senin (8/4/2024). Ada beberapa titik longsor yang menutup ruas jalan Singkarak-Aripan.

“Habis magrib atau setelah berbuka puasa, longsor menutup ruas jalan Singkarak-Aripan. Ada beberapa titik sekitar ada 13. Dan ada 30 rumah yang terdampak dan sawah di Jorong Tampunik dan Lembang. Dan alhamdulilah tidak ada korban jiwa,”tuturnya.

Diungkapkannya, ia meminta warganya untuk berhati-hati karena curah hujan saat ini tinggi. Sehingga rawan terjadinya longsor di daerah-daerah yang memiliki tebing.

“Masyarakat kami imbau untuk waspada. Karena masih ada juga warga yang belum mengetahui ancaman longsor ini,”ucapnya.

Lebih lanjut diungkapkannya, tim BPBD sudah datang pada malam harinya. Dibantu warga, tim BPBD membersihkan material yang ada. Namun, karena curah hujan yang tinggi dan banyaknya titik longsor maka diperlukan alat berat.

“Tadi malam itu tidak memungkinkan maka hari ini dilakukan pembersihan dengan swadaya sambil menunggu alat berat,”ujarnya.
  
Dalam pantauan di lapangan selain alat berat, mobil pemadam kebakaran juga sudah di lokasi untuk melakukan pembersihan sisa material longsor.

Jelang Idul Fitri 1.600 Mustahiq Terima Zakat Konsumtif Lebaran 
Tanah Datar, Maklumatnews - "Menjelang Lebaran Idul Fitri tahun ini Baznas Tanah Datar menyalurkan zakat konsumtif kepada 1.600 orang Mustahiq se kabupaten Tanah Datar dengan besaran masing-masing menerima 500 ribu rupiah".

Hal demikian disampaikan ketua BAZNAS Tanah Datar Yasmansyah dalam laporannya ketika penyerahan zakat konsumtif secara simbolis oleh Bupati Eka Putra di Masjid Al Amin Dobok Piliang kecamatan Lima Kaum, Kamis (4/4).

"Adapun penerima zakat konsumtif lebaran kepada mustahiq sebanyak 1.600 orang tersebut tersiri dari 1.500 orang diusulkan ASN dengan dana sebesar 750 juta rupiah dan sisanya sebanyak 100 orang diusulkan guru sertifikasi Kemenag Tanah Datar dengan dana Rp 50 juta rupiah".
 
Ditambahkannya, "Dana yang di salurkan Baznas Tanah Datar selama ini melalui berbagai program, sekitar 93 persen berasal dari zakat ASN yang dikumpulkan melalui Bendahara di masing-masing OPD".

Sementara, Bupati Eka Putra dalam sambutannya mengajak kepada seluruh masyarakat Tanah Datar terutama yang hadir saat itu, untuk selalu bersyukur kepada Allah SWT atas limpahan rahmat yang telah diberikan.

Selain itu, Bupati juga mengingatkan masyarakat agar selalu meningkatkan keimanan dan jangan mudah berputus asa serta berdoa agar Luhak nan Tuo ini dijauhkan dari berbagai bencana oleh Allah.

Khusus kepada para mustahiq, Bupati juga agar mensyukuri apa yang diterima hari ini. "Jangan lihat dari jumlah dan nilainya, namun syukurilah bahwa daerah masih bisa memperhatikan masyarakatnya. Tidak hanya dari segi sosial kemasyarakatan, namun juga dibidang pendidikan dan kesehatan masyarakat," ujarnya.

Bupati Eka Putra juga tak lupa menyampaikan ucapan terima kasih kepada seluruh ASN, Non ASN dan masyarakat yang sudah menyalurkan zakatnya melalui Baznas Tanah Datar. Ucapan serupa juga ditujukan kepada pengurus Baznas, yang selama ini telah bekerja maksimal untuk menyalurkan zakat kepada mustahiq.

Pada kesempatan juga hadir Kabag Kesra Alinardius, camat Lima Kaum Ikrar Pahlefi, walinagari Limo Kaum dan tamu undangan lainnya. (Pinos/rls)

Permasalahan Tenaga Honorer Hingga 2025 Dituntaskan Di Tanah Datar
Tanah Datar, Maklumatnews - "Tenaga honorer atau pegawai non ASN yang saat ini masih terdata dan belum lulus pegawai dengan perjanjian kerja PPPK namun sudah masuk data base Kemenpan RB hingga 2025 mendatang bakal dituntaskan dan permohonan untuk formasinya bakal diajukan ditahun 2024 ini".

Hal itu disampaikan Bupati Eka Putra ketika penyerahan bantuan transportasi dari Pemerintah Daerah Kabupaten Tanah Datar bagi Tenaga Pendidik dan Kependidikan SD dan SMP di Gazebo gedung Indo Jolito Batusangkar, Rabu (03/04).

“Seluruh tenaga honorer di jajaran Pemkab Tanah Datar dan sudah masuk data base BKN, pada tahun 2024 ini dibuka formasinya dan diusulkan ke Kemenpan RB dengan syarat masa honor di atas 3 (tiga) tahun bahkan kita usulkan di atas 2 (dua) tahun dan prosesnya tentu harus mengikuti tahap seleksi atau test,“ ucapnya.

“Saya tahu Bapak dan Ibuk sudah sabar menunggu bahkan sudah puluhan tahun mengabdi sebagai tenaga honorer, tapi yakinlah kita akan terus berupaya dan semoga Allah. SWT kabulkan ditahun 2025 nanti diangkat jadi PPPK,“ harapnya.

Terkait bantuan transportasi yang diberikan Pemda, Bupati Eka Putra berharap agar dapat dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya, dan informasi yang disampaikan bahkan Bupati Eka Putra langsung menghubungi kementerian via WhatsApp yang akan memproses usulan dari Pemkab Tanah Datar dapat menjadi motivasi dan penyemangat dalam melaksanakan tugas.

Sebelumnya Kadisdik Inhendri Abas katakan, "Tenaga honorer yang saat ini hadir adalah tenaga pendidik dan kependidikan yaitu guru dan operator SD dan SMP dan sudah selesai bahan dan kelengkapan administrasinya sebanyak 968 orang terdiri dari SD sebanyak 706 orang dan SMP 262 orang".

Inhendri Abas menyebut dari 968 honorer ini ada yang sudah lulus PPPK tahun 2023 namun SK belum diserahkan atau belum dilantik karena masih menunggu proses selanjutnya, jadi masih diberikan uang transportasi.

Inhendri Abas juga sampaikan ucapan terima kasih kepada Bupati Eka Putra yang telah mengupayakan transportasi yang bakal diterima honorer masing-masing sebesar Rp1.800.000,- tersebut.

Ditambahkan Kadis Pendidikan ini di samping transportasi Pendidik dan tenaga kependidikan SD dan SMP ini juga ada insentif bagi guru PAUD dan TK yang bakal segera dicairkan. (Pinos/rls)

Author Name

Contact Form

Name

Email *

Message *

Powered by Blogger.